Antisipasi Virus Corona di DKI

Satgas Covid-19 Temukan Warga Kramat Jati yang Tolak Vaksin Jenis AstraZeneca

Penulis: Bima Putra
Editor: Wahyu Septiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi vaksin Covid-19 - Satgas Covid-19 Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur masih mendapati adanya warga yang menolak vaksinasi Covid-19 dengan jenis tertentu.

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Satgas Covid-19 Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur masih mendapati adanya warga yang menolak vaksinasi Covid-19 dengan jenis tertentu.

Camat Kramat Jati Eka Darmawan mengatakan pihaknya hingga kini mendapati sejumlah warga menolak menjalani vaksinasi Covid-19 menggunakan jenis AstraZeneca.

"Pernah kami monitor di lapangan, pada saat masyarakat datang antre (ke sentra vaksinasi) ternyata saat tahu vaksinnya AstraZeneca, itu ada 20 orang yang pulang," kata Eka di Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (20/8/2021).

Pun secara efikasi AstraZeneca mencapai 70,4 persen atau lebih tinggi dibandingkan Sinovac yang mencapai 65,3 persen, sejumlah warga engan menggunakan vaksin produksi Inggris itu.

Warga yang menolak AstraZeneca beralasan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) atau efek setelah penyuntikan dosis satu lebih berat dibandingkan dengan vaksin Covid-19 jenis Sinovac.

Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 jenis Moderna bagi warga umum di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (20/8/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

"Pertama padangan terhadap Sinovac dan AstraZeneca. Membanding-bandingkan, memilih-milih jenis vaksin," ujarnya.

Eka menuturkan anggapan warga terhadap satu jenis vaksin lebih baik dibandingkan lainnya ini jadi faktor capaian vaksinasi Covid-19 di Kecamatan Kramat Jati belum maksimal.

Baca juga: Warga Berkomorbid di Jakarta Timur Senang Ikuti Vaksinasi Moderna di Puskesmas Kramat Jati

Dari total 252.661 warga yang tersebar di tujuh Kelurahan, baru sebanyak 67 persen di antaranya sudah mendapat vaksin Covid-19 dosis satu di sejumlah sentra vaksinasi massal.

"Faktor lain capaian vaksinasi Covid-19 belum maksimal juga karena ada pandangan sudah divaksin kok masih kena (terkonfirmasi Covid-19)? Itu masih ada," tuturnya.

Berita Terkini