Senanda dengan Sandiaga Uno, Dosen Departemen Ilmu Komunikasi Fisipol UGM, Novi Kurnia mengungkapkan terkait dengan digital savety atau keamanan digital, pemahaman mengenai perlindungan data pribadi perlu menjadi perhatian. Sebab dengan tingginya angka pengguna internet di Indonesia yang peningkatannya lebih cepat dibanding pertumbuhan penduduk sangat rawan kejahatan.
Di tahun 2019 saja, terdapat 1.504 kasus penipuan digital. Sementara Januari hingga November 2020 terdapat 4.250 laporan kejahatan siber menurut data Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskim Polri. Pada Mei 2021, ada dugaan 279 juta data WNI yang bocor dari BPJS kesehatan dan terbaru ada kebocoran data pribadi pada 31 Agustus 2021 dari aplikasi eHAC yang lama.
Baca juga: Kominfo Bangun Imunitas Publik dari Bahaya Digital melalui 4 Modul Literasi Digital
“Mengapa data pribadi harus dilindungi? Data pribadi ini harta kita yang paling berharga, kalau kata orang sekarang data is the new oil, bisa dimanfaatkan dan diperjualbelikan,” tutur Novi.
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi.
Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu M. Farhan Anggota DPR RI, dan Ninik Rahayu Tenaga Profesional Lemhamnas RI 2021. Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.