Ajudan Istri Pangdam Sriwijaya Tak Sembarangan: Mantan Atlet Berprestasi dan Juara Kontes Kecantikan

Penulis: Elga Hikari Putra
Editor: Yogi Jakarta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Serda Intan saat mendampingi istri Pangdam III Sriwijaya, Shinta Agus Suhardi. Sebelum menjadi Kowad, Serda Intan merupakan mantan atlet nasional dan pernah meraih gelar kontes kecantikan.

TRIBUNJAKARTA.COM - Ajudan istri Pangdam III Sriwijaya, Shinta Agus Suhardi bukanlah wanita sembarangan.

Sang ajudan yakni Serda (K) Intan Indah Lestari merupakan mantan atlet berprestasi di tingkat nasional serta pernah menjuarai kontes kecantikan.

Bahkan, tak hanya mahir di satu bidang olahraga saja, Serda Intan menguasai tiga bidang olahraga sejak dirinya masih sekolah hingga mampu menjadi atlet tingkat nasional.

Terlahir di keluarga yang dekat dengan olahraga membuat Serda Intan sudah terbiasa bersentuhan dengan berbagai macam bidang olahraga sejak kecil.

Sekilas perjalanan hidup Serda Intan diulas di Youtube TNI Angkatan Darat.

"Dari kecil memang sudah atlet.

Baca juga: Kisah Letda Rizky Satu dari 16 Kowad Jebolan Akmil, Perwira TNI AD yang Ditugaskan Jabat Danton

SD atlet bulu tangkis, SMP arung jeram dan SMA panjat tebing," kata Serda Intan dilansir TribunJakarta.com, Minggu (5/9/2021).

Untuk bidang olahraga arung jeram dan panjat tebing, Serda Intan memegang status sebagai mantan atlet nasional.

Dia pun sudah tak terhitung berapa banyak gelar dan medali yang diraihnya di kedua ajang itu.

Momen kebersamaan Serda Intan dan istri Pangdam III Sriwijaya, Shinta Agus Suhardi. (Youtube TNI AD)

Tak hanya gahar di dunia olahraga, Serda Intan rupanya juga memiliki sisi feminim yang menawan.

Hal itu ditandainya dengan berhasil meraih gelar Gadis Lahat pada tahun 2016 silam.

Dengan gelar itu, Intan memiliki tugas untuk mempromosikan pariwisata dan kekayaan alam yang ada di Lahat, Sumatera Selatan.

"Lahat terkenal megalitikum dan air terjun, disana kami yang mengenalkan semua pesona di Lahat," ujar Serda Intan menceritakan pengalamannya sewaktu meraih gelar Gadis Lahat.

Kenyang dengan sejumlah prestasi itu, Intan kemudian memulai karirnya di dunia milter dengan bergabung menjadi Kowad.

Saat menjadi Kowad, Serda Intan rupanya mahir dalam olahraga menembak.

Baca juga: Paket Komplit Serda Intan: Eks Atlet Nasional 3 Cabang & Putri Kecantikan, Kini Kowad Jago Nembak

Itu menjadi poin tersendiri hingga akhirnya dia dipercaya menjadi ajudan istri Pangdam II Sriwijaya.

Di mata Istri Pangdam III Sriwijaya

Atas beragam kehliannya yang dimiliki, Serda Intan dipercaya menjadi ajudan istri dari Pangdam III Sriwijaya, Shinta Agus Suhardi.

Di mata Shinta, Serda Intan sudah dianggap seperti anaknya sendiri.

Serda (K) Intan Indah Lestari sewatu berlatih menembak. Dia adalah seorang Kowad yang merupakan mantan atlet 3 cabang olahraga dan pernah meraih gelar Gadis Lahat. (Youtube TNI AD)

Kebersamaannya dalam beberapa tahun terakhir membuat chemistry diantara keduanya sudah terbentuk.

"Saya melihat sosok Mba Intan sangat cekatan dalam bekerja," kata Shinta menilai sosok ajudan pribadinya.

Awalnya, Shinta tak mengetahui bahwa Serda Intan memiliki latar belakang atlet dan pernah menjuarai kontes kecantikan.

"Hari berganti hati sering bersama, saya tahu bahwa mba Intan begitu cepat cara kerjanya.

Akhirnya sedikit demi sedikit saya tahu kepribadianya dan saya tahu siapa dia seelum Kowad," kata Shinta.

Shinta pun mengaku bangga dengan latar belakang Serda Intan yang tak hanya garang ketika berada di arena olahraga adrenalin, tapi juga memiliki sisi feminim dengan menjuarai kontes Gadis Lahat.

Baca juga: Letda Rizky, Kowad Lulusan Akmil Angkatan Pertama yang Terbiasa Pimpin Pria: Utamanya Prinsip Kuat

"Di satu sisi dia (pecinta) adrenalin, satu sisi ada sisi feminimnya sebagai Putri Lahat," ujar Shinta.

"Saya bangga dengan keberadaan mba Intan di samping saya," tambahnya.

Sementara itu, Serda Intan, sesuai dengan tugasnya memang dituntut untuk cekatan selama berada di samping Shinta.

"Tugas dan tanggung jawab saya sebagai ADC (ajudan) itu menjaga ibu, terus harus cekatan dampingi ibu dimanapun berada," ujar Serda Intan.

Serda (K) Intan Indah Lestari sewaktu menjadi Gadis Lahat. (Youtube TNI AD)

Kisah Serupa; Cerita Kowad Pimpin Tentara Pria

Letda CHB (K) Rizky adalah satu dari 16 Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) angkatan pertama yang merupakan lulusan Akademi Militer.

Dia merupakan Kowad perwira lulusan Akmil 2017 yang kini mengemban jabatan sebagai Komandan Peleton (Danton) Kom Yonif Linud 330 dan menjadi bagian dalam Garuda Shield-15/2021 yang menggelar latihan bersama dengan tentara Amerika Serikat.

Di sela aktivitasnya berlatih dalam Garuda Shield-15/2021, Letda Rizky menceritakan pengalamannya selama menjadi Kowad.

Statusnya sebagai seorang perwira membuat Letda Rizky banyak dipercaya menjadi seorang pemimpin di unit kesatuannya.

Meskipun prajurit yang dipimpinnya itu adalah para pria, Letda Rizky sama sekali tak gentar.

Baca juga: Cerita Tukang Bakso Kebingungan Temukan Anaknya Saat Kelulusan TNI AD: Mukanya Loreng Semua

Dia mengakui, sejak awal bertugas di Kowad, dia sudah terbiasa memimpin para pria.

Bahkan, dia menyebut sebagai Kowad pertama yang tergabung dalam kesatuan Korps Perhubungan (CHB) Kostrad.

Setelah dari CHB Kostrad, Letda Rizky kemudian ditugaskan menjadi seorang Danton Kom Yonif Linud 330 yang tergabung dalam Garuda Shield-15/2021.

Menjadi seorang Kowad, apalagi hanya sendiri di sebuah kesatuan dirasa Letda Rizky menjadi tantangan untuk dirinya.

Letda Rizky Kowad angkatan pertama lulusan Akademi Militer menceritakan pengalamannya selama berdinas di TNI AD dan mengikuti Latma Garuda Shield-15/2021. (Youtube TNI AD)

"Saya harus memimpin dan disitu (terlibat dalam Latma Garuda Shield-15/2021) bukan ajang yang sekiranya kecil, tapi event yang besar bahwa sejarah TNI AD ini mengadakan Garuda Shield yang besar dan menurut saya ini adalah tantangan yang luar biasa," ucap Letda Rizky dilansir TribunJakarta.com dari Youtube TNI AD, Kamis (2/9/2021).

Letda Rizky membeberkan caranya mampu mengemban jabatan dan mengontrol anak buahnya dengan baik kendati mayoritas dari mereka adalah tentara pria.

Menurutnya, yang terpenting adalah selalu memegang prinsip kuat dalam bertugas.

"Kita memang tidak harus sama dengan laki-laki.

Tapi kita punya cara untuk menyetarakan bagaimana kemampuan kita disetarakan dengan laki-laki.

Apabila prinsip kita kuat, kita pasti bisa hadapi rintangan yang dibilang orang tidak mungkin," tegasnya.

Berita Terkini