Lapas Tangerang Terbakar

20 Lebih Keluarga Korban Kebakaran Lapas Tangerang Datangi Posko Antemortem RS Polri Kramat Jati

Penulis: Bima Putra
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keluarga korban kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang, Banten yang datang ke posko antemortem di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (8/9/2021).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Lebih dari 20 keluarga korban tewas kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang pada Rabu (8/9/2021) telah mendatangi posko antemortem di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Komandan Operasi DVI Kebakaran Lapas Tangerang, Kombes Hery Wijatmoko mengatakan jumlah tersebut merupakan total keluarga yang datang ke posko antemortem hingga pukul 19.00 WIB.

"Sudah lebih 20 keluarga korban sudah datang ke posko antemortem, jumlahnya masih bertambah masih berjalan," kata Hery di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (8/9/2021).

Mereka datang guna menyerahkan data pembanding untuk keperluan identifikasi jenazah korban menggunakan metode Disaster Victim Identification (DVI) yang dilakukan di RS Polri Kramat Jati.

Data pembanding ini meliputi sidik jari korban semasa hidup pada dokumen administrasi seperti e-KTP dan ijazah, rekam medis riwayat pemeriksaan gigi korban semasa hidup.

Lalu pengambilan sampel DNA dari keluarga inti korban seperti orangtua, atau saudara kandung, seluruh data ini termasuk data primer dalam proses identifikasi metode DVI.

"Kemudian data sekunder antemortem itu berupa properti korban (barang pribadi seperti jam, cincin). Data antemortem ini nanti kita lakukan proses rekonsialiasi sampai jenazah korban teridentifikasi," ujarnya.

Baca juga: Tangis Keluarga Korban Kebakaran Lapas Tangerang Pecah di RSUD, Sudah 5 Orang yang Melapor

Hery menuturkan lama waktu proses identifikasi tidak bisa dipastikan karena bergantung pada kelengkapan data pembanding antemortem dan postmortem harus lengkap.

Namun dia memastikan Tim DVI operasi Kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang yang beranggotakan lebih dari 50 orang ahli dari berbagai bidang bekerja maksimal agar jenazah lekas teridentifikasi.

"Data antemortem dan postmortem itu ibarat tangan, kalau ini (data antemortem lengkap) lima ini (data postmortem lengkap) lima bisa langsung dilakukan rekonsiliasi. Tapi kalau 5 ini 0 tdk bisa," tuturnya.

Pantauan wartawan TribunJakarta.com, posko antemortem yang berada di depan gedung Sentra Visum dan Medikolegal RS Polri Kramat Jati sudah didatangi para keluarga korban sejak siang hari.

Tampak depan posko antemortem di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur Rabu (8/9/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Identifikasi ke-41 jenazah menggunakan metode DVI yang kerap digunakan dalam kasus bencana alam hingga kecelakaan besar digunakan karena secara fisik korban tak bisa dikenali.

Berita Terkini