TRIBUNJAKARTA.COM - Terbongkar pengemis modus pura-pura cacat saat anggota DPR RI Dedi Mulyadi mendatangi rumahnya.
Ia terkaget-kaget karena pengemis yang berpura-pura cacat itu memiliki dua sepeda motor, di mana satunya masih baru.
Diketahui, Kang Dedi alias KDM itu membongkar modus pengemis pura-pura cacat sewaktu dirinya sedang makan di sebuah rumah makan di Purwakarta, Jawa Barat.
Kang Dedi yang sudah hafal dengan ragam modus para gelandangan langsung tahu kalau pengemis yang ditemuinya ini hanyalah pura-pura cacat.
Pria yang disapa KDM itu pun langsung membuka selendang yang menutupi tangan kiri sang pengemis.
Baca juga: Sabarnya Kang Dedi Ladeni Lansia Ngaku Pernah Dampingi Bung Karno Bertapa: Berprasangka Baik Saja
Meski sang pengemis itu menolak sambil mengucapkan sakit, mantan Bupati Purwakarta itu tetap tak percaya dan membuka selendang itu.
Ternyata benar saja bahwa pengemis wanita bernama Nur itu ternyata hanya pura-pura cacat untuk mendapatkan iba.
Kepada Kang Dedi, dia mengaku mendapatkan Rp 50 ribu seharinya dari mengemis.
"Ibu dosa, sudah dikasih Allah tangan baik, pura-pura cacat," kata Kang Dedi saat menegur pengemis pura-pura cacat itu dilansir dari akun Youtubenya, Rabu (8/9/2021).
Ngaku Bayar Bikin KTP
Selain ketahuan pura-pura cacat, yang jadi sorotan dari pengemis itu ialah pengakuannya mendapatkan KTP dengan cara membayar kepada seorang Satpol PP bernama Dedi.
"Jadi ibu dibikini Satpol PP sama Dedi biar bisa punya KTP," kata Kang Dedi menegaskan pengakuan sang pengemis.
Setelah mendapat pengakuan dari pengemis pura-pura cacat itu, Kang Dedi kemudian mendatangi kantor Satpol PP Purwakarta untuk mengkonfirmasinya.
Adapun pengakuan pengemis wanita itu, dia memiliki KTP usai membayar Rp 500 ribu kepada oknum Satpol PP bernama Dedi.
Baca juga: Kaget Temui Kuli Punya 10 Anak, Kang Dedi Bakal Kirimkan 2 Dus Pengaman: Kalau Hamil Lagi Gimana?
"Saya akan menemui nama-nama yang bernama Dedi itu bener ga?, jangan-jangan hanya cerita si ibu.
Bagi saya setiap ucapan harus ditindaklanjuti agar tak menimbulkan fitnah," jelas Kang Dedi.
Menurutnya, bila memang benar ada oknum Satpol PP yang menjualbelikan KTP maka harus disanksi.
"Kalau tidak ada, si ibu harus menjelaskan kalau itu bohong," beber Kang Dedi.
Di kantor Satpol PP Kabupaten Purwakarta, ada tiga petugas Satpol PP bernama Dedi yang dikumpulkan.
Dari ketiganya pun mengaku tak ada yang berbuat demikian.
Untuk membuktikan siapa yang berbohong dalam hal ini, Kang Dedi lantas mengajak mereka untuk mendatangi kediaman sang pengemis wanita untuk mengkonfirmasi langsung.
Kaget Saat Datangi Rumah Pengemis Pura-pura Cacat
Kang Dedi yang datang bersama para anggota Satpol PP bernama Dedi dan perangkat desa dibuat kaget dengan keberadaan rumah pengemis itu.
Rupanya, pengemis pura-pura cacat itu tinggal di rumah kontrakan yang cukup bersih.
Baca juga: KDM Kumpulkan Satpol PP Nama Dedi di Purwakarta Gegara Ucapan Pengemis: Disumpah Ini Bila Berbohong
Kang Dedi makin dibuat kaget saat melihat ada sepeda motor baru yang terparkir di teras rumah sang pengemis.
"Dia punya motor loh, bagus baru ini motornya," kata Kang Dedi saat melihat motor baru yang ada di teras rumah pengemis modus pura cacat.
Suami pengemis pura-pura cacat yang menemui Kang Dedi mengakui motor baru itu adalah miliknya.
"Kredit pak, sebulan Rp 700 ribu," jawab pria itu kepada Kang Dedi.
Suami pengemis itu mengaku dirinya bekerja menjadi seorang pemulung.
Dia mengaku penghasilannya yang didapat rata-rata Rp 500 ribu perminggunya.
Selain membayar kreditan motor, dia juga harus membayar sewa kontrakan Rp 500 ribu perbulannya.
"Berarti untuk motor dan rumah sudah Rp 1,2 juta sebulan," kata Kang Dedi yang hanya dijawab oleh sang suami dengan senyuman.
Tak hanya satu, Kang Dedi dibuat kaget ketika dirinya masuk ke dalam rumah kontrakan pengemis itu.
Ternyata di dalam rumah juga ada motor jenis bebek milik keluarga itu.
Baca juga: Niat Mau Dapat Iba Kang Dedi, Pengemis Justru Malu Terbongkar Kedoknya: Bilang Sakit tapi Ketawa
"Ini rumahnya bersih, motornya juga ada duam: kata Kang Dedi.
Untuk itu, Kang Dedi menegaskan kepada wanita itu untuk tak boleh lagi menjadi pengemis, apalagi dengan modus pura-pura cacat.
Apabila si ibu kembali ketahuan menjadi pengemis maka akan langsung dipulangkan ke kampung halamannya di Cianjur, Jawa Barat.
"Pantes ga punya motor baru masa minta-minta.
Sedekah itu diberikan ke orang yang emang membutuhkan.
Ini motornya baru, yang ngasihnya (sedekah) aja belum tentu punya motor baru," ujar Kang Dedi.