Ujang mengaku sempat menginjak-nginjak temannya yang juga hendak melarikan diri dari kobaran api.
"Sebenarnya kebetulan pintunya sedang kebuka, dan dia loncat dan kena kakinya saja kebakaran," kata Nuriati.
"Lari-lari injek orang apa gitu, tapi selamat anak saya sudah teleponan barusan," sambungnya.
Nuriati pusing bukan main mendengar lapas yang dihuni anaknya terbakar sampai menewaskan 41 narapidana.
"Rasanya pingsan saya pingin mati, baru pulang kerja," aku Nuriati.
"Telepon semua jeritan. Perasaan saya hancur."
"Saya minta tolong keluarga dan tetangga makanya langsung ke sini," ungkapnya.
Saat ini anak Nuriati, Ujang sudah dirawat di Blok F bersama luka ringan lainnya.
Baca juga: 41 Narapidana Korban Tewas di Lapas Tangerang Bakal Dibawa ke RS Polri Kramat Jati
"Sudah di Blok F itu tapi semua baju-baju yang habis sudah enggak ada sisa lagi," katanya.
Penyebab Kebakaran Masih Diselidiki
Direktur Jenderal Pemasyarakatan Reynhard Silitonga menyatakan, Lapas Kelas 1 Tangerang terdiri dari 7 blok.
Bagian yang terbakar dan menewaskan puluhan narapidana adalah Blok C2.
Di blok tersebut terdapat ruang aula dan sembilan kamar.
"Jadi di blok ini lah terjadi diduga awal hubungan pendek arus listrik," ujar Reynhard di lokasi.
Total narapidana di Lapas Kelas 1 Tangerang dihuni 2.072 warga binaan.