Cek Info Macan Ngamuk di Kaki Gunung, Kang Dedi Sampai Jatuh Dari Motor: Perjuangannya Begini

Penulis: Elga Hikari Putra
Editor: Yogi Jakarta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota DPR Dedi Mulyadi sampai harus dibantu timnya karena motornya terjatuh ketika melewati jalan terjal menuju kaki Gunung Sanggabuana.

TRIBUNJAKARTA.COM - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi sampai terjatuh dari sepeda motornya saat menuju lokasi kaki Gunung Sanggabuana.

Kedatangan Kang Dedi ke sana untuk mengecek informasi adanya macan ngamuk yang menyebabkan puluhan ternak domba dan kambing milik warga mati.

Mendengar hal itu, Kang Dedi pun langsung menuju lokasi dengan mengendarai sepeda motor untuk menghemat waktu.

"Perjalanan dari rumah saya ke kaki Gunung Sanggabuana sekitar 1,5 jam," kata Kang Dedi Mulyadi dilansir dari Youtube pribadinya, Minggu (19/9/2021).

Namun sayangnya motor Vespa matic yang digunakan Kang Dedi tak cocok dengan medan tanah yang dilalui menuju kaki Gunung Sanggabuana.

Baca juga: Duduki Batu Tempat Bertapa Prabu Siliwangi, Kang Dedi Beberkan Mitos Sanggabuana di Tanah Sunda

Alhasil, beberapa kali Kang Dedi Mulyadi alias KDM tampak kesulitan saat motornya selip di jalanan tanah dan tak kuat menanjak.

Dia pun beberapa kali harus dibantu oleh timnya agar motornya bisa berjalan.

Kang Dedi mengakui dirinya tak mengetahui jika medan yang dilaluinya begitu terjal.

Kang Dedi saat mengendarai motor melewati medan terjal menuju kaki Gunung Sanggabuana. (Kang Dedi Mulyadi Channel)

"Ternyata jauh, ya erjuangan begini

Saya kira enggak begini (medannya).

Kalau tahu gini saya pakai motor tinggi," kata Kang Dedi yang nampak begitu kelelahan dengan medan yang dilalui.

Bahkan saking sulitnya medan yang dilalui, Kang Dedi yang tampaknya sudah kelelahan sampai terjatuh saat motornya masuk ke dalam arit.

Lagi-lagi dia pun harus dibantu timnya untuk bangkit.

"Ini yang berat nanti pulangnya loh," ucap Kang Dedi.

Baca juga: Lihat Warga Panen Petai di Hutan, Kang Dedi Langsung Borong tapi Minta Ditaruh di Pohon: Untuk Apa?

Macan Serang Ternak Warga

Dari laporan yang diterima Kang Dedi, disebutkan ada sekitar 30 domba dan kambing warga yang mati.

Warga setempat menduga hewan ternaknya itu diserang oleh macan tutul yang turun dari Gunung Sanggabuana.

"Ada laporan sekitar 30 domba mati diduga diterkam macan sehingga saya akan kesana untuk memastikan kejadian tersebut," ucap Kang Dedi.

Kang Dedi harus memastikan bahwa warga tak melakukan balas dendam kepada macan yang diduga mengamuk dan menjadikan puluhan hewan ternak menjadi korban.

Anggota DPR Dedi Mulyadi sampai harus dibantu timnya karena motornya terjatuh ketika melewati jalan terjal menuju kaki Gunung Sanggabuana. (Kang Dedi Mulyadi Channel)

"Utamanya tidak menembak macan apalagi memberi racun kepada kambing karena kalau nanti dimakan macan terus macannya mati malah jadi tambah masalah," papar Kang Dedi.

Kang Dedi menduga turun gunungnya para macan penghuni Gunung Sanggabuana karena habitat mereka tinggal telah dirusak.

"Kemungkinan ini habitat Sanggabuana terganggu suplai kebutuhan makanannya hingga dia turun ke kampung," ujar Kang Dedi Mulyadi.

Karenanya, dia harus dengan cepat mendatangi lokasi agar tak keduluan warga yang main hakim sendiri.

"Kecepatan penanganan musti dilakukan kerena terlambatnya penanganan akan berdampak pada rusaknya habitat.

Warga pasti marah nanti macannya dicari ditembak, macan juga nanti marah cari manusia yang menembaknya, bunuh lagi," ujar Kang Dedi.

Baca juga: Lagi Motoran di Kaki Gunung, Kang Dedi Spontan Jatuhkan Diri Saat Lihat Alat Berat Belah Bukit

Pasalnya, Kang Dedi, macan merupakan hewan pendendam kepada mereka yang menyakitinya.

Kang Dedi Beberkan Mitos Gunung Sanggabuana

Sebelumnya, Dedi Mulyadi sempat menduduki batu yang disebut bekas tempat bertapa Prabu Siliwangi sat dia memasuki area kaki Gunung Sanggabuana, Karawang, Jawa Barat.

Sebagai pria asli Sunda dan disebut keturunan dari Prabu Siliwangi, Kang Dedi kemudian menjelaskan sejarah dan mitos keberadaan Gunung Sanggabuana dalam sejarah Kerajaan Pajajaran.

Dedi Mulyadi menjelaskan mitos dan keberadaan Gunung Sanggabuana dalam sejarah Kerajaan Pajajaran saat dirinya duduk di batu besar bekas tempat bertapa Prabu Siliwangi di area Gunung Sanggabuana, Karawang. (Kang Dedi Mulyadi Channel)

Adapun kedatangan Kang Dedi menyusuri Gunung Sanggabuana, salah satunya untuk melihat kondisi ekosistem dan habitat satwa yang masih tinggal di area tersebut.

Dalam perjalanan itu Kang Dedi melihat sejumlah satwa yang masih mendiami Gunung Sanggabuana, mulai dari elang jawa sampai lutung.

Harimau juga disebut masih mendiami area gunung yang bagi masyarakat Sunda memiliki sejarah cukup panjang ini.

Setelah berjalan kaki cukup lama, Kang Dedi tampak senang ketika menemukan air terjun di area kaki Gunung Sanggabuana.

"Raja-raja dulu pikirannya cerdas-cerdas karena yang dilihatnya seperti ini (air terjun)," kata Kang Dedi sambil membasuh mukanya di air terjun itu, dilansir TribunJakarta.com dari Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel.

Usai menikmati kesegaran air terjun, Kang Dedi kemudian duduk di sebuah batu besar yang disebutnya bekas tempat bertapa sosok Prabu Siliwangi.

Baca juga: Serasa Ada Naluri Prabu Siliwangi, Anjuran Kang Dedi Ampuh Usir Harimau Serang Peternakan Warga

"Prabu Siliwangi dulu disini bertapanya," kata Kang Dedi.

Kang Dedi kemudian menjelaskan mengenai Gunung Sanggabuana dalam sejarah Kerajaan Pajajaran.

Gunung Sanggabuana sendiri secara administratif berada di wilaya Karawang dan Kabupaten Bogor serta berbatasan dengan Purwakarta dan Cianjur.

"Dulu saya engga kepikiran kalau Kutamanah (Purwakarta) Kuta Tandingan (Karawang) itu benteng pertahanan Pajajaran.

Sekarang saya baru paham itu ada hubungannya.

Karena kan ternyata Pakuan Pajajaran itu di Bogor, istananya itu ya istana presiden itu.

Berita Terkini