TRIBUNJAKARTA.COM - Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel bercerita pertemuannya dengan tujuh terpidana Kasus Vina Cirebon di Lembaga Permasyarakatan Cirebon.
Reza Indragiri menemui tujuh terpidana Kasus Vina Cirebon setelah mendengarkan cerita kondisi mereka dari anggota kuasa hukum Titin Prialianti.
Pakar Psikologi Forensik itu bertemu dengan para terpidana dan keluarganya.
"Walaupun kemudian agak terbata-bata, tapi saya banyak menangkap hal dari masing-masing terpidana, termasuk dari Sudirman. Plus, dia perlihatkan tuh di sini di bagian punggung ada lubang yang dia sebut sebagai bekas peluru," kata Reza Indragiri dikutip dari akun Youtube Diskursus Net, Rabu (20/8/2025).
Awalnya, Reza Indragiri mengaku spontan ingin menemui para terpidana di Lapas Cirebon.
Ia menggunakan kereta api menuju Cirebon. Saat itu, ia belum terpikirkan tujuannya menemui para terpidana.
"Akhirnya ketemu tuh jawaban yang paling mendasar. Saya enggak mau kena dosa.
Kalau saya tidak melakukan sesuatu untuk menolong mereka, saya bakal dapat dosa," kata Reza Indragiri.
"Saya tidak masuk dalam kalangan pendosa itu dalam konteks kasus ini ya, maka saya harus berangkat. Saya ini sudah pada usia ketika mencoba meyakinkan segala sesuatu itu skenario Tuhan," sambungnya.
Reza mengaku awalnya khawatir para terpidana Kasus Vina Cirebon tidak mau menerima dirinya.
Pasalnya, psikologis mereka drop setelah peninjauan kembali (PK) para terpidana ditolak Mahkamah Agung.
Diketahui, tujuh terpidana kasus Vina Cirebon adalah Eko Ramadhani, Rivaldi Aditya, Eka Sandy, Hadi Saputra, Jaya, Sudirman, dan Supriyanto.
Mereka dihukum penjara seumur hidup terkait kasus pembunuhan Vina dan Eky pada tahun 2016.
"Secara psikologis mereka down betul dan sampai ya itu menolak ketemu orang. Bahkan ada apa penasihat hukum yang juga ditolak yang juga dituduh," katanya.
Tetapi kekhawatiran Reza Indragiri tidak terjadi. Mereka menerima kehadiran Reza Indragiri.
Bahkan, para terpidana kasus Vina Cirebon berbagi cerita dengan Reza Indragiri.