TRIBUNJAKARTA.COM - Angin puting beliung merupakan fenomena alam yang kerap merugikan manusia karena daya merusaknya, berikut cara menyelamatkan diri saat menghadapinya.
Baru-baru ini angin puting beliung yang menerjang kawasan Kota Depok menyebabkan dampak cukup besar.
Lebih dari lima unit motor dan dua unit mobil mengalami kerusakan akibat tertimpa puing bangunan yang berjatuhan diterjang puting beliung di Kompleks Ruko Saladin, Margonda, Kota Depok.
Pantauan di lokasi, sejunlah kendaraan yang tertimpa puing bangunan ini mengalami kerusuakan kategori sedang hingga parah.
Nampak, satu unit mobil Toyota Kijang Innova mengalami kerusakan parah hingga bagian atapnya amblas kebawah.
Hujan deras dan angin puting beliung ini juga menyebabkan sejumlah pohon tumbang dan reklame ambruk di Jalan Raya Margonda.
Baca juga: Angin Puting Beliung Amuk Wilayah Kota Depok Sore Ini, Plang Ruko Rubuh Hingga Warga Panik
Imbasnya, lalu lintas di Jalan Raya Margonda macet parah dan digenangi banjir.
Berdasarkan Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bencana puting beliung kerap terjadi di saat peralihan musim.
Puting beliung muncul sebagai bagian dari proses pertumbuhan awan hujan yang terbentuk akibat terjadinya pemanasan yang intensif.
Kedatangan puting beliung sulit diprediksi, karena merupakan fenomena atmosfer dengan skala lokal.
Baca juga: 2 Mobil & 5 Motor di Ruko Saladin Tertimpa Puing Bangunan yang Ambruk Akibat Puting Beliung di Depok
Namun demikian, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan sebagai berikut:
Sebelum bencana
Sebaiknya mempersiapkan diri sejak awal dengan cara membangun rumah atau bangunan yang kokoh dan tahan terhadap terpaan angin dengan kekuatan cukup tinggi.
BNPB mengingatkan, penting juga untuk mempelajari tentang bencana ini dan memahami cara-cara penyelamatannya.
Kamu juga harus peka terhadap tanda-tanda alam yang bisa menunjukkan akan terjadi angin puting beliung, misalnya udara terasa panas dan langit terlihat mendung hingga sore hari.
Saat bencana