UMR

Perbandingan UMP DKI Jakarta dengan UMK Beberapa Daerah di Jawa Barat, UMR Jakarta Lebih Rendah?

Editor: Suharno
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi upah minimum regional ( UMR) atau upah minimum provinsi ( UMP) maupun Upah minimum kabupaten/kota ( UMK).

TRIBUNJAKARTA.COM - Simak perbandingan upah minimum regional ( UMR) atau upah minimum provinsi ( UMP) DKI Jakarta dibanding Upah minimum kabupaten/kota ( UMK) daerah di Jawa Barat.

Lalu akankah upah minimum regional ( UMR) atau upah minimum provinsi ( UMP) maupun Upah minimum kabupaten/kota ( UMK) tahun 2022 akan naik?

Saat ini Kementerian Ketenagakerjaan telah menggelar dialog bersama Dewan Pengupahan Nasional (Depenas) dan Badan Pekerja Lembaga Kerja Sama Tripartit Nasional (BP LKS Tripnas) tentang besaran upah minimum regional ( UMR) tahun 2022.

Dari hasil dialog tersebut, mereka telah sepakat menyiapkan penetapan UMR dari UMP hingga UMK tahun 2022 sesuai ketentuan pengupahan terbaru di Undang-Undang Cipta Kerja.

Baca juga: Akankah UMR 2022 DKI Jakarta Jadi Rp5,3 Juta? Simak 114 UMK dan 34 UMP 2021 Seluruh Indonesia

Dengan begitu, Kementerian Ketenagakerjaan memperkirakan kenaikan UMR baik UMP ataupun UMK 2022 akan sedikit lebih baik dibandingkan dengan 2021.

Kendati demikian, masih ada dialog-dialog yang harus dilakukan pemerintah.

TONTON JUGA:

Terlebih lagi di masa pandemi Covid-19, tak mudah untuk menetapkan UMR yang terdiri dari UMP dan UMK mengingat segala sektor terdampak.

UMR merupakan ketetapan standar minimum yang perlu dibayarkan oleh para pengusaha dan pelaku industri dalam pengupahan pekerja atau karyawan.

Baca juga: UMP 2022 DKI Jakarta Ditetapkan Bulan Ini, Simak Besaran Gaji UMR Ibu Kota dari Tahun ke Tahun

Setiap perusahaan atau pelaku usaha yang beroperasi di suatu daerah wajib menyesuaikan upah terendahnya dengan UMR di daerah tempatnya berada.

Ketetapan mengenai hal seputar UMR di wilayah Indonesia terdapat dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja No 01 Tahun 1999 tentang Upah Minimum.

Bagaimana perbandingan UMP DKI Jakarta dibanding UMR Jawa Barat termasuk UMK Bogor?

UMP tahun 2021 di DKI Jakarta ditetapkan Gubernur Anies Baswedan naik jadi Rp 4.416.186,548.

Baca juga: Benarkah UMP 2022 DKI Bakal Naik Jadi Rp 5,3 Juta? Cek Besaran Gaji UMR Jakarta dari Tahun ke Tahun

Untuk kelas upah minimum regional atau UMP, untuk UMR DKI Jakarta paling tinggi di antara provinsi yang lain di Indonesia.

Namun UMP DKI Jakarta ini ternyata masih kalah dibanding Upah minimum kabupaten/kota atau UMK di beberapa daerah di Jawa Barat.

Beberapa daerah di Jawa Barat memiliki Upah minimum kabupaten/kota atau UMK yang lebih tinggi dibanding upah minimum provinsi atau UMP DKI Jakarta.

Misalnya saja UMK Karawang hingga UMK Bekasi baik tingkat kabupaten maupun kotamadya.

Untuk wilayah Jabodetabek, UMK Bogor menjadi yang terkecil hal ini karena Kota Bogor menjadi salah satu daerah yang tidak menaikkan upah minimum regional ( UMR) 2021 di wilayah Jabodetabek.

Hal ini telah ditetapkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil terkait besaran upah minimum kabupeten/kota ( UMK) tahun 2021 yang diusulkan 27 pemerintah kota dan kabupaten.

Penetapan UMK tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur (Kepgub) Jawa Barat Nomor 561/Kep-Yanbangsos 2020.

Dari 27 daerah yang berada di Jawa Barat, ada 17 daerah yang menaikkan UMK.

Daerah tersebut adalah Kabupaten Karawang, Bekasi, Bogor, Purwakarta, Bandung Barat (UMR Bandung 2021), Sumedang, Bandung, Sukabumi, Subang, Indramayu, Cirebon, Majalengka, serta Kota Bekasi, Depok, Bandung, Cimahi dan Cirebon.

Sepuluh daerah yang tidak menaikkan UMK di 2021 yaitu Kabupaten Cianjur, Tasikmalaya, Garut, Kuningan, Ciamis, dan Pangandaran, Kota Bogor, Sukabumi, Tasikmalaya, dan Banjar.

Keputusan pemerintah Jawa Barat untuk tidak menaikan UMK Bogor 2021 tentunya bukan tanpa alasan dan pertimbangan yang matang.

Kota Bogor ditopang oleh industri yang bergerak pada bidang usaha jasa dan manufaktur, dimana kedua jenis industri ini sangat terdampak Covid-19 dan banyak mengalami kerugian.

Jika memaksakan menaikan UMR Bogor 2021, tidak hanya semakin merugikan para pelaku usaha dan perusahaan namun juga pasti akan berdampak pada para pekerja yang mengalami pemecatan.

Adanya beberapa daerah yang mengalami kenaikan UMR 2021 sendiri karena terjadi inflasi dan juga LPE, baik secara nasional, provinsi, kabupaten, kota.

Berikut daftar lengkap UMK atau UMR 2021 di seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat (tertinggi-terendah):

• Kabupaten Karawang Rp 4.798.312,00 (naik)

• Kota Bekasi Rp 4.782.935,64 (naik)

• Kabupaten Bekasi Rp 4.791.843,90 (naik)

• Kota Depok Rp 4.339.514,73 (naik)

• Kota Bogor Rp 4.169.806,58 (tetap)

• Kabupaten Bogor Rp 4.217.206,00 (naik)

• Kabupaten Purwakarta Rp 4.173.568,61 (naik)

• Kota Bandung Rp 3.742.276,48 (naik)

• Kabupaten Bandung Barat Rp 3.248.283,28 (naik)

• Kabupaten Sumedang Rp 3.241.929,67 (naik)

• Kabupaten Bandung Rp 3.241.929,67 (naik)

• Kota Cimahi Rp 3.241.929,00 (naik)

• Kabupaten Sukabumi Rp 3.125.444,72 (naik)

• Kabupaten Subang Rp 3.064.218,08 (naik)

• Kabupaten Cianjur Rp 2.534.798,99 (tetap)

• Kota Sukabumi Rp 2.530.182,63 (tetap)

• Kabupaten Indramayu Rp 2.373.073,46 (naik)

• Kota Tasikmalaya Rp 2.264.093,28 (tetap)

• Kabupaten Tasikmalaya Rp 2.251.787,92 (tetap)

• Kota Cirebon Rp 2.271.201,73 (naik)

• Kabupaten Cirebon Rp 2.269.556,75 (naik)

• Kabupaten Garut Rp 1.961.085,70 (tetap)

• Kabupaten Majalengka Rp 2.009.000,00 (naik)

• Kabupaten Kuningan Rp 1.882.642,36 (tetap)

• Kabupaten Ciamis Rp 1.880.654,54 (tetap)

• Kabupaten Pangandaran Rp 1.860.591,33 (tetap)

• Kota Banjar Rp 1.831.884,83 (tetap)

Berita Terkini