Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, KEMBANGAN - Motif bentroknya dua kelompok organisasi masyarakat (ormas) di dekat TPU Joglo, Kembangan, Jakarta Barat masih belum menunjukkan titik terang.
Kapolsek Kembangan, Kompol Khoiri sampai saat ini belum mengetahui pasti penyebab bentrokan yang menewaskan satu anggota ormas berinisial DA (27).
Pihaknya juga belum bisa mengungkap siapa pelaku di balik peristiwa penyerangan itu.
"Sampai saat ini belum. Kita masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi yang kita interogasi maupun BAP," ujarnya saat dikonfirmasi pada Selasa (16/11/2021).
Khoiri melanjutkan polisi masih memeriksa sebanyak 7 orang.
Baca juga: Awal Mula Bentrok Ormas di Kembangan: Posko FBR Dirusak Massa, Nyawa Seorang Pemuda Tak Tertolong
Selain itu, ia juga tengah mencari CCTV di sekitar lokasi.
Sebab, bukti CCTV bisa menjadi petunjuk untuk mengungkap kasus ini.
"Mohon doanya biar ada titik terang. Tentunya ke depan bisa lebih kondusif dan semua pihak nantinya bisa saling menahan diri dan tidak termakan isu-isu yang merugikan," ucapnya.
Khoiri mengatakan dua kelompok organisasi masyarakat (ormas) yang sempat terlibat bentrok sebelumnya telah melakukan mediasi.
Namun, pascamediasi, bentrok justru terjadi hingga merenggut nyawa satu anggota ormas berinisial DA (27) dan satu orang berinisial PA (32) mengalami luka-luka.
"Sebelum kejadian (penyerangan) sempat damai, mediasi," ungkapnya.
Baca juga: Awal Mula Bentrok Ormas di Kembangan: Posko FBR Dirusak Massa, Nyawa Seorang Pemuda Tak Tertolong
Ia mengatakan mediasi kedua ormas itu berlangsung dengan harmonis.
Khoiri melanjutkan mungkin tidak tersampaikannya mediasi ini sampai bahwa menjadi pemicu penyerangan ke posko ormas di dekat TPU Joglo, Jakarta Barat pada Minggu (14/11/2021) silam.
"Kalau enggak salah mediasi hari Kamis itu. Mungkin belum disampaikannya ke bawah atau gimana. Yang jelas udah dimediasi semua," tambahnya.
Sampai saat ini, Khoiri masih melakukan penyelidikan terkait motif dan pelaku di balik penyerangan itu.
Ia belum bisa memastikan apakah motif penyerangan itu merupakan buntut dari cekcok antar anggota ormas.
"Hingga saat ini kita belum sampai ke situ. Kita sedang fokus betul lakukan penyelidikan. Apa sih sebabnya," ucapnya.
Sebelumnya, Nyawa pemuda berinisial DA (27) melayang di RT 008 RW 003, Joglo Kembangan, dekat TPU Joglo, Jakarta Barat.
Khoiri membenarkan kejadian itu.
"Iya benar satu meninggal. Korban merupakan warga setempat," ujarnya saat dihubungi pada Senin (15/11/2021).
Baca juga: Allahu Akbar Teriak Anggota Ormas Korban Keributan Berdarah di Kembangan, Badan Penuh Luka
Khoiri melanjutkan diduga tewasnya DA buntut dari keributan antar organisasi masyarakat sekitar pukul 23.00 WIB pada Minggu (14/11/2021).
DA tewas dibacok oleh sekitar 10 orang di lokasi.
"Si korban itu kan anggota ormas. Untuk pelakunya belum tahu dari mana," tambahnya.
Saat ini, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait peristiwa ini.
Ia juga masih melakukan pemeriksaan kepada saksi-saksi.
"Kami masih dalami itu, dugaannya seperti itu (keributan). Karena itu pelakunya lebih dari 10 orang tapi meninggal karena siapa masih dalam proses," tambahnya.
Korban, lanjut Khoiri, sudah dimakamkan di TPU Joglo.
Tangan Hampir Putus
Baca juga: Ternyata Kedua Ormas Sempat Damai Sebelum Posko di Kembangan Diserang Tewaskan 1 Orang
Menurut keterangan Kholis, pemilik warung di sekitar lokasi, saat itu korban datang ke warungnya menitipkan sepeda motor.
Kemudian korban sempat membeli rokok dua batang di warungnya dan bergegas duduk di sekitar lokasi.
Tidak sampai 10 menit, kata Kholis, korban berlarian sambil berteriak 'Allahu Akbar'.
"Itu enggak sampai 10 menit, dia lari ke samping warung sudah bercucuran darah," ucap dia, Senin (15/11/2021).
Kholis sempat gemetar melihat korban sudah berdarah di bagian lengan kanannya.
Warga sekitar langsung keluar dari rumahnya untuk melihat dan memcari sumber suara teriakan.
Melihat korban sudah bersimbah darah, warga sekitar akhirnya membawa korban ke rumah sakit terdekat.
Tapi, nyawa korban sudah tidak tertolong lagi karena kehabisa darah ketika dibawa ke rumah sakit.
"Sebelum kejadian kata warga ada yang konvoi motor bolak-balik, tapi kita enggal tahu siapa pelakunya," kata dia.
Kholis mengaku, korban memiliki kepribadian baik kepada dirinya dan warga sekitar.
Bahkan korban tidak pernah berulah atau membuat kerusuhan.
Baca juga: Bentrok Antar Ormas Pecah di Kembangan, Nyawa Seorang Pemuda Tak Tetolong & 1 Lainnya Luka Parah
Sehingga, Kholis mengaku merasa kehilangan sosok korban paska dinyatakan meninggal dunia.
"Dia katanya sih kerja bikin aquarium kaca gitu, orangnya baik banget," jelasnya.
Sempat damai
Dua kelompok organisasi masyarakat (ormas) yang sempat terlibat bentrok sebelumnya telah melakukan mediasi.
Pascamediasi, bentrok justru terjadi hingga merenggut nyawa DA dan PA mengalami luka-luka.
"Sebelum kejadian (penyerangan) sempat damai, mediasi," ungkap Kapolsek Kembangan, Kompol Khoiri, saat dikonfirmasi pada Selasa (16/11/2021).
Ia mengatakan mediasi kedua ormas itu berlangsung dengan harmonis.
Khoiri menduga hasil mediasi pimpinan kedua ormas itu tidak tersampaikan ke anggota tingkat bawah hingga akhirnya terjadi penyerangan ke posko ormas di dekat TPU Joglo, Jakarta Barat pada Minggu (14/11/2021) silam.
Baca juga: Awal Mula Bentrok Ormas di Kembangan: Posko FBR Dirusak Massa, Nyawa Seorang Pemuda Tak Tertolong
"Kalau enggak salah mediasi hari Kamis itu. Mungkin belum disampaikannya ke bawah atau bagaimana? Yang jelas, sudah dimediasi semua," tambahnya.
Sampai saat ini, Khoiri masih melakukan penyelidikan terkait motif dan pelaku di balik penyerangan itu.
Baca juga: Allahu Akbar! Jerit Anggota Ormas Sebelum Tewas Dikeroyok 10 Orang, Penjaga Warung Beri Kesaksian
Kompol Khoiri belum bisa memastikan apakah motif penyerangan itu merupakan buntut dari cekcok antar anggota ormas.
"Hingga saat ini kita belum sampai ke situ. Kita sedang fokus betul lakukan penyelidikan. Apa sih sebabnya," ucapnya.
Sebelumnya, Nyawa pemuda berinisial DA (27) melayang di RT 008 RW 003, Joglo Kembangan, dekat TPU Joglo, Jakarta Barat.
Kapolsek Kembangan, Kompol Khoiri, membenarkan kejadian itu.
"Iya benar satu meninggal. Korban merupakan warga setempat," ujarnya saat dihubungi pada Senin (15/11/2021).
Baca juga: Tak Setuju Hibah Buat Bamus Betawi Dihentikan, Wagub Ariza: Ormas Perlu Dukungan APBD
Khoiri melanjutkan diduga tewasnya DA buntut dari keributan antar organisasi masyarakat sekitar pukul 23.00 WIB pada Minggu (14/11/2021).
DA tewas dibacok oleh sekitar 10 orang di lokasi.
"Si korban itu kan anggota ormas. Untuk pelakunya belum tahu dari mana," tambahnya.
Baca juga: Ratusan Anggota Ormas Dikerahkan ke Tempat Karaoke Liar, Satpol PP Balik Kanan Tunda Pembongkaran
Saat ini, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait peristiwa ini.
Ia juga masih melakukan pemeriksaan kepada saksi-saksi.
"Kami masih dalami itu, dugaannya seperti itu (keributan). Karena itu pelakunya lebih dari 10 orang tapi meninggal karena siapa masih dalam proses," tambahnya.
Korban, lanjut Khoiri, sudah dimakamkan di TPU Joglo.