TRIBUNJAKARTA.COM - Saat ini fenomena busmania atau orang yang menggemari bus makin menjamur.
Banyak dari bus, terutama bus antar kota yang memiliki maniak atau penggemar masing-masing.
Hal itu mengangkat pamor bus saat ini yang menjadi transportasi paling memiliki kedekatan emosional dengan penumpangnya.
Tak percaya? coba saja Anda lihat media sosial.
Hebatnya bukan hanya masing-masing Perusahaan Otobus (PO) saja yang memiliki pengikut ribuan akun.
Baca juga: Kini Bus Full Aksesoris Jadi Primadona, Cerita Sang Pelopor: Awalnya Dicibir, Dibilang Odong-odong
Tapi dari masing-masing unit armada bus juga memiliki penggemar fanatiknya.
Fenomena ini membuat terminal menjadi tempat hunting layaknya tempat pameran.
Menggunakan kamera atau ponsel, para busmania mengabadikan suasana, terutama apabila ada bus yang menjadi kebanggaan maniak tiba.
Tak hanya di terminal, di jalan raya, depan pintu tol, sampai banyak pula yang maniak yang mendokumentasikan perjalanan mereka naik bus.
Ada pula yang sampai trip ke lain pulau bahkan ke luar negeri untuk menjajal transportasi bus.
Hal itu membuat busmania, termasuk yang hanya sekedar menikmati penampilan bus semakin termanjakan dengan banyaknya tayangan seputar bus, baik di Youtube maupun di media sosial lainnya.
Sadar keberadaan busmania begitu penting dalam kemajuan usahanya, masing-masing PO bus terus mempercantik armadanya.
Baik dari sasis premium yang digunakan hingga berbagai aksesoris yang menempel di badan bus.
Tak sedikit pula PO bus yang memberikan kebebasan para sopirnya untuk mempercantik sendiri armada yang mereka bawa.
Baca juga: Dedi Mulyadi Naik Pitam Diprotes saat Bersihkan Sampah, Mahasiswa Ini Gelagapan Ditanya Tentang Ini
Mulai dari lampu kolong yang berwarna warni, pemasangan strobo, klakson telolet yang menggelegar, lampu disko dan deretan boneka di dalam kabin hingga suara saat bus parkir mundur menjadi pemandangan yang kerap ditemui di armada bus, terutama di bus-bus antar kota.
Para crew, sebutan untuk sopir dan kernet, juga memberikan nama julukan di armada mereka agar lebih mudah dikenali dan diingat para pecinta bus.
Adapun sopir yang mempelopori penampilan bus dengan aksesoris yang menggoda itu yakni Galih Sukhali atau yang akrab disapa Om Khali.
Om Khali saat ini merupakan salah seorang sopir senior di PO Haryanto dan telah puluhan tahun bergelut di dunia transportasi darat.
Selain jadi sopir bus, dia juga pernah menjadi sopir angkot.
Pesan untuk Busmania
Sebagai sosok senior di kalangan per-bus-an tanah air, Om Khali berpesan kepada para busmania yang saat ini makin menjamur.
Om Khali meminta para busmania untuk respek kepada para sopir.
"Untuk mania diingat jangan ngebully para sopir-sopir bis," pesan Om Khali dilansir TribunJakarta.com dari Youtube AE TV Channel, Jumat (19/11/2021).
"Siapapun mania bis, jangan ngaku busmania kalau ngga kenal Om Khali karena aku yang mempelopori full aksesoris," tuturnya.
Om Khali meminta para busmania tak membedakan tiap-tiap PO bus karena sejatinya semuanya sama saja yakni mencari hidup di jalanan.
"Jangan beda bedakan dgn perusahaan lain, semuanya sama. Jangan bedakan bis lain.
Jadi bismania tidak hanya untuk satu PO, semuanya PO kamu senangin
jangan banding-bandingin," ujar pria asal Pati ini.
Cerita Awal Pelopori Bus Full Aksesoris
Di mata para pecinta bus atau busmania, orang yang pertamakali mempelopori penampilan bus full aksesoris ialah Galih Sukhali atau yang akrab disapa Om Khali.
Om Khali saat ini merupakan salah seorang sopir senior di PO Haryanto.
Pria asal Pati, Jawa Tengah ini sudah puluhan tahun bergelut di dunia transportasi darat.
Selain menjadi sopir bus, dia juga pernah menjadi sopir angkot.
Dilansir dari akun Youtube AE TV Channel, Om Khali turut bercerita mengenai kisahnya memperkenalkan tampilan bus yang penuh aksesoris.
"Kalau pelopor aksesoris bus memang saya karena kan dulu belum ada bis yang pakai aksesoris lampu kolong, strobo, telolet, sein, ngga ada itu," kata Om Khali dilansir TribunJakarta.com dari Youtube AE TV Channel, Senin (15/11/2021).
Kata Om Khali, ide dirinya membuat bus full aksesoris lantaran ingin mengangkat pamor bus sebagai transportasi utama masyarakat dalam bepergian.
Baca juga: Perum PPD Bakal Operasikan 100 Bus Listrik
"Jadi saya membuat gimana caranya disukai orang banyak," tuturnya.
Kebetulan, kata Om Khali, perusahaan PO Haryanto, tempat dia bekerja, membebaskannya untuk berkreasi terhadap bus yang dipegangnya.
Dia pun mengekspresikan gagasan itu.
Aksesoris pertama yang dikenal dari sosok Om Khali yakni pemasangan lampu kolong berwarna warni yang membuat tampilan bus menjadi begitu meriah.
Saat itu, dia mengakali agar lampu neon tak basah dengan menutupnya dengan botol minuman bekas.
Namun sayangnya saat itu terobosan Om Khali malah banyak dicibir.
Armada bus yang dibawanya disebut layaknya pasar malam berjalan lantaran warna kerlap kerlip yang dianggap norak.
"Dulu HR (PO Haryanto) dibilang mobil rombeng karena kita beli mobil bekas, pakai lampu kolong dibilang mobil odong-odong," ujar Om Ghali menceritakan pengalamannya masa lalu.
Bagi Om Khali, cibiran itu sama sekali tak mematahkannya.
Seiring berjalannya waktu, terobosan yang dibuat Om Khali kini pun menjadi primadona dan menjadi sebuah tren untuk para bus malam.
"Orang lain belum bisa bikin masalahnya, saya sudah bisa bikin," ujar Om Khali.
Om Khali pun kini mengaku senang dengan penampilan bus-bus saat ini yang mayoritas full aksesoris sehingga tampak ciamik.
"Saya senang karena bis ini dibikin bagus," ujar Om Khali.