Meski tak merinci secara pasti direksi dalam bagian apa, namun indikasi ini merujuk pada fungsi yang tak dijalankan secara semestinya oleh direksi tersebut.
"Nanti kita cek satu-satu kan termasuk mungkin saja ada direksi yang tidak melakukan fungsinya secara optimal. Ada indikasi. Tapi kan belum kita, ada indikasi memang ada yang tidak dilaksanakan secara optimal gitu dan menjadi tanggung jawab siapa, saya kira akan ada keputusan lagi," katanya saat dihubungi, Jumat (3/12/2021).
Baca juga: Kecelakaan Terus Terjadi, Pengamat Anggap Wajar Anies Didesak DPRD Pecat Dirut Transjakarta
Pihaknya tengah menggodok evaluasi terkait runtutan kecelakaan ini. Sebab, runtutan kecelakaan dalam waktu yang berdekatan turut berdampak pada citra TransJakarta..
"iya makanya itu bagian yang kita evaluasi, karena ini tentunya akan menentukan citra Transjakarta. Yang kecelakaan ini ya nanti. Kita akan undang dulu kita undang direksinya penyebabnya apa kita coba identifikasi dulu kan. Kita gak tau namanya kecelakaan kan, kita gak tau apakah ini kecelakaan yang sifatnya teknis atau human error gitu," tandasnya.
Lima Kecelakaan Bus TransJakarta dalam 40 Hari
Sebagai informasi, dilansir dari Kompas.com, tercatat ada lima kecelakaan bus Transjakarta dalam 40 hari terakhir.
Kecelakaan pertama terjadi pada 25 Oktober 2021 di Halte Cawang-Ciliwung, Jakarta Timur. Ada 30 penumpang yang menjadi korban luka-luka, mulai dari luka ringan hingga patah tulang berat dan harus menjalani operasi.
Peristiwa bus transjakarta menabrak bus transjakarta itu juga memakan dua korban jiwa, satu di antaranya merupakan sopir bus.
Hasil pengusutan Polda Metro Jaya, kecelakaan disebabkan penyakit epilepsi atau kejang-kejang yang dialami sopir bus.
Baca juga: Komplotan Bandar Narkoba yang Tabrak 2 Polisi di Cirebon Tertangkap, 61 Kg Sabu Ditemukan
Kecepatan bus transjakarta yang dikendarai sopir berinisial J tak berkurang saat mendekati halte. Dugaan polisi, epilepsi J kambuh sehingga dia tidak bisa mengendalikan pedal gas dan rem.
Empat hari setelah kecelakaan nahas tersebut, bus transjakarta kembali mengalami kecelakaan. Bus dengan nomor polisi B7719 TGR menabrak beton separator sisi kanan jalan pada 29 Oktober 2021 pagi. Kecelakaan tunggal tersebut disebabkan oleh sopir yang diduga mengantuk saat mengendarai bus.
Belum genap sebulan, bus transjakarta kembali mengalami masalah. Kali ini kepulan asap putih keluar dari bagian atap bus transjakarta pada Kamis pagi, 4 November 2021.
Kepala Public Relation PT Transjakarta saat itu, Iwan Samariansyah, menyebutkan bahwa asap yang keluar dari atap berasal dari mesin air conditioner (AC) bus. AC disebut bermasalah karena sambungan vanbelt putus dan menimbulkan kepulan asap putih.
Beruntung, peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa karena penumpang langsung dievakuasi menggunakan bus transjakarta lainnya.