Liga 1 2021

Dokter Gadungan Elwizan Aminuddin, 11 Tahun Bohongi Banyak Klub Liga 1 Sampai Timnas Kecolongan

Penulis: Elga Hikari Putra
Editor: Jaisy Rahman Tohir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dokter gadungan tim PSS Sleman, Elwizan Aminuddin.

TRIBUNJAKARTA.COM - Selama 11 tahun lamanya, Elwizan Aminuddin membohongi sepak bola Indonesia.

Korbannya tidak sedikit. Berbagai tim Liga 1 pernah memakai jasa gadungannya tanpa mengetahui latar belakang sebenarnya.

Yang membuat miris, Timnas Indonesia juga pernah kecolongan mempercayakan kesehatan para pemain kepada dokter gadungan berinisial EA itu.

Sejak 2010 berkarir, sampai 11 tahun kemudian kedoknya baru terbongkar.

Karir pertama Elwizan Aminudin di Persita Tangerang 2010 atau 2011, sedangkan klub terakhirnya pada tahun 2021 ini adalah PS Sleman.

Elwizan Aminudin juga dikabarkan sempat menjadi dokter Bali United, Barito Putera, sampai timnas U-19 Indonesia.

Tak hanya itu, Elwizan Aminuddin tercatat bekerja untuk PS TNI (sekarang Persikabo 1973) saat tampil di Piala Sudirman 2015, Madura United, Kalteng Putra hingga jawara Liga Indonesia Bali United dikabarkan pernah menggunakan jasa Elwizan.

Baca juga: Dokter Gadungan, Kedok Elwizan Aminuddin Terbongkar: Pernah Bikin Pemain Timnas Nyaris Pensiun Dini

Dari sederet klub sepak bola di tanah air itu bagaimana modus yang dilakuan
Elwizan Aminudin?

Rupanya Elwizan berkarir sebagai dokter di sejumlah tim sepak bola tanah air berbekal dari ijazah palsu yang diduga dari Universitas Syiah Kuala, Aceh itu.

Salah satu yang membuat Elwizan ‘dipercaya’ sejumlah klub lantaran CV dia yang mentereng dengan menangani sejumlah klub.

Dokter gadungan tim PSS Sleman, Elwizan Aminuddin. (PSS Sleman via Tribun Jateng)

Mantan dekan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK), Dr dr Syahrul memastikan bahwa tanda tangan yang tertera di ijazah dr Elwizan Aminuddin, bukan tanda tangannya.

"Itu bukan tanda tangan saya. Saya juga tidak pernah kenal dengan yang bersangkutan," kata Dr Syahrul saat dikonfirmasi Serambinews.com, Senin (6/12/2021) pagi.

Penegasan Dr Syahrul tersebut sekaligus mempertegas bahwa Elwizan Aminuddin tidak pernah terdaftar sebagai mahasiswa di FK USK saat ia menjabat dekan.

"Logo universitas di samping pasfotonya itu juga palsu. Tindakannya ini sangat merugikan masyarakat luas dan dunia pendidikan," kata Syahrul.

Sebagaimana ramai diberitakan dalam sepekan terakhir, seorang pria bernama Elwizan Aminuddin mengaku dirinya dokter, lulusan FK USK pada 1 November 2010.

Di ijazahnya tercantum bahwa Elwizan kelahiran Bireuen pada 25 April 1982 dan telah menyelesaikan dengan baik semua syarat pendidikan pada program studi kedokteran di FK USK.

Baca juga: Hamili Mantan kekasih Sampai Stres Hingga Akhiri Hidup, Bripda Randy Dipecat dengan Tidak Hormat

Ijazah tersebut ditandatangani Prof Dr Darni M Daud MA sebagai Rektor USK dan dr Syahrul SpS sebagai Dekan FK USK.

Namun, Syahrul sudah memastikan bahwa tanda tangan di ijazah tersebut bukan tanda tangannya.

"Dia palsukan tanda tangan saya. Tindakannya merugikan dunia pendidikan," ujar Syahrul.

Karena merugikan nama baik FK USK dan institusi USK pada umumnya, Syahrul merekomendasikan agar pria pemalsu ijazah ini diproses hukum guna menimbulkan efek jera.

Dokter gadungan, Elwizan Aminuddin saat masih menjabat sebagai dokter tim PSS Sleman.

Kedoknya Terbongkar

Dugaan bahwa Elwizan Aminuddin adalah dokter gadungan ini pertama kali mencuat karena cuitan dari dokter Muhammad Iqbal Amin melalui akun pribadinya, @iqbalamin89.

Dalam cuitannya ia menjelaskan bahwa korban dokter gadungan itu adalah PSS Sleman karena pria yang bernama Elwizan Aminuddin itu diketahui tak terdaftar dalam konsil kedokteran.

Elwizan Aminuddin dikatakan tak terdaftar dalam Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), Ikatan Doktor Indonesia (IDI), maupun Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti).

Beberapa saat kemudian, Elwizan Aminuddin sudah bukan lagi bagian dari PSS Sleman.

PSS Sleman secara resmi mengumumkan bahwa Elwizan sudah pamit dari klub berjuluk Super Elang Jawa itu.

Baca juga: Mahasiswi Mojokerto Akhiri Hidup Diduga Gegara Depresi Dipaksa Aborsi, Ibunya: Sudahlah Ini Musibah

Terbongkarnya status Elwizan yang bukan berpofesi sebagai dokter membuat salah satu korbannya berbicara.

Elwizan Aminudin dikabarkan sempat menjadi dokter Bali United, Barito Putera, sampai timnas U-19 Indonesia.

Buat Pemain Timnas Nyaris Pensiun Dini

Kiper timnas Indonesia, Ernando Ari mengaku pernah jadi korban dari dokter gadungan tersebut.

Kiper Persebaya itu mengaku nyaris pensiun dini lantaran dilarang oleh Elwizan melakukan operasi saat menderita cedera.

Pada akhirnya, Ernando tak mengikuti arahan Elwizan dan tetap melangsungkan operasi.

Ilustrasi dokter (tribunnews.com)

"Ya Allah, dulu (saya) hampir tidak jadi operasi gara-gara bapak ini (Elwizan Aminudin)," tulis Ernando Ari Sutaryadi seperti dilansir dari Instagram stories-nya, 2 Desember 2021.

"Untung (saya) tidak pensiun dini."

"Semoga tidak terulang lagi," tambah Ernando Ari.

Ernando Ari jadi salah satu pemain yang dipanggil Shin Tae-yong di timnas Indonesia untuk berlaga di Piala AFF 2020.

Terkait dengan kasus dokter gadungan ini, Direktur PT LIB, Akhmad Hadian Lukita mengaku bakal melakukan verifikasi kepada masing-masing klub.

Baca juga: Korban Erupsi Semeru Ini Ogah Tinggalkan Ibu yang Tak Kuat Jalan, Keduanya Pelukan saat Ajal Datang

Baik klub Liga 1 hingga Liga 2 akan dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh untuk memastikan bahwa tak ada lagi kejadian seperti ini.

“Lebih tepatnya PT LIB akan berkomunikasi dengan klub-klub agar klub memverifikasi keabsahan ijazah tim medis,” kata Akhmad Hadian.

“Hal ini akan dilakukan masing-masing klub, selanjutnya nanti akan dicek juga oleh tim Satgas Covid-19 PT LIB,” ujarnya.

Saat ini, perwakilan Manajemen PSS, Hempri Suyatna, mengambi langkah untuk melaporkan Elwizan Aminudin ke polisi.

 

Sebagian artikel ini disarikan dari SerambiNews.com dengan judul Dr Syahrul SpS, Mantan Dekan FK USK: Tanda Tangan di Ijazah Elwizan Aminuddin Itu Palsu,

Berita Terkini