Buat 12 Santriwati Menderita, Herry Wirawan Sudah 2 Bulan di Bui tapi Tak Pernah Dihubungi Keluarga

Penulis: Siti Nawiroh
Editor: Yogi Jakarta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Guru bejat Herry Wirawan kini di bui.

Di tempat tersebut, para korban saling membantu mengurus diri dari hamil sampai melahirkan.

“Mereka ngurus diri mereka sendiri di sana, tidak ada pengurus yayasan, hanya dia (pelaku) yang ada, tidak ada orang lain,” jelas Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Garut, Diah Kurniasari Gunawan dikutip dari Kompas.com.

Menurut Diah tak hanya soal memasak, para korban juga gotong royong menjaga anak hingga mengantar kawan mereka yang hendak melahirkan.

“Ada yang mau melahirkan, diantar oleh mereka sendiri,"

"Saat ditanya mana suaminya, alasannya suaminya kerja di luar kota,"

"Jadi begitu selesai melahirkan, bayar langsung pulang, tidak urus surat-surat anaknya,” katanya.

Dikatakan Diah, selain tempat mereka belajar di Cibiru yang juga jadi tempat mereka tinggal, pelaku juga menyediakan satu rumah khusus yang biasa disebut basecamp.

Tempat tersebut dijadikan rumah tinggal bagi anak yang baru saja melahirkan hingga kondisinya benar-benar pulih.

“Jadi di lingkungannya, saat ditanya bayi-bayinya anak siapa, mereka bilang anak yatim piatu yang dititipkan,” katanya.

"Merinding saya kalau ingat cerita-cerita mereka selama di sana diperlakukan oleh pelaku,” katanya.

Baca juga: Titip Anak di Pesantren Malah Dihamili Herry Wirawan, Ayah Korban Menangis Disodori Bayi 4 Bulan

Korban ditemui Dedi Mulyadi

Anggota DPR RI Dedi Mulyadi menemui beberapa korban rudapaksa dari Herry Wirawan yang tinggal di pedalaman wilayah Garut Selatan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Perjalanan menuju wilayah tempat tinggal korban Herry Wirawan itu tak mudah.

Pasalnya, kediaman para korban rudapaksa guru satu pesantren ini jauh di pelosok.

"Saya baru menengok mereka tadi malam.

Halaman
123

Berita Terkini