Kaleidoskop 2021

Kaleidoskop 2021: Sederet Polisi Terjerat Kasus Narkoba, Kapolsek Astana Anyar Paling Bikin Geger

Penulis: Elga Hikari Putra
Editor: Yogi Jakarta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kompol Yuni Purwanti saat masih menjabat Kasat Narkoba Polres Bogor. Selain Kompol Yuni, sederet oknum polisi ini terseret kasus narkoba di sepanjang 2021.

TRIBUNJAKARTA.COM - Sederet oknum polisi ini terseret kasus narkoba di sepanjang 2021.

Bukannya memberantas narkoba yang menjadi musuh bangsa, sederet oknum polisi ini justru terjerembab ke dalam lingkaran hitam narkotika.

Keterlibatan para oknum polisi di dunia narkoba ini berbeda-beda, ada yang sebagai pengguna, pemasok hingga kurir.

Berikut ini TribunJakarta.com merangkum sejumlah okum polisi yang terseret kasus nakoba di tahun 2021 ini.

1. Oknum Polisi Edarkan Sabu 1 Kg

Seorang oknum polisi berpangkat kompol edarkan satu kilogram sabu, mendadak meninggal saat ditangkap polisi.

Baca juga: Polisi Terlibat Pembunuhan di 2021: Bripka CS Nembak di Cafe, Bakar Istri sampai Kasus Mojokerto

Oknum tersebut berinisial Z (49) yang diamankan Tim Satgas Anti Narkoba di kawasan Jalan Soekarno Hatta, Pekanbaru, Riau pada Sabtu (13/3/2021), sekira pukul 23.00 WIB.

Bersamanya, ikut diamankan barang bukti narkotika jenis sabu seberat 1 kilogram.

"Pelaku tak sadarkan diri saat tiba di Mako, meninggal dunia di RS Bhayangkara Polda Riau, (karena) jantung," kata Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto, Selasa (16/3/2021) malam.

Ilustrasi Narkoba (TribunKaltim)

Dijelaskannya, pelaku memang punya riwayat penyakit jantung.

Kabid Humas Polda Riau, membenarkan jika pelaku adalah oknum anggota Polri berpangkat Kompol.

Ketika ditangkap dibeberkan Sunarto, pelaku mengendarai sepeda motor.

Ditambahkan Kabid Humas, pelaku dipancing transaksi di lokasi.

Saat pelaku datang, dia langsung disergap aparat.

2. Oknum Polisi Pesta Sabu di Vila

Baca juga: Kalau Tidak Bayar Suami Bisa Ditahan Lagi Istri Bingung Ngaku Dipalak Oknum Polisi dan Jaksa

Oknum polisi berpangkat Bripka teler saat digerebek sewaktu pesta sabu di sebuah vila.

Oknum polisi tersebut digerebek Satresnarkoba Polres Pasuruan di sebuah villa di wilayah Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur pekan lalu.

Oknum polisi berinisial S itu diketahui berdinas di Polres Probolinggo Kota.

Kasatreskoba Polres Pasuruan, AKP Domingos Ximenes menjelaskan, penangkapan bermula saat pihaknya mendapatkan informasi ada pesta sabu di sebuah villa.

Ilustrasi Polisi Gadungan (KOMPAS/DIDIE SW)

Informasi itu, kata Domingos, langsung dikembangkan kemudian anggotanya menggerebek villa itu.

Ternyata dalam pengerebakan, ada oknum polisi berinisial S sedang teler dan tertidur di sebuah kamar.

"Selain mengamankan oknum polisi, kami juga mengamankan warga sipil yang diduga kuat ikut berpesta sabu," kata Domingos, Senin (24/5/2021).

Disampaikan Domingos, dalam penggerebekan itu pihaknya juga mengamankan seorang wanita yang diduga adalah teman Bripka S.

"Ini akan kami dalami. Yang jelas dari pengakuannya, pesta itu diikuti dua laki-laki dan beberapa teman perempuan," ujar dia,

Sayangnya, lanjut Domingos, saat penggerebekan itu hanya Bripka S dan teman wanitanya yang diamankan.

Baca juga: Bukan Cuma Bripda Randy, Para Oknum Polisi Ini Juga Terlibat Pelecehan di 2021, Simak Kasusnya

Karena beberapa pelaku pesta sabu yang lain sudah meninggalkan lokasi sebelum penggerebekan.

Domingos mengatakan, dalam penggerebekan ini pihaknya belum menemukan bukti sabu.
Korps Bhayangkara hanya mengamankan sebuah bong yang diduga digunakan untuk pesta sabu.

"Bong ditemukan di tempat sampah setelah digunakan untuk nyabu," urai Domingos.

Menurut Domingos, dari pengakuan oknum polisi tersebut, pada malam penggerebekan itu ia dan teman-temannya menghabiskan sabu senilai Rp 1 juta.

"Itu pengakuannya. Tetapi kami akan kembangkan lebih lanjut. Kami masih perlu gelar perkara satu kali lagi," paparnya.

Ilustrasi narkoba (Tribun Timur/Sanovra JR)

Diduga sabu didapatkan para pelaku dari salah seorang bandar di Pasuruan.

"Mereka memang berniat pesta di Prigen. Katanya sabu itu didapat dari Pasuruan dan digunakan di dalam kamar," sambungnya.

Satresnarkoba Polres Pasuruan pun sudah berkoordinasi dan menyerahkan kasus ini ke Propam Polres Probolinggo Kota.

"Tetapi proses hukum di instansi kami tetap jalan. Nanti akan kami sampaikan perkembangan terkait kasus ini. Kami masih menyelidikinya," tegasnya.

3. Oknum Polisi Jadi Kurir Narkoba

Diduga karena terhimpit alasan ekonomi, seorang oknum polisi jadi suruhan seorang narapidana alias napi untuk terlubat di bisnis narkoba.

Perbuatan melanggar aturan itu dilakukan seorang oknum polisi anggota Patroli Sabhara Polsek Mengwi, Bali bernama Ngurah Menara (46).

Baca juga: Diduga karena Terhimpit Ekonomi, Oknum Polisi Rela jadi Suruhan Napi Terlibat Bisnis Narkoba

Oknum polisi berpangkat Brigadir itu diringkus Polresta Denpasar karena membawa paket narkoba jenis sabu-sabu seberat 84 gram.

Menurut informasi sumber kepolisian, Brigadir Ngurah Menara asal Selat, Karangasem, Bali ini diketahui menjadi suruhan napi bernama Putu yang mendekam di Lapas Kerobokan, Kuta Utara, Badung.

Sumber di lapangan bahkan mengatakan, sebelum bertugas di Satuan Patroli Sabhara Polsek Mengwi, pelaku juga pernah bertugas di Satresnarkoba Polres Badung.

Selama tugasnya, ia bahkan dikabarkan sudah menjadi komplotan anggota jaringan narkoba tersebut.

Ilustrasi Polisi (net)

Bahkan ia juga terendus biasa mengkonsumsi sabu hasil tangkapan.

"Dia ini dikenal nakal. Waktu di Satresnarkoba (Polres Badung) juga memakai sehingga dikeluarkan dan bertugas di Patroli Sabhara Polsek Mengwi," ucap sumber yang tidak ingin disebutkan namanya, Selasa 1 Juni 2021.

Bukannya merubah dirinya lebih baik lagi, justru oknum polisi ini semakin liar dan tidak terkendali.

Tidak saja mengkonsumsi barang haram, tetapi ia juga mengedarkannya.

Cara Ngurah Menara bahkan seperti pengedar lainnya, yakni dengan cara menempelkan barang haram tersebut di lokasi yang telah ditentukan diantaranya pohon dan pot.

"Dikenal baik orangnya, tapi karena alasan ekonomi dia melakukan penjualan narkoba," lanjut sumber.

Hasil pemeriksaan lebih lanjut, Ngurah Menara diduga kuat dikendalikan oleh seorang napi yang mendekam di Lapas Kerobokan bernama Putu.

Ngurah mengaku mendapatkan satu paket berisi 100 gram sabu dari Putu, kemudian paket tersebut dipecah-pecah menjadi puluhan paket agar ia mendapatkan keuntungan lebih, sehingga dapat mengkonsumsi juga.

"Ya (dikendalikan Putu), ada dugaan dia dikendalikan napi Lapas.Tapi masih didalami," tambah sumber, Selasa 1 Juni 2021.

Baca juga: Terancam Penjara Seumur Hidup, Bripka MN Tembak Rekan Sesama Polisi Perkara Chating dengan Istrinya

4. Kapolsek Astana Anyar Digerebek Saat Pesta Sabu dengan Anak Buahnya

Oknum polisi tersangkut kasus narkoba yang paling menggegerkan di tahun 2021 ini tentunya Kapolsek Astana Anyar Bandung Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi.

Pasalnya, Kompol Yuni yang pernah menjabat sebagai Kasat Narkoba dan beberapa menggerebek bandar narkoba justru kedapatan pesta narkoba dengan para anak buahnya.

Dia diamankan Propam Mabes Polri dan Polda Jabar terkait narkoba.

Kapolsek Astana Anyar itu diamankan berawal dari adanya laporan masyarakat.

Kapolsek Astana Anyar ini diamankan di sebuah lokasi di Bandung pada Selasa (16/2/2021).

Hasil tes urine kapolsek perempuan berpangkat Kompol itu positif narkoba.

Mantan Kapolsek Astanaanyar Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi (Twitter rcti)

"Setelah di tes urine, hasilnya positif," jelas Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Erdi A Chaniago di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Rabu (17/2/2021).

Tak cuma kapolsek, 11 anggota Polsek Astana Anyar turut diamankan berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba.

Semua yang diamankan tersebut sudah menjalani tes urine.

"Ini masih didalami apakah semua anggota Polsek Astana Anyar atau tidak, tapi anggota mana pun kalau memang terlibat dalam kejahatan narkoba akan ditindak," tegas Erdi.

Apabila terbukti melanggar, Polda Jabar tak segan memberikan hukuman tegas kepada anggota yang melanggar.

"Ancamannya bisa penurunan pangkat hingga pemecatan," kata dia.

Berita Terkini