Martin Keown pun bereaksi dengan berteriak di depan muka Nistelrooy sembari memberi konfrontasi fisik.
Jika bisa ditarik kesamaan dari dua hal tersebut, yakni mentalitas yang kuat.
Tak sembarangan pemain akan melakukan hal seperti itu kepada lawannya.
Dan setelah Asnawi melakukan hal tersebut, Faris Ramli cenderung tak banyak berkutik di lini depan.
Pada akhirnya, Ramli harus rela angka koper dari turnamen Piala AFF 2020.
Sedangkan Asnawi akan melanjutkan perjuangan di final Piala AFF 2020.
Diketahui, kelolosan Timnas Indonesia ke final Piala AFF 2020 tak bisa lepas dari peran Asnawi Mangkualam.
Mentalitas yang ditunjukkan Asnawi Mangkualam mampu mengangkat semangat juang rekan-rekannya di Timnas Indonesia selama Piala AFF 2020 kali ini.
Mentalitas yang tangguh itu kembali tersaji di laga semifinal leg kedua Piala AFF 2020 antara Indonesia vs Singapura.
Asnawi didapuk menjadi kapten skuat Garuda menyusul dicadangkannya Evan Dimas.
Penampilan pemain Ansan Greeners ini memang luar biasa.
Pemain Singapura hampir tak pernah membangun serangan dari sisi kanan yang ia kawal.
Selain itu, ia juga sangat rajin membantu timnas untuk membangun serangan.
Ia berulang kali naik hingga sepertiga akhir lapangan untuk mendukung daya dobrak tim.
Asnawi memang memiliki banyak atribut sebagai seorang bek sayap modern.
Kemampuannya merangsek, mengirim dan memilah umpan memang terbukti ciamik.
Di saat yang sama, ia tak melupakan tugasnya sebagai wakil kapten tim.
Pemuda 22 tahun tersebut berusaha menjaga mentalitas kawan-kawannya tetap di atas.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sorotan Piala AFF 2020: Mentalitas Asnawi Mangkualam Ibarat Bek Legendaris Arsenal,