Ardhito Pramono Tersandung Narkoba

Ardhito Pramono Tertunduk Pilu, Kisah Kelam di Masa Lalu Langsung Disorot: Ditolak Cinta & Pernah OD

Editor: Wahyu Septiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ardhito Pramono saat menuju ruang Satresnarkoba untuk diperiksa terkait penyalahgunaan narkoba di Polres Metro Jakarta Barat pada Rabu (12/1/2022) - Ardhito Pramono hanya bisa tertunduk pilu saat digiring Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat. Kisah kelamnya langsung disorot dan menuai perhatian

"Gua sakit hati sih, gua nembak cewek, terus ceweknya gamau pacaran sama gua, kan dulu chubby, yang dia bilang gua lebih baik jadi ade-ade'an dia aja," kata Ardhito, dikutip dari kanal YouTube Persija Jakarta.

Karena itu, ia langsung termotivasi untuk menurunkan berat badannya.

"Akhirnya gua bilang sama nyokap gua mau diet, terus nyokap gua ngasih formula gitu, suruh minum susu tiap pagi dan malam," ujar penyanyi kelahiran Jakarta ini.

Baca juga: Gagal Menikah, Tukang Lontong Sayur Akhiri Hidup di Dalam Sumur di Pademangan

3. Pernah Dapat Perlakuan Senioritas

Ardhito Pramono ceritakan pengalamannya semasa sekolah, pernah mendapat perlakuan senioritas dari kakak kelas.

Perlakuan tersebut dikarenakan, kala itu dirinya mempunyai berat badan KG.

Karena memiliki berat badan yang besar, setiap ia bermain bola, dirinya kerap disuruh menjadi kiper oleh kakak kelas.

"Gua dulu gemuk 130 kg, itu gua SMP ya 14 tahun, dan gua disuruh jadi kiper mulu (sama kakak kelas)," kata Ardhito, dikutip dari kanal YouTube Persija Jakarta.

Kendati demikian, ia hanya pasrah kala itu, walaupun menjadi seorang kiper bukan keinginannya saat bermain sepak bola.

"Ya gua kan pengen jadi orang yang ngegolin (striker)," ujarnya.

Ardhito Pramono saat menuju ruang Satresnarkoba untuk diperiksa terkait penyalahgunaan narkoba di Polres Metro Jakarta Barat pada Rabu (12/1/2022). (Satrio Sarwo Trengginas/TribunJakarta.com)

"Ada juga senioritas di olahraga (semasa sekolah)," imbuhnya kembali.

4. Pernah Jadi Korban Pelecehan Seksual

Ardhito Pramono kembali teringat dengan pelecehan seksual yang ia alami saat remaja.

Saat konferensi pers film Dear Nathan: Thank You Salma, Ardhito menceritakan pengalamannya tersebut.

"Iyaa film ini kan bahas soal pelecehan seksual, gue pun pernah merasakan itu saat kecil," ujar Ardhito Pramono di kawasan Kuningan Jakarta Selatan, belum lama ini.

Halaman
1234

Berita Terkini