Baharudin Penusuk Anggota TNI Tertangkap

Diduga Hilangkan Jejak, Baharuddin Buang Barang Bukti Utama usai Tusuk Pratu Sahdi di Waduk Pluit

Penulis: Gerald Leonardo Agustino
Editor: Acos Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Baharudin, sosok paling dicari dalam kasus pengeroyokan hingga menewaskan anggota Raider Kostrad TNI AD Pratu Sahdi (23) di Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, akhirnya ditangkap polisi.

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Meski Baharudin selaku pelaku utama pengeroyokan yang menewaskan anggota TNI Pratu Sahdi di Waduk Pluit berhasil ditangkap, namun pisau yang digunakannya saat menusuk korban belum ditemukan.

Rupanya, Baharudin sudah lebih dulu membuang barang bukti utama kejahatannya itu usai menusuk Pratu Sahdi. Kini, pihak kepolisian masih mencari barang bukti senjata tajam (sajam) tersebut.

"Barang bukti sekarang masih dalam pencarian. Karena setelah melakukan penganiayaan informasi pelaku membuang barang buktinya dan masih kita cari di lapangan," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Wibowo di Mapolres Metro Jakarta Utara, Koja, Jakarta Utara, Rabu (19/1/2022).

Wibowo menuturkan, Baharudin ditangkap saat sedang bekerja menjaga kapal di dermaga Muara Baru pada Selasa (18/1/2022) malam.

Baca juga: BREAKING NEWS Heboh Dalang Penusukan Anggota TNI saat Ditangkap, Pakai Kolor Tangan Terborgol

Baca juga: Dengan Sisa Tenaga, Pratu Sahdi Masih Kuat Berdiri Sambil Pegangi Dada Berjalan Jauhi Warung

Pelaku tidak ada perlawanan saat polisi membekuknya malam tadi.

Sebanyak tujuh dari delapan orang terduga pelaku pengeroyokan yang menewaskan Pratu Sahdi telah ditangkap polisi, termasuk pelaku utama bernama Baharudin yang sempat buron. 

Sebanyak empat orang di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka.

Baca juga: Pelaku Utama yang Habisi Nyawa Anggota Raider Kostrad di Waduk Pluit Ternyata Seorang Penjaga Kapal

 "Jadi, para pelaku yakni B ialah pelaku utama yang menusuk korban rekan kita anggota TNI hingga meninggal dunia," kata Wibowo.
 
"Kemudian ada R yang sudah kita amankan terlebih dahulu sebagai pelaku yang membantu memiting korban, ada AS maupun A yang berperan membonceng para pelaku B dan R," sambungnya.

Diberitakan sebelumnya, Pratu Sahdi ditusuk pada saat nongkrong di warung seberang Waduk Pluit pada Minggu (16/1/2022) dini hari sekira pukul 3.00 WIB.

Anggota Satuan Raider Kostrad TNI AD, Pratu Sahdi (23), dikeroyok hingga meninggal dunia di sebuah warung kawasan Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (16/1/2022). (Kolase fotokita.grid.id/facebook)

Pengeroyokan maut terhadap anggota TNI dari satuan Raider Kostrad TNI AD ini bermula saat kelompok pelaku tengah mencari seseorang di seputaran kawasan Waduk Pluit.

Saat itu, kelompok pelaku mendatangi Pratu Sahdi yang sedang ngopi bersama rekannya di sebuah warung seberang Waduk Pluit.

Baca juga: Emak-emak Mau Beli Gorengan Tertabrak Pelajar Tawuran Sampai Terkapar, Anak Korban: Ibu Saya Syok

Baca juga: Diduga Ulah Obat Kuat, Kakek 68 Tahun Tewas Tanpa Busana di Hotel Usai 1 Jam Sekamar dengan Wanita

Pelaku awalnya sempat menanyakan asal korban. Karena korban tidak menjawab, Baharudin akhirnya memukul Pratu Sahdi hingga terjadi perkelahian.

Polisi menunjukan para tersangka pengeroyokan yang menewaskan anggota TNI AD, Pratu Sahdi (23) di warung kawasan Waduk Pluit, dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta, Selasa (18/1/2022). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

Peristiwa berdarah ini berakhir saat Baharudin menusuk Pratu Sahdi hingga meninggal dunia.

Di sisi lain, dua korban lainnya yaitu seorang pengendara yang melintas bernama Samsul Ma'arif serta pemilik warung bernama Soleh.

Keduanya luka-luka dan sedang menjalani perawatan.

Berita Terkini