Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Dudi Gardesi membela Gubernur Anies Baswedan yang mengklaim banjir surut dalam waktu cepat, namun genangan masih ditemukan di kawasan Tegal Alur, Jakarta Barat hingga pagi tadi.
Ia pun mengungkap beberapa faktor yang jadi alasan tidak tercapainya target 6 jam banjir surut di kawasan tersebut.
Sebagai informasi, kawasan Tegal Alur sudah terendam banjir pada Selasa (18/1/2022) kemarin.
Hingga pagi tadi, banjir yang menerjang kawasan itu belum sepenuhnya surut.
"Jadi banyak faktor, lokalnya derasnya hujan, kemudian ada pasang dan ditambah lagi ada kiriman air dari wilayah tetangga," ucapnya, Kamis (20/1/2022).
Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini pun menyebut, Kali Semonggol yang ada di wilayah tersebut hingga siang tadi masih meluap.
Baca juga: Banjir di Tegal Alur Jakbar Belum Surut, 610 Warga Masih Mengungsi
Baca juga: Hujan Deras, 11 RT di Tegal Alur Jakarta Barat Terendam Banjir
Oleh karena itu, banjir masih merendam pemukiman warga di kawasan Tegal Alur.
Bahkan, sebanyak 102 RT sempat terendam hingga ketinggian satu meter pada Rabu (20/1/2022) kemarin.
Imbasnya, ratusan warga Tegal Alur terpaksa mengungsi. Sampai pagi tadi masih ada 575 warga yang mengungsi.
"Memang kemarin curah hujannya luar biasa. Dalam waktu yang pendek turunnya sangat lebat, sehingga memang banyak kali-kali itu meluap," ujarnya.
"Sekarang juga masih ada yang meluap di Jakarta Barat di Kali Semonggol ke arah laut yang juga masih belum surut," sambungnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut, banjir yang terjadi di Tegal Alur sulit surut lantaran kawasan itu berada di wilayah yang sangat rendah.
"Ada beberapa titik yang memang daratannya sangat rendah, ada yang jauh di bawah permukaan laut," ucapnya di Balai Kota, Rabu (19/1/2022) malam.
"Ada beberapa titik yang seperti itu, yang seperti itu memang pengecualian," tambahnya menjelaskan.
Walau demikian, Ariza mengklaim secara umum penanganan banjir di ibu kota sudah berjalan baik.
"Secara umum dapat dipastikan genangan tidak lebih dari 6 jam," ujarnya.
Banjir di Tegal Alur Jakbar Belum Surut
Sebanyak 9 RT yang berada di Kelurahan Tegal Alur masih terendam banjir hingga pagi ini.
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Insaf menyebut, ketinggian air di wilayah itu masih sekitar 40 sentimeter.
"Hingga pukul 09.00 WIB, genangan terdapat di 9 RT di Jakarta Barat," ucapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (20/1/2022).
Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini menyebut, wilayah tersebut tergenang bukan hanya disebabkan hujan ekstrem yang terjadi Selasa (18/1/2022) kemarin.
"Penyebab banjir selain curah hujan tinggi, juga karena rob dan luapan Kali Semonggol," ujarnya.
Imbasnya, 575 warga Tegal Alur terpaksa mengungsi di 9 titik pengungsian yang disiapkan Pemprov DKI.
Pengungsian itu berada di rumah warga RT 005 RW 02, Majelis Ta'lim Nurul Falah, Musala Al-Ikhlas, RPTRA Kemuning, tanah kosong di RT 003/03, Rusunawa, SDN 11 Pagi, RPTRA Alur Anggrek, dan Masjid Darul Hikmah.
Insaf menambahkan, warga yang terpaksa mengungsi juga ada di Kelurahan Cengkareng Barat.
Meski banjir di wilayah itu sudah surut, tapi hingga pagi ini masih ada 35 orang warga yang mengungsi di Musala Al-Hidayah yang berada di RT 07 RW 10.
Dengan demikian, masih ada 610 warga yang mengungsi akibat banjir yang menerjang Jakarta sejak Selasa kemarin.
Kilah Wagub Ariza
Di sisi lain, banjir Jakarta tak surut dalam enam jam, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza ungkap sejumlah alasan.
Banjir di DKI Jakarta sempat digadang-gadang pihak Pemprov DKI Jakarta bakal surut dalam waktu enam jam.
Gubernur Anies Baswedan menjadi salah satu yang paling sering bicara soal banjir Jakarta surut dalam enam jam.
Namun, kenyataannya puluhan RT di Jakarta Barat justru terendam banjir hingga seharian sampai Rabu (19/1/2022) pukul 18.00 WIB.
Lantas apa alasan yang diungkap pihak Pemprov DKI?
Ariza mengatakan dataran rendah menjadi alasan utama banjir ini tak surut dalam waktu enam jam.
"Ya mungkin ada beberapa titik yang memang datarannya sangat rendah. Ada yang jauh di bawah permukaan laut, ada beberapa titik yang seperti itu. Itu memang pengecualian yang seperti itu," jelasnya di Balai Kota, Rabu (19/1/2022) malam.
Meski demikian, Politisi Gerindra ini mengklaim secara umum banjir dapat diatasi dalam kurun waktu enam jam.
"Tapi secara umum, dapat dipastikan genangan tidak lebih dari 6 jam. Tapi sekarang sudah berkurang dan dipastikan akan surut. Jadi tidak usah khawatir. InsyaAllah genangan yang ada di Jakarta kita upayakan surut dalam waktu 6 jam," ucapnya.
Kendati bicara tentang banjir surut dalam enam jam, Ariza mengakui masih ada warganya yang mengungsi.
Selanjutnya, ia pun meminta masyarakat terutama warga Jakarta untuk berhati-hati lantaran ada peningkatan curah hujan dalam kurun waktu beberapa hari belakangan.
"Ada beberapa memang pengungsi tapi kan kita sudah siapkan tempat pengungsiannya, sarana prasarana, logistiknya. Nanti segera akan kembali ke rumah masing-masing. Memang ini ada peningkatan intensitas hujan di Januari ke Februari ini dibandingkan Desember. untuk itu kami minta masyarakat lebih hati-hati," pungkasnya.
Puluhan RT terendam banjir
Sebanyak 77 RT di wilayah Ibu Kota masih terendam banjir pada Rabu (19/1/2022) malam.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta (BPBD DKI) melaporkan hingga pukul 18.00 WIB, puluhan RT masih terendam banjir dengan ketinggian bervariatif.
"Seluruh wilayah yang tergenang masih berada di Jakarta Barat. Sementara di Jakarta Utara sudah surut seluruhnya," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI, Insaf dalam keterangan tertulisnya.
Suasana banjir yang merendam 11 RT di RW 002 Tegal Alur, Cengkareng, Jakarta Barat pada Rabu (19/1/2022). (TribunJakarta.com/ Satrio Sarwo Trengginas)
Hingga malam ini, Kelurahan Tegal Alur masih menjadi lokasi terparah. Ketinggian banjir dilaporkan mencapai 40-85 cm.
Imbasnya, sebanyak 234 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 965 jiwa masih mengungsi di lokasi yang telah disiapkan.
"Untuk warga Kelurahan Tegal Alur ada 11 tempat pengungsian yang disediakan, yakni di Rusunawa Binaan Tegal Alur, Musala Al-Hidayah, belakang Bubur Olo-Olo, RPTRA Alur Anggrek, Masjid Darurohman, Majlis Ta'lim Al-Hikmah, RPTRA Kemuning, Majlis Ta'lim Durrotul Abiddin, Musala Al-ikhlas, Masjid Nurul Hidayat dan Majelis Nurul Husna," lanjutnya.
Kemudian disusul dengan Kelurahan Kamal dengan ketinggian banjir 40-50 cm. Adapun total pengungsi mencapai 65 jiwa.
"Di Kelurahan Kamal terdapat satu lokasi pengungsian di Majelis Talim Nurul Hidayah," ungkapnya.
Selanjutnya, Kelurahan Cengkareng Barat dengan ketinggian 40-70 cm dengan total pengungsi 130 jiwa.
"Di Kelurahan Cengkareng Barat ada 3 tempat pengungsian yakni di Musala Al Hidayah RT 07 RW 10, Masjid An Nur dan RedDoorz," jelasnya.
Adapun penyebab banjir ini dilaporkan lantaran sejumlah faktor, diantaranya curah hujan yang tinggi, banjir ROB dan luapan Kali Semongol.