Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, PONDOK GEDE - Bocah berusia 13 tahun berinisial MG akhirnya buka suara terkait kematian tak wajar seorang pemuda di Jatiwaringin, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Rupanya, menurut penuturan MG, korban berinisial AY (19) yang tewas diduga dibunuh oleh sahabatnya sendiri bernama Tegar (20).
MG baru berani mengatakan itu pada Rabu (19/1/2022) atau satu hari setelah peristiwa mencekam itu terjadi.
Pasalnya, MG sempat diancam oleh terduga pelaku untuk tak menceritakan apa yang dilihatnya pada siapapun.
Adapun lokasi Tegar menghabisi nyawa korban dilakukan di rumah MG.
Baca juga: Hindari Pelacakan Polisi Usai Habisi Nyawa Teman, Tegar Jual Ponsel ke Tanah Abang Sebelum Kabur
Setelah memendam fakta yang dilihatnya di hari Selasa (18/1/2022) lalu, keesokan harinya MG menceritakan itu semua kepada orangtuanya yang kemudian memberitahu keluarga korban.
Dari cerita MG ini, keluarga korban selanjutnya melaporkan ke polisi atas dugaan tindak pidana pembunuhan pada Sabtu (22/1/2022).
Namun, terduga pelaku diketahui telah melarikan diri. Jejaknya terakhir terlihat oleh warga setempat pada, Kamis (20/1/2022).
Alibi pelaku kelabui keluarga korban
Pemuda berinisial AY ditemukan tewas di kamar mandi rumah Jalan Taruna 3 RT 05 RW 02 Kelurahan Jatiwaringin Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, Selasa (18/1/2022) lalu.
Kematian AY awalnya disangka sebagai kecelakaan akibat jatuh dari tangga rumah menuju toilet.
Hal ini berdasarkan cerita rekayasa yang diduga dibuat terduga pelaku bernama Tegar (20).
Pada saat kejadian, di tempat kejadian perkara terdapat dua orang saksi salah satunya MG (13) anak pemilik rumah.
MG sempat menyaksikan secara langsung ketika AY dalam posisi sujud dengan kaki dan tangan terikat ke belakang menggunakan tali rafia serta mulut tertutup lakban.
Baca juga: Habisi Nyawa Teman Sendiri, Pemuda Bekasi Sempat Hadiri Pemakaman Hingga Pengajian Jenazah
Kondisi korban saat itu sudah tidak sadarkan diri.
Terduga pelaku lalu meminta MG untuk menyembunyikan kejadian tersebut dan mengarang korban terjatuh dari tangga.
Dalam posisi tidak sadarkan diri, AY dilarikan ke rumah sakit tedekat oleh keluarga korban namun nyawanya telah tiada.
Jasadnya lalu dibawa ke rumah duka untuk selanjutnya dimakamkan di pemakaman keluar daerah Jatiwaringin, Pondok Gede, Kota Bekasi.
Kakak Korban, Nashir menuturkan sempat ada kejanggalan dari penuturan terduga pelaku perihal penyebab kematian korban.
Pasalnya, ada dua versi yang disampaikan pelaku mengenai penyebab kematian AY.
"Tapi pelaku bikin argumentasi seakan-akan jatuh dari kamar mandi dan tapi itu ada dua laporannya, satu bicara dengan ibu saya itu jatuh dari tangga, tapi ketika diinterogasi, itu bicaranya terpeleset di kamar mandi," paparnya saat ditemui, Selasa (25/1/2022).
Namun saat itu pihak keluarga tak sampai berpikir jauh bahwa penyebab kematian korban karena dihabisi oleh pelaku yang notabene merupakan sahabat kecil korban.
Nashir mengatakan, adiknya dengan terduga pelaku bernama Tegar memang merupakan teman dekat yang kerap main bersama sejak SD.
Pada hari kejadian, Selasa (18/1/2022), korban diajak bermain oleh terduga pelaku ke kediaman seorang temannya di Jalan Taruna 3 RT 05 RW 02 Kelurahan Jatiwaringin.
Baca juga: Usai Habisi Nyawa Sahabat di Bekasi, Pelaku Kelabui Keluarga: Karena Terpeleset di Kamar Mandi
"Pelaku datang kerumah jemput adik saya, saya dengar cerita bahwa adik saya dengan pelaku ini dulu teman SD," kata Nashir.
Hal ini pula yang membuat keluarga memilih tidak melakukan tindakan hukum ketika mendapati korban meninggal dunia.
Jasadnya disemayamkan di tempat pemakaman keluarga.
Barulah pada Jumat (21/1/2022) barulah kabar mengejutkan terkuak usai saksi kunci dalam kasus ini dengan didampingi keluarganya mendatangi keluarga korban.
"Jadi gini, waktu hari Jumat kalau tidak salah itu saksi datang ke rumah, bercerita sejujur-jujurnya bahwa almarhum ini bukan meninggal karena terpeleset, tapi (diduga) dibunuh," jelasnya.
Tidak berhenti sampai di situ, pihak keluarga berusaha melakukan introgasi lagi ke sejumlah saksi serta disesuaikan dengan temuan bekas jeratan di lengan korban.
"Dengan cara tangan diikat kebelakang, mulut dilakban dan kaki dijerat juga, dan itu juga sudah ada waktu kita memandikan jenazah itu ada bukti jeratan tali rafia," ucapnya.
Makam dibongkar
Untuk mengungkap kasus ini, Selasa (25/1/2022) kemarin, makam AY dibongkar oleh Tim Forensik Polri guna aproses autopsi.
Pantauan TribunJakarta.com, proses autopsi berlangsung di komplek makam keluarga, Jalan Setia 1 E, Gang Garuda, Jatiwaringin, Pondok Gede, Kota Bekasi.
Petugas forensik memasang tenda dengan ditutupi terpal, proses pembongkaran dan autopsi berlangsung selama sekitar dua jam.
Kapolsek Pondok Gede Kompol Puji Hardi menjelaskan, proses pembongkaran dan autopsi berdasarkan permintaan keluarga yang melaporkan dugaan penganiayaan atau pembunuhan terhadap korban berinisial AY.
"Ya tentunya adanya kematian yang tidak wajar dilakukan autopsi untuk mengungkap kasusnya nanti," tegas dia.
Sementara itu sampai saat ini keberadaan pelaku masih misterius.