Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyentil Gubernur Anies Baswedan yang sibuk dengan urusan Formula E.
Padahal, penyebaran Covid-19 di ibu kota terus meroket beberapa hari belakangan ini.
Politisi senior PDIP ini pun menilai Anies terlalu memaksakan kehendak untuk menggelar ajang balap mobil bertenaga listrik tersebut.
"Jangan gedebag gedebug bos, jangan memaksakan kehendak. Ini kan Omicron naik," ucapnya saat dikonfirmasi, Sabtu (29/1/2022).
Apalagi, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan beberapa orang perwakilan Ikatan Motor Indonesia (IMI) nekat pergi di Diriyah, Arab Saudi untuk melakukan studi banding.
Hal ini pun bertentangan dengan imbauan Presiden Joko Widodo yang meminta masyarakat, khususnya pejabat untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri.
Baca juga: Wagub Ariza Anggap Wajar Jakpro ke Arab Saudi Langgar Imbauan Jokowi Demi Studi Banding Formula E
Baca juga: Ketua DPRD Pesimis Waktu Mepet Pembuatan Trek Formula E, Wagub Ariza: Kita Bangun Jalan Bukan Gedung
"Instruksi pemerintah pusat masih ditabrak juga, ya apa jadinya ini," ujarnya.
Prasetyo pun meminta Anies untuk fokus dulu dalam penanganan Covid-19 di ibu kota yang terus meroket.
Data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, kasus aktif Covid-19 hingga Jumat (28/1/2022) kemarin sudah mencapai 19.419.
Penambahan kasus positif pun kini sudah menembus angka 4.000 kasus per hari.
Tingkat keterisian atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan Covid-19 pun sudah melonjak hingga 54 persen.
"Kita harus waspada, pemerintah harus berpikir bagaimana meminimalisir penyebaran Omicron ini, jangan malah Formule E terus yang dipikirin," tuturnya.
Wagub Ariza Anggap Wajar Jakpro Studi Banding ke Arab Saudi
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menganggap wajar studi banding PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan perwakilan Ikatan Motor Indonesia (IMI) ke Diriyah, Arab Saudi.
Menurutnya, Jakpro dan IMI perlu belajar dari Arab Saudi yang sudah berpengalaman menggelar balap mobil Formula E.
"Saya kira ini sesuatu yang biasa saja kalau Jakpro merasa perlu sebagai penyelenggara datang ke sana untuk melihat dan belajar. Jadi ini enggak ada yang luar biasa ya," ucapnya di Balai Kota, Jumat (28/1/2022) malam.
Baca juga: Langgar Imbauan Jokowi hingga Nekat ke Arab Saudi Demi Formula E, Jakpro Bakal Dipanggil Komisi B
Studi banding yang dilakukan Jakpro dan IMI belakangan memang menjadi sorotan publik.
Pasalnya, perwakilan panitia Jakarta ePrix berangkat ke Arab Saudi di tengah kasus Covid-19 varian Omicron yang semakin merebak.
Terlebih, Presiden Joko Widodo sudah mengingatkan masyarakat, khususnya pejabat untuk tidak bepergian ke luar negeri.
Meski demikian, Ariza membela anak buahnya. Dia bilang, Jakpro dan IMI pergi ke Diriyah untuk belajar menjadi penyelenggara ajang balap Formula E.
Pasalnya, Juni 2022 mendatang merupakan kali pertama Jakarta menjadi tuan rumah ajang balap mobil listrik terbesar di dunia itu.
"Memang semua dilarang ke luar negeri, kecuali untuk hal-hal yang sangat penting. Silakan dicek transparansinya, keterbukaannya, apakah di sana benar-benar studi atau malah hura-hura," ujarnya.
Orang nomor dua di DKI ini pun menjamin, biaya perjalanan Jakpro dan perwakilan IMI ke Arab Saudi tidak memberatkan kas daerah.
"Tiket sekarang kan murah karena lagi covid begini. Ini kan enggak memberatkan," kata Ariza.
PDIP Geram Jakpro ke Arab Saudi Langgar Imbauan Jokowi
PDIP geram mengetahui acara studi banding pihak PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan Ikatan Motor Indonesia (IMI) ke Diriyah, Arab Saudi.
Diketahui, perwakilan panitia Formula E yang terdiri dari beberapa orang dari Jakpro dan Ikatan Motor Indonesia (IMI) kini tengah berada di Diriyah, Arab Saudi.
Mereka ke sana guna melakukan studi banding terkait persiapan penyelenggaraan Formula E, termasuk soal model penjualan tiket.
Hal ini pun menimbulkan pertanyaan dari dewan Kebon Sirih.
Anggota DPRD DKI Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak mengatakan, keberangkatan mereka ke Arab Saudi justru tak relavan dengan kondisi saat ini.
Di mana Omicron tengah mengganas dan lonjakan kasus positif Covid-19 terus terjadi.
"Dalam kondisi pandemi covid saat ini, berlebihan masih berangkat ke luar negeri hanya untuk membandingkan harga tiket penyelenggaraan Formula E di Arab Saudi," katanya kepada awak media, Jumat (28/1/2022).
Studi banding ini dinilai menghamburkan uang. Sebab, kata Gilbert, bila ingin melakukan studi banding menyoal tiket, pihak Jakpro dan IMI bisa menengok ke Mandalika.
Selain itu, uang untuk keberangkatan studi banding juga bisa disimpan lantaran data tersebut bisa didapat melalui surat menyurat.
"Menghamburkan uang berangkat ke Arab Saudi menjadi pertanyaan, sementara data tersebut dapat diperoleh lewat surat menyurat resmi secara elektronik sebagai sesama penyelenggara balapan."
"Informasi lengkap juga dapat diperoleh dari internet. Hal terbaik kalau mau studi banding soal tiket adalah ke Mandalika. Harga tiket di Arab Saudi pasti jauh lebih mahal dari Jakarta untuk kelas tiket yang sama, sehingga tidak ada gunanya kesana," lanjutnya.
Poin terakhir yang disebutkannya mengarah kepada waktu.
Gilbert menyebut perjalanan ini justru bakal menyita waktu mereka di tengah persiapan menuju Formula E pada 4 Juni 2022 mendatang.
Sebab, setibanya di Ibu Kota, mereka harus menjalani karantina.
"Selain waktu penyelenggaraan yang semakin sempit dan tidak jelas kemajuannya, juga waktu mereka akan tersita untuk berangkat kesana dan menjalani karantina di sini selama 14 hari sesuai ketentuan sekarang," pungkasnya.
Jakpro dan IMI ke Arab
Demi menggelar Formula E, jajaran Jakpro dan IMI sampai jauh-jauh terbang ke Diriyah, Arab Saudi.
Mereka datang ke negeri Arab untuk melihat persiapan balapan pembuka Formula E musim 2022.
"Mereka (jajaran Jakpro dan IMI) sekarang sedang di Diriyah meluhat bagaimana pe-eventnya harus dilakukan," ucap Direktur Utama PT Jakpro, Widi Amanasto saat dikonfirmasi, Kamis (27/1/2022).
Studi banding yang dilakukan anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini pun bertolak belakang dengan imbauan Presiden Joko Widodo.
Jokowi sebelumnya meminta masyarakat, khususnya para pejabat untuk menahan diri bepergian ke luar negeri.
Hal ini tidak terlepas dari semakin merebaknya varian Omicron di Indonesia.
Imbauan ini disampaikan Jokowi pada 10 Januaei 2022 melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Dengan menahan diri tidak bepergian ke luar negeri, diharapkan bisa menjadi cara ampuh untuk menekan penularan Covid-19.
Sebab, belakangan penyebaran Covid-19 terus meluas.
Di DKI saja, hingga 26 Januari 2022 sudah ada temuan 1.922 kasus varian Omicron di Jakarta.
Dari jumlah tersebut, mayoritas kasus berasal dari para pelaku perjalanan luar negeri, jumlahnya mencapai 1.309 atau 68,1 persen.
Sedangkan, 613 kasus lainnya atau 31,9 persennya terdeteksi sebagai transmisi lokal.
Widi pun berkilah, perjalanan ke Arab Saudi ini perlu dilakukan untuk mempelajari cara Diriyah mempersiapkan ajang balap mobil bertenaga listrik terbesar di dunia ini.
Sebab, Juni 2022 mendatang merupakan kali pertama Jakarta menjadi penyelenggara event balap Formula E.
"Initinya adalah panitia harus persiapannya bagaimana, pre-event seperti apa, penanganan seperi apa," ujarnya.