Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pengurus Pusat Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta lakukan audiensi dengan Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Rabu (23/2/2022).
Hal ini menyusul harga kedelai yang melonjak dan membuat pengrajin tahu tempe mogok sejak awal pekan ini.
"Yang diaduin terkait dengan masalah bahan baku kedelai karena sudah dirasakan bahan baku kedelai ini sudah lama naik terus dari sebelum bulan 10 (Oktober) tahun 2021 sampai sekarang sampai tembus harga Rp 11.300 itu perkilo. Sebelumnya harga dibawah Rp 10 ribu, Rp 8.500, Rp 9.000," kata Sekjen Puskopti DKI Jakarta, Hedy Kuswanto di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat.
Adapun tiga tuntutan yang mereka sampaikan ketika diterima di Fraksi PDIP DPRD DKI.
Baca juga: Nestapa Pedagang Tempe di Depok: Modal Habis Imbas Kedelai Meroket Tapi Sulit Ganti Profesi
Pertama, terkait dengan subsidi jangka pendek oleh pemerintah. Kedua, meminta jangka panjang dengan harga kedelai ditangani oleh Badan Urusan Logistik (Bulog). Ketiga, terkait dengan kestabilan harga kedelai.
"Itu tuntutan kita. Pertama jangka pendek stabilkan untuk harga. Jangka menengah panjang kita minta subsidi, tata niaga dikembalikan ke bulog," tandasnya.