Susul Produsen Tahu-Tempe, Kini Penjual Daging Bakal Mogok Jualan Lima Hari, Catat Tanggalnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi daging sapi. Pedagang daging di wilayah Jabodetabek bakal menyusul jejak produsen tahu-tempe yang mogok berjualan.

TRIBUNJAKARTA.COM - Penjual daging di wilayah Jabodetabek bakal menyusul jejak produsen tahu dan tempe yang mogok berjualan.

Diketahui produsen tahu dan tempe menggelar aksi mogok berjualan pada tanggal 21-23 Februari 2022.

Kini penjual daging akan mogok berjualan mulai 28 Februari-4 Maret 2022.

Ketua Umum Jaringan Pemotong dan Pedagang Daging Indonesia (Jappdi) Asnawi menerangkan aksi tersebut dilakukan lantaran harga sapi terus naik.

Asnawi mengungkapkan kenaikan harga sudah dimulai sejak 2021.

Baca juga: Harga Daging Sapi dan Cabai di Pasar Kramat Jati Naik Buat Pembeli Mengeluh, Ini Daftar Kenaikannya

"Kita akan mogok 5 hari ke depan dari 28 Februari 2022 - 4 Maret 2022. Itu rencana teman-teman pemotong dan pedagang," ujar Asnawi saat dihubungi Rabu (23/2/2022).

Ia menjelaskan, pasokan sapi dari negara tetangga antara lain Australia sedang terganggu.

Lapak penjual daging sapi di Pasar Baru, Jalan Ir. H. Juanda, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Sabtu (3/4/2021).  (TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR)

Selain karena bencana, pandemi Covid-19 membuat banyak rumah potong di Australia tutup dan mengakibatkan harga daging sapi mahal.

Hal tersebut, menjadi satu di antara faktor harga daging sapi yang terus mengalami kenaikan sejak tahun lalu.

Asnawi mengusulkan agar pemerintah membuka jalur perdagangan dari negara selain Australia.

"Suplai bisa dari negara lain. Misalnya, Meksiko," tutur Asnawi.

Asnawi menerangkan, selama ini pedagang terus mengalami kerugian. Ia mencontohkan, modal HPP sudah mencapai Rp 127.500 per Kg, sementara dijual Rp 130.000.

"Orang pergi, tidak mau beli akhirnya dijual lebih rendah jadi kita rugi terus," kata Asnawi.

Tahu Tempe Bakal Ada Lagi di Pasar

Pabrik tahu di Kelurahan Bojong Menteng, Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi milik pengrajin bernama Benjo (31), Jumat (18/2/2022). (TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR)

Pusat Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta memastikan tahu dan tempe bakal segera beredar kembali di pasaran.

Hal ini diungkap Sekjen Puskopti DKI Jakarta Hedy Kuswanto kala audiensi dengan Fraksi PDIP DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta.

"Bahwa kita mau mogok di tanggal 21, 22, 23 itu gak ada barang yang beredar tempe tahu di pasaran, sampai sekarang memang ini hari terakhir. Besok mungkin udah ada lagi," katanya di lokasi, Rabu (23/2/2022).

Mogoknya pengerajin tahu tempe ini lantaran lonjakan bahan baku kedelai yang terjadi. Di mana pada bulan Februari 2022 ini, harga kedelai impor mencapai Rp 11.300 perkilonya.

Baca juga: Perumda Dharma Jaya Pastikan Stok Daging Sapi Dalam Kondisi Aman

"Memperkenalkan bahwa mogoknya itu pertama supaya masyarakat tahu tempe itu memang bahan bakunya kedelai yang diimpor dari luar negeri. Dan, terakhir ini naiknya ini gak kira-kira," lanjutnya.

Kendati begitu, ia memastikan bila harga tahu dan tempe dipasaran bakal mengalami kenaikan.

Namun kenaikan itu tak terlampau tinggi minimal Rp 1 ribu.

Seorang pekerja di Kampung Tempe, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, sedang membuat tempe dari kedelai yang kini harganya melambung, Jumat (18/2/2022). (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

"Ada. Ada kenaikan sedikit, yang biasa sepotong tempe Rp 5.000 jadi Rp 6.000, yang biasa Rp 7.000 jadi Rp 8.000," tandasnya.

Importasi Kedelai Diharap Dikelola Bulog

Pabrik tahu di Kelurahan Bojong Menteng, Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi milik pengrajin bernama Benjo (31), Jumat (18/2/2022). (TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR)

Sebelumnya, Pusat Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta menginginkan importasi kedelai dikelola oleh Bulog.

Pasalnya, selama ini importasi kedelai dilakukan oleh pihak swasta dan berimbas pada fluktuasi harga.

Sekjen Puskopti DKI Jakarta Hedy Kuswanto mengatakan ada keuntungan bila wewenang ini jatuh kepada Perum Bulog.

Menurutnya, fluktuasi harga kedelai impor tidak akan terjadi setip hari atau dengan kata lain harga kedelai impor bisa dikendalikan.

"Kalau diserahkan ke swasta dari 1998 pasca orde baru, sampai sekarang itu swasta murni yang pegang. Kenapa pemerintah gak ikut masalah atau ngurusi masalah ini? Sehingga ya semaunya sendiri. Nah keuntungan ke Bulog itu stabil, tidak ada fluktuasi harga setiap hari," katanya di  Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (23/2/2022).

Hedy menjabarkan saat ini harga kedelai murni mencapai Rp 11.300.

Di mana sebelumnya kenaikan ini sudah merangkak naik dari Rp 8 ribu menuju Rp 9 ribu hingga menjadi Rp 11.300 di Bulan Februari 2022.

Ia pun berharap tiga tuntutan yang diajukan, yakni subsidi jangka pendek oleh pemerintah, meminta jangka panjang dengan harga kedelai ditangani oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) serta terkait dengan kestabilan harga kedelai bisa teralisasi.

"Iya karena pemerintah sudah tanggap. Tadi sdh ditelpon lembaga baru, ketahanan pangan. Ya harapannya hal itu ( kedelai) bisa masuk ke lembaga ketahanan pangan itu. Sehingga pemerintah punya cadangan yang cukup untuk  ke depan, 1 tahun atau 6 bulan, sehingga tidak ada fluktuasi harga tiap hari," tandasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pedagang Daging di Jabodetabek Mogok Jualan 5 Hari, Mulai 28 Februari 2022, 

Berita Terkini