TRIBUNJAKARTA.COM - Tangis pecah saat petinju Heru Purwanto (36) alias Hero Tito dimakamkan di TPU Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang pada Jumat (4/3/2022).
Sikap tak biasa Hero Tito sebelum bertanding melawan James Mokoginta di Holywings Sport Show Boxing terkuak.
Selain itu, terungkap pula mimpi tak terwujud petinju yang kondang dijuluki The Lion itu.
Saat pemakaman, ratusan orang mengantarkan jenazah Hero Tito menuju tempat peristirahatan terakhir.
Mendiang Tito dibawa dengan menggunakan keranda dari rumah duka menuju pemakaman yang berjarak 700 meter.
Baca juga: Hero Tito Meninggal, Juara Dunia yang Pernah Jadi Tukang Parkir dan Kalahkan Petinju Hebat Thailand
"Kami keluarga ikhlas menerima kepergian Heru. Selama Heru hidup, ia merupakan sosok yang memiliki hubungan sangat dekat dengan keluarga. Pribadinya sangat disipilin, sabar dan baik hati," ujar Siswanto kakak pertama Heru Tito usai pemakaman.
Siswanto pun mengungkapkan sang adik sempat mengalami sakit demam dua pekan sebelum bertanding melawan James Mokoginta.
"Sebelum bertanding tepatnya sekitar 2 pekan sebelumnya, Hero ini sakit demam," papar Siswanto.
Selain itu. Hero juga terlihat tak banyak bicara seperti biasanya pada hari-hari sebelum bertanding melawan James Mokoginta.
"Nah dari situ sudah gak banyak bercerita. Sebelumnya kebiasaan juga habis latihan, Hero selalu minta pijat saya," papar Siswanto.
Kepergian Hero meninggalkan kedua anaknya dan seorang istri. Hero memiliki 4 orang saudara, ibu kandungnya tinggal seorang diri di Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis.
Baca juga: Kabar Duka - Petinju Hero Tito Meninggal Dunia, Sempat Bertarung di Holywings Sport Show
Ayah kandung Hero sudah meninggal dunia beberapa waktu silam.
"Hubungan dengan keluarga dekat. Pribadinya sangat disipilin, sabar dan baik hati. Rasa sosialnya juga tinggi kepada para tetangga," tutup Siswanto.
Kenangan Sang Kakak
Siswanto juga mengenang kebersamaan melatih Hero sebagai petinju seumur hidupnya.
Siswanto merupakan sosok yang berpengaruh dalam hidup Hero dalam karir sebagai petinju.
"Belajar tinju sejak kelas 5 SD. Ikut saya latihan di Jaguar (tempat latihan). Saat itu Hero berumur 11 tahun. Hero terinspirasi saya buat ikut tinju," paparnya.
Pria asal Desa Banjarejo ini mengungkapkan sebuah pesan yang diucapkan mendiang Hero sebelum berpulang selamanya.
Impian membangun rumah dan melanjutkan kompetisi tinju di Australia.
"Pesan terakhir ingin menyelesaikan rumah dan mengejar target untuk kejuaraan di Australia," sebutnya.
Sementara itu, warga Dusun Sindurejo, RT.03, RW 03, Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis, merasa kehilangan atas meninggalnya pria yang akrab disapa Sam Hero itu.
Baca juga: Anies Baswedan hingga Tito Karnavian Digugat Warga Terkait Peraturan PPKM
"Almarhum (Hero Tito) ini orangnya baik, setelah bertanding selalu menyempatkan diri untuk berkunjung ke warga sekitar terutama para lansia," ucap Supardi tetangga almarhum Hero Tito.
Supardi mengenang Tito sebagai sosok yang memiliki jiwa sosial tinggi.
Hero dikenal sering bagi-bagi rezeki kepada warga Dusum Sindurejo, RT.03, RW 03, Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis.
"Almarhum itu suka bagi-bagi rezeki, usai tanding meski tidak menang selalu memberi santunan berupa beras ke warga, khususnya janda-janda yang sudah tua," jelasnya.
Mimpi Tak Terwujud
Vokalis band D'Bagindas, Benny Rianto mengunjungi rumah duka.
Benny merasa kehilangan Hero Tito yang ia anggap sahabat penting dalam hidupnya.
"Pesan terakhir kepada saya dari beliau (Hero Tito) bilang, mas kalau gak bisa datang ke Holywings, nanti ketemu saya di rumah. Namun, takdir berkata lain. Pas tanggal lahir saya, bulan 3 ini tanggal 3 ini beliau berpulang ke Rahmatullah," kenang Benny.
Benny pun tak kuasa menahan tangis ketika ditanya kenangan tak terlupakan bersama mendiang Hero Tito.
"Bikin nangis kalau ngomongin mas Hero saat ini karena beliau adalah tulang punggung bagi keluarga. Saya banyak belajar dari beliau. Menurut saya beliau tawaduk dan sabar sekali," sebutnya sembari memasuki rumah duka.
Baca juga: Anies Baswedan hingga Tito Karnavian Digugat Warga Terkait Peraturan PPKM
Mimpi tak terwujud lainnya yakni renovasi rumah. Keputusan Hero Tito melakoni tanding tak sekadar mencari kemenangan, namun juga uang untuk menambah biaya renovasi rumahnya.
Hal ini disampaikan Armin Tan, selaku promotor sang petunju.
“Dia itu tanding buat cari uang untuk renovasi rumah, renovasinya belum selesai."
"Di situ juga ada uang dari saya, tapi tidak semua,” kata Armin saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (28/2/2022).
Mengetahui niat mulia Hero, Armin mengaku rela mengeluarkan banyak biaya demi kesembuhan sang petinju yang selama ini sudah dianggap sebagai adiknya.
“Saya tidak pernah anggap dia itu petinju, saya anggap adik saya. Tidur di hotel bareng, sama-sama."
"Makan di rumah saya sehari tiga kali, dengan anak dekat juga. Jadi harta pun kalau saya tidak punya uang saya akan jual demi keluarga saya sendiri."
"Saya tidak kuat melihat dia, saya sampai nangis,” tutur Armin.
Sebetulnya, Hero Tito sudah punya jadwal tanding di Toowoomba, Brisbane, Australia pada 12 Maret 2022.
Sayangnya, mimpi Hero Tito tanding di Australia harus terkubur akibat koma di tangan lawannya James Mokoginta.
“Padahal habis tanding di sini dia dijadwalkan tanding di Australia tapi musibah datang,” ujar promotor, Armin Tan.
Siswanto kakak pertama Hero Tito juga mengurai hal serupa tentang mimpi adiknya meraih gelar juara di Australia.
"Pesan terakhir ingin menyelesaikan rumah dan mengejar target untuk kejuaraan di Australia," sebutnya Jumat (4/3/2022) kepada Suryamalang.com.
Sementara itu Ibunda Hero Tito, Koesmiyati membeberkan putranya sudah berencana gantung sarung tinju alias pensiun dalam waktu dekat.
Menurut Koesmiyati jika target pembangunan rumah sudah jadi, Hero Tito akan pensiun.
"Hero bercita-cita kalau rumah sudah jadi mau menjadi pelatih saja. Mak aku leren aku gak tinju (bu aku mau berhenti gak tinju lagi) mau melatih saja. Seperti itu kata Hero," paparnya Kamis, (3/3/2022).
Pantauan di lokasi, Hero Tito memang sedang membangun rumah yang tak jauh dari kediaman Koesmiyati.
"Lagi bangun rumah di sini Hero nyambung dari rumah saya. Terus saya bilang kalau lebih baik fokus bertanding dulu daripada urusan yang di rumah. Itu 5 hari sebelum bertanding perbincangan itu," tutur Koesmiyati.
Sedangkan menurut Fadli, mertua dari kakak kandung Hero Tito, almarhum ingin melatih di kampung halamannya setelah pensiun.
Hero Tito ingin mengembangkan tinju di Desanya, Banjarejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
"Mas Heru ingin ngelatih tinju di sini usai pensiun. Ya itu memang kemauan almarhum," tutur Fadli Kamis (3/3/2022).
Sebelum Hero Tito meninggal dunia, Fadli sempat punya firasat aneh.
Fadli mengaku melihat ada yang berbeda dari permainan Hero Tito saat melawan James Mokoginta.
Ia merasa permainan Hero Tito tak seperti biasanya dan hal itu membuatnya bertanya-tanya mengapa demikian.
"Biasanya mainnya aktif menyerang. Ini kok berbeda lebih banyak bertahan. Ya dari situ ada firasat kenapa seperti ini? Ada apa? Begitu," tutup Fadli.
Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul 5 Mimpi Hero Tito yang Terkubur Setelah Meninggal Dunia, Sudah Bilang ke Emak Mau Gantung Sarung, dan di Surya.co.id dengan judul Isak Tangis Iringi Pemakaman Hero Tito di TPU Banjarejo Kabupaten Malang,