Sebelum Timan dan kekasih korban menghampiri, sudah ada warga bernama Hendi yang lebih dulu tiba di TKP.
Hal ini disampaikan Kapolres Metro Bekasi Kombes Polisi Gidion Arif, Hendi merupakan warga yang bermukim dekat TKP korban terkapar.
Saat itu, Hendi sedang berada di rumahnya. Terikat korban minta tolong langsung membuatnya keluar rumah untuk mengecek situasi.
"Saksi kemudian keluar rumah dan mendapati korban sudah dalam keadaan duduk dengan luka bacok," kata Gidion.
Tidak lama setelah itu, datang saksi lain termasuk kekasih korban. Ia berusaha menghampiri dan meminta tolong warga setempat untuk mengevakuasi korban.
"Namun korban mulai lemas dan terlentang dengan posisi luka di bagian punggung sebelah kiri," ucapnya.
Baca juga: Karyawati Cantik Tewas Dibacok di Cikarang, Polisi Endus Motif Asmara
Kondisi korban kian memburuk, nyawanya tidak sempat tergolong akibat kehilangan banyak darah di bagian luka yang menganga.
"Karena warga takut menolong sehingga korban meninggal di tempat kejadian," ungkap Gidion.
Warga Takut Menolong
Kondisi Iska setelah terkan luka bacok masih sempat sadarkan diri, dia terkapar di jalan dengan darah mengucur dari sekitaran ulu hati sebalah kiri.
Bahkan saat sang kekasih tiba, Iska sempat didudukkan dari posisinya yang semula terkapar.
Panik lantaran kondisi Iska yang bercucuran darah, AC hanya bisa meminta tolong kepada warga setempat.
Namun, teriakannya hanya mengundang warga untuk berkumpul. Tak ada yang berani menyentuh lantaran panik melihat situasi yang ada.
Hal ini yang disampaikan Timan, dia melihat secara jelas kondisi detik-detik terakhir Iska. Ketika itu, ia benar-benar kebingungan harus berbuat apa.
Hal yang sama mungkin dirasakan warga lain, darah yang terus mengucur membuat kondisi korban kian memburuk.