TRIBUNJAKARTA.COM - Mantan Ketua Umum Jakmania, Tauhid Indrasjarief alias Bung Ferry masih ingat betul pertemuan pertamanya dengan Marko Simic.
Dituliskan Bung Ferry di Instagramnya pada 1 April 2022, peristiwa itu terjadi di kediaman Direktur Utama Persija kala itu yakni Gede Widiade di Duren Tiga, Jakarta Selatan pada akhir Desember 2017.
Saat itu, Bung Ferry yang masih menjabat Ketua Umum Jakmania dihubungi langsung oleh Gede Widiade untuk datang ke rumahnya karena akan memperkenalkan pemain baru untuk Persija Jakarta.
"Tak lama setiba disana, datanglah pria bule tinggi gagah," tulis Bung Ferry menceritakan pertemuan pertamanya dengan Marko Simic.
Dijelaskan Bung Ferry, Simic datang ke Jakarta dari Malaka pada 28 Desember 2017.
Baca juga: Bung Ferry Analisa Penurunan Kualitas Simic untuk Persija: Bandingkan Rekan Duet Dulu dan Sekarang
Saat itu Persija sedang dalam persiapan turnamen pramusim Piala Presiden 2018.
Sedangkan debut Simic bersama Persija kala Macan Kemayoran bersua Bhayangkara FC.
Saat itu, Simic gagal mencetak gol di laga debutnya.
"Pada pertandingan berikutnya melawan Arema Malang, Simic langsung cetak dua gol.
From zero to hero, from nobody to somebody," ujar Bung Ferry akan sosok Simic.
Apalagi, di musim perdananya membela Persija, dari 30 pertandingan yang dimainkannya, Simic berhasil mencetak 18 gol.
Dia pun berhasil membawa Persija menjuarai Piala Presiden 2018 dan Liga 1 2018.
"Suatu prestasi hebat untuk seorang rookie (orang yang baru memulai karir di Liga Indonesia)," ujar Bung Ferry.
Di musim itu, Simic bermain dengan sejumlah nama besar di sektor depan seperti Bambang Pamungkas, Adison Alves, dan Rudi Widodo.
Baca juga: Marko Simic Kerap Jadi Pemain Cadangan di Beberapa Pertandingan, Bung Ferry Beberkan Pendapatnya
Sokongan dari lini tengah Persija juga begitu memanjakan Simic.
Sebut saja nama Riko Simanjuntak, Rizaldi Hehanusa, Novri Setiawan dan Ismed Sofyan yang kerap mengirimkan umpan manja kepada Simic.
Di musim keduanya bersama Persija, Simic makin menggila.
Simic meraih gelar top skor Liga 1 2019 dengan torehan 28 gol.
Saat itu Simic memiliki tandem sekelas Bruno Matos yang kemudian diganti oleh Escobar.
Di musim ketiganya bersama Persija pada 2020, kompetisi dihentikan karena pandemi Covid-19.
Sedangkan di musim 2021, Simic mendapat kritikan tajam.
Padahal Simic mampu mencetak 14 gol di Liga 1 2021-2022 yang masih menempatkannya menjadi top skor Persija di musim yang baru saja berakhir.
"Tapi ternyata itu belum cukup memenangkan suporter Persija," ujar Bung Ferry.
Hal itu membuat Simic banyak dicadangkan di beberapa pertandingan terakhir Persija musim 2021-2022 sehingga muncul spekulasi penyerang asal Kroasia itu akan dilepas Macan Kemayoran.
Baca juga: Bursa Transfer Liga 1, Arema FC Tambah Amunisi Baru Rekrut Eks Persija Jakarta dan Persib
Bung Ferry kemudian menilai bahwa faktor dropnya performa Simic di Liga 1 2021-2022 bukan karena kesalahan penyerang asal Kroasia itu sendiri.
"Apakah kita sudah memperlakukan Simic dengan adil? Menurut saya: Tidak!," ujar Bung Ferry.
Pasalnya, ujar Bung Ferry, ada peran para barisan tengan Persija yang tak bisa memanjakan seorang Simic.
"Lihat barisan gelandang Persija. Umpan-umpan yang selama ini memanjakan Simic banyak hilang,
Riko sedang tidak dalam penampilan terbaiknya.
Novri sempat lama cedera.
Bule (Rezaldi) bahkan belum main karena pasca operasi masih harus menjalani proses pemulihan," papar Bung Ferry.
Menurut Bung Ferry, masuknya Syahrian Abimanyu dan Makan Konate juga belum menunjukan kerjasama yang baik.
"Mungkin hanya Marco Motta yang konsisten memberikan umpan padanya (Simic)," jelas Bung Ferry.
Selain itu, rekan duet Simic di lini depan musim ini dirasa Bung Ferry juga menjadi penyebab mengendornya bomber asal Kroasia itu.
"Kalau dulu Simic selalu punya rekan striker yang cukup secara kualitas dan kuantitas, sekarang hanya ada seorang Taufik.
Tekanan untuk selalu bermain baik, kurang terbentuk di musim ini," tutur Bung Ferry.