Saat itu Simic memiliki tandem sekelas Bruno Matos yang kemudian diganti oleh Escobar.
Di musim ketiganya bersama Persija pada 2020, kompetisi dihentikan karena pandemi Covid-19.
Sedangkan di musim 2021, Simic mendapat kritikan tajam.
Padahal Simic mampu mencetak 14 gol di Liga 1 2021-2022 yang masih menempatkannya menjadi top skor Persija di musim yang baru saja berakhir.
"Tapi ternyata itu belum cukup memenangkan suporter Persija," ujar Bung Ferry.
Hal itu membuat Simic banyak dicadangkan di beberapa pertandingan terakhir Persija musim 2021-2022 sehingga muncul spekulasi penyerang asal Kroasia itu akan dilepas Macan Kemayoran.
Baca juga: Bursa Transfer Liga 1, Arema FC Tambah Amunisi Baru Rekrut Eks Persija Jakarta dan Persib
Bung Ferry kemudian menilai bahwa faktor dropnya performa Simic di Liga 1 2021-2022 bukan karena kesalahan penyerang asal Kroasia itu sendiri.
"Apakah kita sudah memperlakukan Simic dengan adil? Menurut saya: Tidak!," ujar Bung Ferry.
Pasalnya, ujar Bung Ferry, ada peran para barisan tengan Persija yang tak bisa memanjakan seorang Simic.
"Lihat barisan gelandang Persija. Umpan-umpan yang selama ini memanjakan Simic banyak hilang,
Riko sedang tidak dalam penampilan terbaiknya.
Novri sempat lama cedera.
Bule (Rezaldi) bahkan belum main karena pasca operasi masih harus menjalani proses pemulihan," papar Bung Ferry.
Menurut Bung Ferry, masuknya Syahrian Abimanyu dan Makan Konate juga belum menunjukan kerjasama yang baik.
"Mungkin hanya Marco Motta yang konsisten memberikan umpan padanya (Simic)," jelas Bung Ferry.
Selain itu, rekan duet Simic di lini depan musim ini dirasa Bung Ferry juga menjadi penyebab mengendornya bomber asal Kroasia itu.
"Kalau dulu Simic selalu punya rekan striker yang cukup secara kualitas dan kuantitas, sekarang hanya ada seorang Taufik.
Tekanan untuk selalu bermain baik, kurang terbentuk di musim ini," tutur Bung Ferry.