Persija Jakarta

Dua Bintang Persija Tahun 2000-an Nostalgia Kebersamaan di Macan Kemayoran, Bahas Kuliner Favorit

Penulis: Elga Hikari Putra
Editor: Yogi Jakarta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Setelah lama tak bertemu, dua bintang Persija Jakarta di tahun 2000-an mengenang kembali kebersamaannya bersama Macan Kemayoran.

TRIBUNJAKARTA.COM - Setelah lama tak bertemu, dua bintang Persija Jakarta di tahun 2000-an mengenang kembali kebersamaannya bersama Macan Kemayoran.

Saat kembali bertemu, bahasan kuliner menjadi salah satu topik yang diperbincangkan keduanya.

Diketahui, Persija merupakan tim yang dikenal sebagai gudangnya pemain bintang di sepak bola tanah air.

Tak hanya diisi pemain berlabel tim nasional Indonesia, banyak juga pemain asing berkualitas nomor wahid yang pernah berkarir di Persija.

Seperti yang dimiliki Persija Jakarta di tahun 2000-an, tepatnya di tahun 2007-2008.

Baca juga: Bung Ferry Analisa Penurunan Kualitas Simic untuk Persija: Bandingkan Rekan Duet Dulu dan Sekarang

Saat itu Macan Kemayoran kedatangan pemain asing asal Argentina yang baru berkarir di Indonesia.

Pemain asing itu berposisi sebagai playmaker yang mengatur ritme serangan Macan Kemayoran.

Kreatifitasnya di lini tengah Persija memanjakan duet penyerang Macan Kemayoran kala itu, Bambang Pamungkas dan Aliyudin.

Robertino Pugliara saat berbincang dengan Hamka Hamzah membicarakan nostalgia masa lalunya kala membela Persija Jakarta. (Youtube Capt Hamka)

Pemain asing tersebut ialah Robertino Pugliara.

Beliau berkarir di Persija sejak tahun 2007 sampai 2009.

Sempat pindah ke Persiba Balikpapan, Robertino kemudian kembali ke Persija di musim 2011 sampai 2013 sebelum akhirnya melanjutkan petualangannya di sejumlah klub di Indonesia.

Baru-baru ini, Robertino tampak berbincang dengan mantan rekan setimnya di Persija Jakarta, Hamka Hamzah.

Saat Robertino bergabung ke Persija tahun 2007 silam, Hamka Hamzah memang sudah lebih dulu bermain di Persija Jakarta.

Momen perbincangan mereka diunggah di akun Youtube Capt Hamka.

Baca juga: Pernah di Persija & Persib, Sosok Ini Bingung Kerja di BUMN: Biasa Tendang Bola, Suruh Pegang Laptop

"Saya datang pertama ke Indonesia di Persija tahun 2007," ujar Robertino menceritakan perjalanan karirnya seperti dilansir TribunJakarta.com dari Youtube Capt Hamka, Kamis (7/4/2022).

Hamka Hamzah kemudian mengajak Robertino nostalgia akan kenangan yang paling dirindukan selama keduanya bersama di Persija Jakarta.

"Kalau tim lagi main bagus, pasti enjoy masuk lapangan, senang," ucap Robertino.

Selain soal kenangan di dalam lapangan, Robertino rupanya memiliki kenangan tersendiri bersama Hamka Hamzah dalam hal kuliner.

Mantan pemain Persija Jakarta, Robertino Pugliara. (Youtube Capt Hamka)

Pasalnya, dia mengaku kerap diajak Hamka Hamzah menyantap makanan khas kampung halaman sang bek yakni coto Makassar.

"Di Persija saya ingat, kita abis latihan diajak Hamka makan coto Makassar, mamamia," ujar Robertino.

Mendengar hal itu, Hamka Hamzah hanya tertawa.

"Tapi sekarang atlet udah ga boleh (makan coto Makassar)," kata Hamka Hamzah.

"Sekali-sekali tidak apa-apa, yang penting nanti kalau mau main ngga," timpal Robertino yang masih begitu fasih berbicara Bahasa Indonesia.

Hamka Hamzah pun menanyakan apakah makanan seperti coto Makassar dapat ditemui Robertino di kampung halamannya atau tidak.

"Tidak ada coto Makassar, nasi goreng," kata Robertino.

Baca juga: Budi Sudarsono Cerita Kenangan Manisnya Bersama Persija, Dapat Julukan Ular Piton dari Jakmania

Robertino menyebut dirinya pernah meminta sang istri membuatkan kuliner khas Indonesia seperti coto Makassar atau nasi goreng namun nyatanya tak sesuai ekspektasi.

Karena itu, untuk meluapkan kerinduannya akan kuliner Indonesia, Robertino rela menempuh perjalanan jauh selama 40 jam dari Argentina ke Jakarta.

"Saya suruh buat istri tapi dia tidak bisa. Harus ke sini," kata Robertino.

"Makanya kamu kesini ya satu bulan?," tanya Hamka Hamzah.

"Iya, makanya saya makan terus," ucap Robertino yang awalnya mengaku kaget dengan kuliner pedas khas Indonesia yang kini justru membuatnya ketagihan.

Alasan Firman Utina hanya setengah musim di Persija

Sementara itu, mantan gelandang tim nasional yang juga pernah membela Persija Jakarta, Firman Utina membeberkan alasannya hanya bertahan setengah musim saja bersama Macan Kemayoran.

Firman Utina berseragam Persija pada musim 2010-2011.

Mantan kapten Timnas Indonesia itu bergabung bersama Macan Kemayoran usai memperkuat Pelita Jaya.

Di Persija, Firman Utina menggunakan nomor punggung yang tak biasa baginya.

Firman menggunakan angka yang tak biasa yakni memilih angka 8+7 di jerseynya yang jika dijumlahkan menjadi angka 15.

Baca juga: Tak Mau Hanya Jadi Ban Cadangan, Firman Utina Pilih Pergi dari Persija: Rezeki Sudah Ada yang Atur

Pasalnya, nomor 15 kala itu sudah lebih dulu digunakan penyerang Persija, Aliyudin.

Namun sayangnya Firman Utina hanya bermain setengah musim saja bersama Macan Kemayoran.

Tak mau jadi bayangan sosok ini

Firman Utina saat berseragam Persija Jakarta. (Youtube Capt Hamka)

Mantan pemain ini mengakui dirinya sebenarnya ingin lama berada di Persija Jakarta, namun memilih hengkang karena tak mau hanya menjadi ban serep alias cadangan.

"Saya 2010 di Persija, setengah musim ga diperpanjang.

Sebetulnya hati pengen di Persija pada waktu itu," kata Firman Utina kepada Hamka Hamzah seperti dilansir TribunJakarta.com dari channel Youtube Capt Hamka, Sabtu (2/4/2022).

Namun keinginan Firman Utina untuk bertahan lama di Persija tak terlaksana lantaran pelatih dan manajemen Persija kala itu tengah memburu pemain asing yang sedang bersinar, Zah Rahan.

"Cuma karena pergantian pelatih dan dari manajemen Persija mengatakan nanti kalau pelatih ini nanti dapat Zah Rahan, salah satu pemain asing yang hebat juga pada waktu itu, Firman lepas.

Tapi kalau Zah Rahan gadapet, Firman tetap," papar Firman Utina.

Baca juga: Akui Hatinya Ingin Main Lama di Persija, Eks Pemain Ini Pilih Pergi karena Tak Mau Jadi Ban Serep

Lantaran tak mau hanya menjadi ban serep alias pilihan kedua, Firman Utina kemudian memutuskan pergi dari Persija mengingat kontraknya juga sudah habis dengan klub berjuluk Macan Kemayoran itu.

"Karena menurut saya rezeki sudah yang di atas yang ngatur.

Terus kedua saya gamau dibanding-bandingkan karena masing-masing punya karakter.

Akhirnya saya ga menunggu karena kontrak selesai, saya pikir udah ga ada lagi pembicaraan," beber mantan kapten Timnas Indonesia itu.

Firman Utina kemudian bergabung dengan Sriwijaya FC dan sukses membawa Laskar Wong Kito juara Liga Indonesia 2012 sebelum kembali merasakan gelar juara dua tahun berselang bersama Persib Bandung.

Berita Terkini