Baca tanpa iklan
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Menjelang lebaran, sejumlah harga komoditas pangan masih terpantau cukup tinggi di pasaran.
Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mencatat, hampir semua jenis komoditas mengalami kenaikan.
Tidak hanya bawang merah, gula pasir, dan minyak goreng, melainkan juga daging sapi, tepung terigu, dan cabai mengalami kenaikan harga pada pekan ketiga Ramadan.
"Beberapa komuditas pangan mengalami kenaikan sebesar 25 %. Biasanya kenaikan terjadi pada satu minggu sebelum Idulfitri di mulai," kata Ketua Bidang Infokom DPP IKAPPI, Muhammad Ainun Najib, Senin (25/4/2022).
Ia menjabarkan, berdasarkan catatan IKAPPI, saat ini harga minyak goreng curah berkisar di harga Rp 20 ribu per liter.
Baca juga: Belum Beri Kejelasan Soal Izin JIS, Pemprov DKI Pilih Gelar Bazar Pangan Murah Peringati Hari Buruh
Sementara untuk bawang merah, kini harganya ada di kisaran Rp 45 ribu perkilo dari yang sebelumnya seharga Rp 38 ribu perkilo.
"(Harga) bawang putih, Rp 40 ribu dari yang sebelumnya Rp 35 ribu," kata dia.
Untuk harga daging ayam, kini disebut juga mengalami kenaikan.
Harga aging ayam, kini rata-rata berada di angka Rp 40 ribu dari yang sebelumnya Rp 35.500.
Untuk komoditas telur, Ainun merincikan kini harganya berada di angka Rp 25.800 dari yang sebelumnya Rp 24 ribu.
Sedangkan gula pasir dari yang sebelumnya Rp 14 ribu per kilogram kini mencapai Rp 15 ribu perkilo dan daging sapi menjadi Rp 150 ribu dari sebelumnya berada di angka Rp 145 ribu.
Menurut Ainun, tingginya permintaan masyarakat selama Ramadan dan juga menjelang Idul Fitri menjadi salah satu faktor yang membuat harga sejumlah komoditas kian naik di pasar.
Ia pun berharap, agar pemerintah dapat membantu distribusi pangan sampai ke pasar-pasar, agar stok komoditas tersebut bisa dipastikan aman di pasar menjelang Lebaran.
"Kami meminta kepada pemerintah, khususnya minyak goreng, daging sapi dan gula pasir dapat membanjiri pasar. sehingga harga beberapa komuditas tersebut dapat ditekan dan tidak mengalami kelangkaan di pasar tradisional," imbuhnya.