Penculikan Anak Berantai

Penculik 12 Anak Diduga Bohong Jadi Pengawal Habib Bahar dan Napi Teroris, Ini Kata Polisi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Habib Bahar bin Smith membantah bila penculik belasan anak di Bogor, Jawa Barat adalah pengawalnya sewaktu di Lapas Gunungsindur. Polisi menduga pria berinisial ARA (27) penculik 12 anak di Jakarta, Bogor dan Tangerang Selatan berbohong pernah jadi pengawal Habib Bahar bin Smith.

TRIBUNJAKARTA.COM - Polisi menduga pria berinisial ARA (27) penculik 12 anak di Jakarta, Bogor dan Tangerang Selatan berbohong pernah jadi pengawal Habib Bahar bin Smith.

Selain itu, ARA juga diduga berbohong mengenai keterlibatannya dalam kasus terorisme.

Demikian dikatakan Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Siswo DC Tarigan, Sabtu (14/5/2022).

"Pelaku berbohong soal pernah jadi napi teroris, tidak ada identitas dia di Lapas Gunung Sindur. Motif dia berbohong masih kita dalami lagi," kata Siswo.

Pengakuan ARA mengenai keikutsertaannya dalam pelatihan terorisme di Poso juga tidak bisa dipercayai kebenarannya.

Baca juga: Culik 12 Anak di Bogor-Jakarta, Pemuda Ini Perlakukan Korban yang Berwajah Tampan dengan Keji

"Begitu juga dengan pengakuan menjadi pengawal Bahar Smith di Lapas Gunung Sindur, itu semua bohong," jelasnya.

Polres Bogor telah melakukan konfirmasi ke Lapas Gunung Sindur, Bogor, terkait pengakuan pelaku.

Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Siswo DC Tarigan soal pelaku penculikan anak di Kota Bogor, saat ditemui Jumat (13/5/2022).

"Pelaku ternyata berbohong telah mengaku mantan narapidana teroris. Kita sekarang fokus terkait dugaan pencabulannya," tuturnya.

Kalapas Khusus Kelas IIA Gunungsindur, Mujiarto juga membantah ARA pernah mendekam Lapas Khusus Kelas IIA Gunungsindur karena kasus terorisme.

Baca juga: Cerita Subeno Menanti Kepulangan Anaknya yang Diculik Eks Napiter: Badanku Mati Rasa


“Berdasarkan data yang kami miliki, tersangka atas nama Abi Rizal Afif (ARA) tidak pernah ada dan tidak pernah menjalani pidana di Lapas Khusus Kelas II A Gunung Sindur,” ujarnya, saat dihubungi Warta Kota, Sabtu (14/5/2022).

Mujiarto telah berkoordinasi dengan Polres Bogor mengenai pengakuan pelaku ini.

"Kami telah berkoordinasi dengan Polres Bogor ( Kasat Reskrim ) menjelaskan bahwa atas nama tersebut diatas tidak pernah menjadi warga binaan di Lapas Khusus Gunung Sindur," pungkasnya.

Cerita Subeno Menanti Kepulangan Anaknya yang Diculik

Subeno (42) panik bukan kepalang ketika mengetahui anaknya, KDP (12) tak kembali pulang ke rumah setelah pergi bermain.

Belakangan diketahui bahwa bocah asal Pondok Betung, Pondok Aren, Tangerang Selatan itu menjadi korban penculikan oleh orang tidak dikenal.

Subeno, ayah korban penculikan, di rumahnya di Pondok Aren, Tangsel, Jumat (13/5/2022). (Jaisy Rahman Tohir /TribunJakarta)

Anak Subeno ternyata diculik oleh ARA (28) yang berstatus eks Napi Teroris (napiter)

Mendengar kabar anaknya diculik, kepanikan Subeno semakin menjadi. Tubuhnya bahkan seperti mati rasa.

"Wah, kalau boleh dibilang, badanku ini sudah kayak mati rasa. Benar-benar panik, bingung itu pas malam Rabu," kata Subeno saat ditemui di kediamannya, Sabtu (14/5/2022).

Baca juga: Detik-detik Ayah Korban Penculikan Bertemu Anaknya Lagi di Markas Polisi: Kayak Kesiram Es

Subeno pusing memikirkan nasib KDP. Ia pun membayangkan hal terburuk yang terjadi pada anaknya.

"Aku mikirin dia tidur di mana, sudah makan apa belum. Hal terburuk yang aku bayangin itu ada penyiksaan. Ibarat kata, ditampolin, ditendangin," ujar dia.

Polres Bogor merilis penangkapan pelaku penculikan anak di Mako Polres Bogor, Cibinong, Kamis (12/5/2022) sore. Bocah asal Pondok Betung, Pondok Aren, Tangerang Selatan berinisial KDP (12) mengungkap gelagat pelaku selama tiga hari menjadi korban penculikan. (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Berbagai cara dilakukan Subeno untuk mencari anaknya yang diculik. Salah satunya dengan menyebarkan informasi tentang anaknya yang hilang ke sejumlah Whatsapp Group.

"Saudara juga keliling sampai Sawangan belum ada kabar, wah makin panik lagi. Istri nggak nafsu makan, nangis terus. Ya, pokoknya campur aduk. Tapi dalam hati saya, saya harus kuat, saya harus kuat," ungkap Subeno.

Baca juga: Penculik Anak Ngaku Jadi Pengawalnya di Lapas, Habib Bahar Bantah: Sebut Pelaku Hanya Cari Sensasi

Sebelumnya Subeno juga telah mendatangi Polsek Kebayoran Lama untuk membuat laporan.

Namun, setelah mengecek tempat kejadian perkara (TKP), ia diarahkan membuat laporan di Polsek Pesanggrahan.

KDP diculik oleh pria berinisial ARA (28) di dekat Danau Cavalio, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (10/5/2022) pagi.

Polres Bogor merilis pemangkapan pelaku penculikan anak di Mako Polres Bogor, Cibinong, Kamis (12/5/2022) sore. (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Ketika itu, KDP mengaku tengah bermain bersama dua orang temannya. Ketiganya berboncengan sepeda motor untuk menuju Danau Cavalio.

Kesaksian KDP disampaikan kepada TribunJakarta.com atas seizin sang ayah.

"Itu jam 09.00. Lagi duduk-duduk doang awalnya. Teman aku berdua lagi ngerokok," kata KDP saat ditemui di kediamannya.

Tak lama kemudian, pelaku yang mengenakan jaket hitam dan sepeda motor Yamaha Lexi menghampiri ketiga korban.

Menurut KDP, pelaku menegur dia dan kedua temannya dengan berlagak layaknya aparat yang sedang berpatroli.

"Dia nadanya tegas, jadi kita percaya aja. 'Kenapa kamu ngerokok? Nggak pakai masker lagi. Saya dari PPA, kamu mau dimasukkin penjara'," ujar KDP menirukan gaya bicara pelaku.

Pelaku kemudian menyuruh KDP dan kedua korban lain mengikutinya. Pelaku bilang hendak membawa para korban ke polsek

Saat itu pelaku tengah membonceng korban penculikan lainnya yang berasal dari bogor.

"Di lampu merah Perdatam (Cipulir), saya disuruh turun terus naik ke motornya dia. Nah yang anak satunya lagi bonceng sama teman saya," ucap dia.

"Sampai di Fatmawati dia (pelaku) minta handphone, tiga handphone diminta sama dia," tambahnya.

Pelaku pun membawa para korban berkeliling hingga ke luar kota. Bahkan, pelaku sempat membawa KDP hingga ke Purwakarta.

"Diajak keliling-keliling jauh, ke Bekasi, Depok, Bandung, Cianjur, Purwakarta," ungkap KDP.

Singkat cerita, KDP ditemukan di kawasan Patal Senayan saat tengah berada di sebuah warung.

Tak jauh dari tempat KDP ditemukan, tim gabungan Polres Bogor dan Polres Metro Jakarta Selatan berhasil meringkus pelaku penculikan.

Sementara itu, Subeno menceritakan detik-detik pertemuan pertama dengan anaknya yang menjadi korban penculikan.

Subeno dipertemukan kembali dengan sang anak di Polres Metro Jakarta Selatan pada Kamis (12/5/2022) sore.

"Kamis sore saya ke Polres setelah dapat kabar anak saya sudah ditemukan. Saya diantar anggota dari Polsek Pesanggrahan," kata Subeno.

Setelahnya, Subeno menuju kantor Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan yang berada di lantai 3.

Belum lama menginjakkan kaki di lantai 3, ia melihat KDP berjalan keluar dari salah satu ruangan.

"Begitu saya baru masuk di lantai 3 di Reskrim Polres, dia (KDP) keluar dari pintu nih. Itu sudah kayak kesiram es. Lega, tenang," ujarnya.

"Habis itu nunggu kelengkapan segala macam, turun ke lantai 2 buat serah terima sama Pak Kapolres," pungkasnya.

Ulah Masa Kecil Penculik Anak

Pria berinisial ARA alias Rizal (27) yang menculik 10 anak ternyata berulah sejak masa kecil.

Hal itu diceritakan Ketua RT tempat tinggal ARA di Jalan Manggis, Kelurahan Bojongsari Baru, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok.

ARA alias Rizal menculik 10 anak di daerah Bogor, Jakarta dan sekitarnya yang menggegerkan publik.

Ketua RT setempat Ahyarudin mengungkapkan, bahwa ARA memang dikenal sebagai sosok anak yang cukup anak nakal sejak kecil.

“Dari kecilnya memang sudah nakal kalau bisa dibilang mah. Saya tahu banget kecilnya. Kalau orang sini bilang mah gak bisa dibilangin, kalau main sama temannya pasti ada aja yang dibuat nangis,” kata Ahyarudin di kediamannya, RT 01/09, Bojongsari Baru, Jumat (13/5/2022).

Baca juga: Culik 12 Anak di Bogor-Jakarta, Pemuda Ini Perlakukan Korban yang Berwajah Tampan dengan Keji

Ia membenarkan Ahyarudin bahwa ARA alias Rizal merupakan warga di lingkungannya.

Rizal tinggal bersama sang paman di wilayah tersebut.

Kediaman keluarga pelaku ARA. (Dwi Putra Kesuma/TribunJakarta.com)

"Dari kecil juga disini dia tinggalnya,” kata Ahyarudin.

Bahkan, Ahyarudin menyebut bahwa ARA sudah berulang kali masuk penjara, dan salah satunya adalah akibat kasus pembakaran rumah almarhum Ustaz Jefri Al Buchori beberapa tahun silam.

“Jadi dia 2005 itu sudah cabut dari lingkungan sini, udah sering masuk penjara gara-gara kasus nyolong (mencuri) handphone, tabung gas. Sama yang dulu viral yang ngebakar rumah Ustaz Uje ya si Rizal ini,” ungkapnya.

Baca juga: Terekam Video Nenek-nenek Diduga Culik Anak Kecil di Kembangan, Ini Tanggapan Polisi

Terkait penangkapan ARA atas kasus penculikan, Ahyarudin pun mengaku baru tahu hari ini.

“Nah kalau soal dia nyulik saya baru tahu tadi. Karena kan memang gak pernah ketemu juga sama si Rizal, terakhir ketemu kan dulu sudah lama banget,” pungkasnya. (TribunJakarta.com/Wartakotalive)

 

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Pelaku Penculikan Anak Diduga Bohong Mengaku Pengawal Bahar Smith hingga Ikut Pelatihan Teroris, 

Berita Terkini