Pilpres 2024

Jenderal Andika Laris Dibidik Jadi Kandidat Capres 2024, 2 Partai Ini Terang-terangan Nyatakan Sikap

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa.

TRIBUNJAKARTA.COM - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa laris menjadi bidikan partai dalam melihat sosok capres untuk Pilpres 2024 mendatang.

Setidaknya sampai saat ini, Pria 57 tahun itu sudah disebut oleh dua partai besar.

Kedua partai yang berbeda aliran ideologi itu bahkan sudah terang-terangan menyatakan sikapnya.

Namun kemungkinan masih sangat terbuka. Lulusan Akademi Militer tahun 1987 itu juga berpotensi menjadi cawapres.

Jenderal Andika sendiri angkat bicara mendengar isu politik yang menyeret namanya itu.

Baca juga: Waduh, PA 212 Ancam Boikot Anies di Pilpres 2024 Gegara Formula E, Ini Alasannya!

Masuk Radar PKB

Andika Perkasa masuk dalam radar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam menjaring sosok potensial untuk berlaga pada Pilpres 2024.

Hal itu dinyatakan langsung Waketum PKB Jazilul Fawaid di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/5/2022).

Kendati demikian, Andika Perkasa tidak lantas di atas angin.

Partai yang identik dengan masayrakat Nahdlatul Ulama itu sampai hari ini masih satu suar amendukung sang Ketua Umum Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai pilihan utama untuk Pilpres 2024.

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan sang istri berfoto saat menaiki pesawat tempur milik TNI AU. (Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa)

Menurut Jazilul, Cak Imin adalah kekuatan tersendiri bagi PKB.

"Mungkin dong kita punya 10 persen suara kok," tuturnya.

Lebih lanjut, Jazilul mengatakan, PKB sendiri ingin membudayakan agar kader partai terlebih dahulu yang diprioritaskan untuk maju bertarung di Pilpres.

Dia  tidak mengidealka orang-rang dari bidang selain politik untuk langsungterjun ke gelanggang Pilpres.

Menurutnya, para kader partai politiklah yang paling berhak menjadi capres atau cawapres.

"Gini masa iya misalkan orang tidak pernah berpolitik dia jadi pengusaha tiba-tiba nyalon kan enggak fair ini dari dulu jadi pengusaha aja jangan ngurus parpol. PKB ingin membudayakan gitu, maksud saya gitu," tandasnya.

Bertarung dengan Anies di NasDem

Selain PKB, partai lain yang juga serius membidik Andika Perkasa adalah NasDem.

Berdasarkan hasil jejak pendapat yang dilakukan Partai NasDem, sejumlah nama muncul sebagai kandidat kuat capres untuk Pilpres 2024.

"Ada Anies Baswedan. Nama Anies memang lebih dominan. Kemudian, ada nama Panglima TNI Andika Perkasa, Erick Thohir, ada nama Ganjar. Itu dari luar kader Partai Nasdem," kata Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Banten-DKI Jakarta Partai Nasdem A Effendy Choirie, Kamis (5/5/2022).

Selain itu, terdapat usulan sejumlah nama dari internal partai yang juga turut disertakan sebagai kandidat.

Effendy menyebutkan tiga nama elit partai yang lekat dengan warna ungu dan oranye itu.

Mereka adalah Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat, Wakil Ketua DPR Rahmat Gobel, dan Wakil Ketua Partai Nasdem Ahmad Ali.

Kolase foto Jenderal Andika Perkasa, Anies baswedan dan Erick Thohir. (Tribun Jakarta)

"Dari dalam yang pantas menurut saya, kalau bukan capres atau cawapres, Ahmad Ali, Lestari Moerdijat, dan Rahmat Gobel. Itu layak semua, minimal cawapres," ujarnya.

Ia menyatakan, pihaknya akan menggelar rapat pada akhir Mei nanti untuk memutuskan nama capres yang akan dibawa ke dalam Rakernas mendatang.

"Akhir Mei kita akan rapat untuk memutuskan nama-nama yang dipilih untuk dibawa ke Rakernas. Nasdem ini partai terbuka, jadi siapa saja yang dikehendaki rakyat akan diusung oleh Nasdem," katanya.

Terpisah, Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G. Plate mengatakan, nama capres yang diberikan ke Ketua Umum Surya Paloh saat Rakernas nanti berpotensi tinggi menjadi pemenang dalam gelaran Pilpres 2024 mendatang.

"Calon-calon yang diusulkan pasti merupakan putra putri terbaik yang punya potensi tinggi sebagai Kepala Negara dan pemimpin pemerintahan," kata Johnny.

Sekjen Partai Nasdem Johnny G. Plate (Tribunnews.com/Chaerul Umam)

Johnny memastikan hasil Rakernas bukanlah opini pribadi, melainkan demokrasi internal partai.

"Nama capres merupakan hasil Rakernas Nasdem. Bersabar sampai saatnya tiba. Spekulasi (nama) capres driven by personal opinion (berasal dari pendapat pribadi), kurang pas bagi capres yang diharapkan merupakan output dari proses demokrasi yang berkualitas."

"Nasdem juga berharap bahwa capres yang dihasilkan merupakan hasil dari suatu proses demokrasi internal Nasdem yang baik," tambahnya.

Menteri Komunikasi dan Informatika itu juga berbicara tentang koalisi partai pengusung capres hasil Rakernas yang mampu memenuhi syarat presidential threshold sebesar 20 persen.

"Untuk itu (Nasdem) terus membangun komunikasi politik agar dapat mengusung capres yang benar-benar terbaik dan mampu memenangkan kontestasi Pilpres." ujar Johnny.

Kata Jenderal

Selain oleh partai, Andika Perkasa juga terseret isu pasangan kandidat.

Terkini, nama Andika Perkasa santer diisukan akan menjadi duet dari Ganjar Pranowo.

Suami Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati itupun angkat bicara.

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa saat mengajari fitness anak buahnya di Markas Kodiklat AD. (Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa)

Andika menanggapi pertanyaan soal isu duet dengan Ganjar.

Namun jawabannya sekaan menjawab tentang segala isu politik kandidat capres cawapres yang menerpanya.

Andika mengaku sekarang tengah fokus pada pekerjaannya sebagai Panglima TNI.

"Saya terima kasih banyak atas dukungan dari banyak orang, saya sangat menghargai sekali karena itu kepercayaan kepada saya secara pribadi maupun sebagai wakil dari institusi TNI."

"Tapi yang jelas saya masih bertugas jadi Panglima TNI, saya harus fokus pada pekerjaan saya," ujar Andika, dikutip dari tayangan Youtube tvOne, Kamis (26/5/2022).

 

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ini Reaksi Panglima TNI Soal Namanya yang Digadang untuk Diduetkan dengan Ganjar Pranowo di Pilpres  dan PKB Sebut Jenderal Andika Masuk Radar untuk Didukung Maju Pilpres 2024

Berita Terkini