Polemik Pergantian Nama Jalan di Jakarta

Tak Setuju Jalan Tino Sidin, Warga Cikini Pilih Nama Tokoh Agama di Wilayahnya Jadi Nama Jalan

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas
Editor: Wahyu Septiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase Foto Nama Jalan dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Sebagian warga Cikini di Jalan Cikini VII menolak penggantian nama menjadi Jalan Tino Sidin.

Mereka mengajukan tokoh agama yang disegani di wilayahnya untuk dijadikan jalan.

"Kalau mau nama jalan diganti, di sini ada tokoh agama. Dulu namanya ada Guru Demar. Balikin lagi aja namanya Guru Demar," kata Mulyaman, warga RT 001 RW 001, Cikini, kepada TribunJakarta.com pada Senin (27/6/2022).

Warga RT 006, RW 001, Wati (63) menambahkan Guru Demar merupakan sosok yang dikenal di kalangan warga Cikini VII.

Dia mendirikan Masjid Quba untuk tempat mengajar agama Islam bagi warga sekitar.

Baca juga: Tak Setuju Usulan Anies Baswedan, Warga Cikini Ajukan Nama Ini Jadi Nama Jalan: Sosoknya Legend

"Dia (Guru Demar) punya anak bernama Ustaz Yusuf. Saya muridnya dia. Warga sini tahu agama juga karena beliau," tambahnya.

Berdasarkan keterangan warga sekitar, Masjid Quba itu bahkan beberapa kali disambangi Gubernur Anies Baswedan.

Warga setempat, Wati (65) saat ditemui di rumahnya di kawasan RT 006 RW 001, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin (27/6/2022). (TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

"Guru Demar disegani karena memang ulama besar. Jadi lebih cocoknya (nama jalan) itu," pungkas Mulyaman.

Tak dikenal warga

Banyak warga yang tak setuju dengan nama Jalan Tino Sidin lantaran nama tersebut kurang familiar.

Selain itu, nama itu kurang cocok untuk mewakili masyarakat sekitar.

Mulyaman (55) mengusulkan agar nama Jalan Cikini VII diganti kembali menjadi nama tersebut.

"Dulu Jalan Cikini VII sebelumnya Jalan Kali Pasir Guru Demar. Saran saya, diganti lagi jadi jalan itu," lanjutnya.

Ketua RT 001 RW 001 Cikini, Nur Jaman bahkan bersama Ketua RT lain membuat surat penolakan adanya nama jalan tersebut.

Halaman
12

Berita Terkini