Anies Baswedan Pamer Keakraban dengan Luhut, Ngaku Rutin Komunikasi, Terungkap Ini yang Dibahas

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci
Editor: Wahyu Septiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anies Baswedan curhat akhir-akhir ini sering menghubungi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan curhat akhir-akhir ini sering menghubungi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Hal ini diungkapkan Gubernur Anies Baswedan usai menjalani salat Iduladha di Jakarta International Stadium (JIS).

Orang nomor satu di DKI ini menyebut, perbincangannya dengan Luhut ini seputar penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan kurban, terutama saat hari raya Iduladha.

"Saya komunikasi rutin dengan penanggungjawab Jawa-Bali, yaitu pak Luhut Binsar Pandjaitan sehingga kami terus mereview setiap perkembangannya," ucapnya, Minggu (10/7/2022).

Anies pun mengaku acap kali saling bertukar data dan catatan-catatan khusus guna mengontrol wabah tersebut.

Baca juga: Kualitas Udara di Jakarta Sempat Jadi yang Terburuk, Anies Baswedan: Udara dan Angin Tidak Punya KTP

"Kami biasa telponan, kirim whatsapp. Rapat koordinasi terus dilakukan, jadi insyaallah kondisi terpantau dan kami koordinatif," ujarnya.

Alhasil, DKI Jakarta justru turut mendistribusikan hewan kurban ke wilayah penyangga, seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat memberikan keteragan di Jakarta International Stadium JIS, Minggu (10/7/2022). (TRIBUNJAKARTA.COM/DIONISIUS ARYA BIMA SUCI)

Anies menyebut, hal ini dilakukan lantaran warga Bodetabek menyakini bahwa seluruh hewan kurban dari Jakarta bebas PMK.

"Dengan sistem pemantauan yang rapi dam tertib menimbulkan kepercayaan

karena itulah membuat banyak orang dari luar Jakarta memilih mengambil hewan kurban dari Jakarta, karena di Jakarta ada pemeriksaan yg rapi dan tertib," tuturnya.

58.010 Ekor Hewan Kurban di Jakarta Telah Diawasi dan Diperiksa Dinas KPKP

Sebanyak 58.010 hewan kurban di lima wilayah Kota Jakarta telah mendapatkan pemeriksaan dan pengawasan dari Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta.

Penyuluh Peternakan Satpel KPKP Kecamatan Pasar Rebo, Suneb Sacapraja saat melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban, Senin (27/6/2022). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Hal ini dilakukan guna mencegah adanya hewan kurban yang terjangkit penyakit kuku dan mulut (PMK).

Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan jumlah tersebut berdasarkan data yang dihimpun pihaknya hingga 6 Juli 2022 lalu.

Adapun total tersebut terbagi dalam 17.520 ekor sapi, 243 ekor kerbau, 33.667 ekor kambing dan sisanya merupakan domba.

Baca juga: Berbobot 700 Kilogram, Ini Sapi Kurban Wagub DKI di Masjid Agung Al-Azhar Jaksel

"KIE terkait gejala klinis PMK, metode pelaporan, penerapan biosecurity di kelompok peternak dan penampungan kurban di  5 wilayah kota administrasi," jelasnya.

Cegah PMK, Anies Melepas 865 Petugas Pemeriksa Kesehatan Hewan dan Daging Kurban Jelang Iduladha

Jelang Iduladha 1443 Hijriah yang jatuh pada 10 Juli 2022 mendatang, Pemprov DKI Jakarta melepas ratusan petugas ini.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melepas 865 Petugas Pemeriksa Kesehatan Hewan dan Daging Kurban di Kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Timur, Jumat (1/7/2022).

Tujuannya, untuk memastikan pengendalian dan penanggulangan penyakit mulut dan kuku di Jakarta berjalan dengan baik.

Meliputi, Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE), pemeriksaan dan pengobatan di sentra ternak/penampungan hewan kurban, rapat koordinasi lintas sektoral, pengawasan lalu lintas hewan di lokasi check point Kalimalang dan sosialisasi melalui infografis.

Penyuluh Peternakan Satpel KPKP Kecamatan Pasar Rebo, Suneb Sacapraja saat melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban, Senin (27/6/2022). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

"Pelaksanaan Iduladha tahun ini diikuti dengan munculnya wabah PMK yang juga menular secara cepat seperti COVID-19.

Sehingga, diperlukan langkah-langkah dan tindakan untuk proses pengamanan.

Kita meminta kepada para tenaga pemeriksa kesehatan hewan yang bertugas untuk memastikan benar-benar hewan yang terjangkit PMK tidak terdistribusi sebagai hewan kurban," ucap Anies dalam keterangan tertulis, Jumat (1/7/2022).

Selain itu, orang nomor satu di DKI ini menyebut kehadiran para petugas ini sebagai bentuk pencegahan dan pengamanan distribusi hewan kurban, agar menimbulkan rasa aman bagi konsumen di seluruh wilayah DKI Jakarta.

Baca juga: Mantan Menag Lukman Hakim Saifuddin Khatib Salat Idul Adha di Masjid Agung Al-Azhar Kebayoran Baru

"Saat ini di Jakarta telah datang sekitar 38.000 hewan kurban dan masih diprediksi bertambah menjadi 43.000.

Ini masih ada sekitar 5.000 hewan lagi yang akan masuk ke Jakarta.

Dengan adanya langkah tersebut, maka masyarakat juga akan  teredukasi dan terbantu dalam memantau serta melaporkan kepada tenaga pemeriksa kesehatan hewan apabila ada temuan hewan ternak yang belum layak dijadikan hewan kurban," lanjutnya.

Hadirnya petugas juga diharapkan mantan Mendikbud ini agar anak buahnya serta para pemangku kepentingan lainnya untuk terus memantau perkembangan pendistribusian hewan kurban.

Sehingga, sosialisasi yang bertujuan untuk  mengkomunikasikan ciri-ciri penyakit PMK bisa tersampaikan kepada masyarakat.

"Oleh karena itu, persiapan pelaksanaan kurban ini harus kita jaga bersama dan merupakan kegiatan besar,

Tempat penjualan hewan kurban milik Reki di Kelurahan Cijantung, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (5/7/2022). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

mengingat mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam,

sehingga jika tidak kita tangani dengan tepat dikhawatirkan akan memperluas penyebaran penyakit PMK, khususnya di Jakarta," terangnya.

Berita Terkini