Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak

'Ada Apa?' Tanya Bharada E Usai Dengar Istri Ferdy Sambo Teriak, Brigadir J Tak Jawab Malah Menembak

Penulis: Rr Dewi Kartika H
Editor: Yogi Jakarta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto menceritakan detik-detik  Brigadir J ditembak oleh Bharada E di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

TRIBUNJAKARTA.COM - Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto menceritakan detik-detik  Brigadir J ditembak oleh Bharada E di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Hal tersebut disampaikan Budhi saat konferensi pers di Polres Metro Jakarta Selatan, pada Selasa (12/7/2022).

Mulanya Budhi mengaku menerima laporan dari Irjen Ferdy Sambo yang menyebut terjadi peristiwa penembakan di rumahnya, di kawasan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.

TONTON JUGA

"Sekira pukul 17.00 WIB saat itu kami Polres Metro Jakarta Selatan mendapatkan laporan dari Bapak Kadiv Propam tentang adanya kejadian di rumah beliau," ucap Budhi dikutip TribunJakarta dari YouTube Kompas TV.

"Atas laporan tersebut kami melakukan pengecekan TKP dan olah TKP, setelah itu prosedur biasa," imbuhnya.

Saat melakukan olah TKP, Budhi mengaku personelnya menemukan jasad Brigadir J bersimbah darah.

Pria asal Jambi tersebut ditemukan tergelatak di dekat tangga.

Kolase foto Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo dan Brigpol Nopryansah Josua Hutabarat alias Brigadir J (Istimewa)

Baca juga: Tampak Lemas, Pilu Ibunda Brigadir J Dengar Sang Anak Tewas: Saya Belum Sanggup Terima Ini

"Pada saat kami melakukan olah TKP menemukan seseorang yang sudah tergeletak, dengan berlumurah darah, berada di dekat arah masuk ke atas," kata Budhi.

"Dari situ kamu menghubungi Tim Inavis, kemudian kami menghubungi Palang Hitam, untuk dibawa ke RS,"

"Kami menemukan beberapa barang bukti, senjata dan proyektil peluru," imbuhnya.

Berdasarkan pemeriksaan para saksi, Budhi menyebut Brigadir J yang terlebih dahulu melayangkan tembakan ke arah Bharada E.

"Saksi yang pertama kali melihat peristiwa tersebut saksi R, sudah kamu periksa, pada saat itu Brigadir J melakukan penembakan terlebih dahulu, ke arah Bharada E," katanya.

Baca juga: Tahu Brigadir J Tewas Saat Ditelpon Istrinya, Irjen Ferdy Sambo Langsung Lakukan Ini Setiba di Rumah

Budhi menjelaskan peristiwa penembakan itu bermula, saat istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo sedang beristirahat di dalam kamar.

Putri yang kala itu sedang tertidur kaget karena mendadak Brigadir J masuk ke dalam kamarnya.

Menurut Budhi Brigadir J melakukan pelecehan kepada istri atasannya tersebut.

Putri lalu berteriak meminta tolong kepada Bharada E dan R yang kebetulan sedang berada di lantai dua rumah tersebut.

Mendengar teriakan istri Kadiv Propam, Bharada E langsung mendekati sumber suara.

Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo tahu Brigpol Nopryansah Josua Hutabarat alias Brigadir J tewas ketika ditelpon oleh sang istri. (Kolase Tribun Jakarta)

Baca juga: Brigadir J Punya Rencana Besar 7 Bulan Lagi, Takdir Berkata Lain Malah Tewas di Tangan Sesama Polisi

"Tiba-tiba Brigadir J masuk dan melakukan pelecehan terhadap ibu, ibu sempat teriak dan minta tolong kepada personel lain yang ada di rumah tersebut, yakni Bharada E dan R," ucap Budhi.

"Teriakan tersebut membuat saudara J panik sehigga pada saat itu juga mendegar suara langkah Bharada E dan R," imbuhnya.

Saat itu Bharada E mengaku melihat Brigadir J keluar dari kamar Putri.

Bharada E sontak bertanya kepada Brigadir J penyebab istri atasannya tersebut sampai berteriak meminta tolong.

Ibunda Nofriansyah Yosua Hutabarat dan Keluarga Brigpol Yosua. (TRIBUNJAMBI/FB/KOLASE)

Baca juga: Terjadi 4 Hari Lalu, Polisi Beberkan Alasan Baru Ungkap Kasus Penembakan Brigadir J di Rumah Kadiv

"Bharada E kemudian melihat J keluar dari kamar tersebut, menanyakan 'Ada apa?', bukan dijawab tapi dilakukan penembakan," ucap Budhi.

"Tidak mengenai saudara E tapi mengenai tembok," imbuhnya.

Peristiwa saling menembak antara Brigadir J dan Bharada E tak bisa terelakan.

"Dia kemudian mengeluarkan senjata, dan kemudian terjadi penembakan," imbuhnya.

SIMAK VIDEONYA:

Keluarga Brigadir J merasa janggal

Kendati begitu, pihak keluarga korban tak sepenuhnya percaya dengan kronologi versi polisi.

Samuel Hutabarat, ayah dari Brigadir J, menyebut terdapat sejumlah kejanggalan.

"Kalau anak saya yang menembak secara membabi buta, terus kondisi yang ditembak gimana, katanya lagi diperiksa di sana.

Nah, logikanya kalau jarak 3 meter tidak mungkin tidak kena kalau terjadi baku tembak," kata Samuel, saat diwawancarai tribun di kediamannya di Sungai Bahar, Senin (11/7/2022).

Tidak hanya itu, Samuel juga meminta pihak kepolisian untuk lebih terbuka, dan memperlihatkan CCTV di lokasi kejadian, jika memang Brigadir J terlebih dahulu melakukan penembakan.

Baca juga: Kejanggalan Kasus Adu Tembak Ajudan Irjen Ferdy Sambo, Keluarga Brigadir J Tantang Polisi Buka CCTV

Menurutnya, rumah perwira tinggi seharusnya memiliki CCTV dan pengawasan ketat.

"Itu kan rumah perwira tinggi, ya tolong diperlihatkan CCTVnya," ujarnya.

Berita Terkini