"Mungkin kurang lebih, lebih dari 5 motor," kata Kapolsek Jati Sampurna Iptu Santri Dirga kepada wartawan di lokasi.
Menurut Dirga, lebih dari 5 pemotor tewas akibat kecelakaan ini dan semua korban sudah dievakuasi salah satunya ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Tim Rescue Damkar Kota Bekasi Eko Budi S menjelaskan memang ada 5 motor di bawah truk tanki.
Total ada 10 motor yang menjadi korban tabrakan maut, sedangkan minibus berjumlah 2 unit.
Ia menegaskan korban tewas berjumlah 5 orang. Salah satu minibus yang ringsek berpelat nomor F 1891 NQ.
9 Jenazah tiba di RS Polri
Jenazah korban kecelakaan lalu lintas melibatkan truk tangki Pertamina di Jalan Alternatif Cibubur, Kota Bekasi sudah dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Pantauan di lokasi, jenazah para korban tiba di Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati secara bertahap pada Senin (18/7/2022) pukul 18.00 WIB menggunakan sejumlah ambulans.
Sejumlah anggota TNI berpakaian dinas pun turut mendampingi rekan mereka yang termasuk korban tewas kecelakaan lalu lintas hingga ruang Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati.
Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Arif Wahyono mengatakan hingga pukul 18.58 WIB tercatat sudah sembilan jenazah yang dibawa ke Instalasi Forensik untuk diidentifikasi.
"Mohon berapa laki-laki, berapa perempuan saya belum bisa jelaskan karena pada saat ini kami belum melakukan pemeriksaan," kata Arif di RS Polri Kramat Jati, Senin (18/7/2022).
Baca juga: Ya Allah Itu Korban di Bawah Ban Saksi Kecelakaan Maut di Cibubur Tak Henti Ucap Istigfar
Dia menyebut bila dilihat dari kantong jenazah yang datang para korban diperkirakan berusia dewasa, namun untuk kepastian membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.
Pihaknya mengimbau para keluarga korban kecelakaan segera datang ke RS Polri Kramat Jati untuk proses identifikasi dan pengambilan jenazah sebelum terjadi proses pembusukan.
"Kalau dilihat (jenazah) masih dalam keadaan segar, jadi mungkin bisa lebih mudah diidentifikasi.
Dari mereka juga kita perlu sidik jari dan segala macam," ujar Arif.
Sidik jari tersebut untuk keperluan identifikasi tim dokter forensik dengan mencocokkan data antemortem (sebelum kematian) dengan postmortem (setelah kematian).