Menurutnya, Persija berhak atas penalti saat Firza Andika melakukan umpan silang,
Namun sayang hal itu tidak dilihat wasit sebagai pelanggaran.
Baca juga: Laga Pembuka Liga 1 2022-2023: Madura United Pesta Gol 8-0, Skuad Eropa Persija Dibungkam Habis
Bahkan Thomas Doll sampai menyalahkan Indonesia yang tidak memiliki teknologi VAR (Video Assistant Referee).
VAR sendiri teknologi video tayangan ulang yang dapat dilihat wasit sebagai pertimbangan mengambil keputusan.
VAR sendiri kini sudah jamak digunakan di kompetisi sepak bola Eropa.
Bahkan di Asia Tenggara, liga di Thailand, Vietnam dan Malaysia sudah menerapkan teknologi video pemantau pertandingan itu.
“Kami sangat tidak beruntung dengan keputusan wasit. Padahal mereka mempunyai lima wasit di lapangan. Seharusnya kami mendapatkan penalti dari umpan silang Firza (Andika). Sangat disayangkan di sini tidak mempunyai VAR." kata Thomas Doll pada konferensi pers usai laga dikutip dari laman Persija Jakarta, Minggu (24/7/2022).
"Selain itu Bali United sempat mempunyai 12 pemain di lapangan, hal ini seharusnya tidak terjadi,” katanya melanjutkan.
Kata Ketum The Jakmania
Ketua Umum The Jakmania, Diky Soemarno juga menyoroti mengenai kepemimpinan wasit di laga Persija Vs Bali United.
Melalui postingan di Instagramnya, Diky Soemarno berterima kasih atas sambutan yang diberikan kubu suporter tuan rumah yang telah menjamu The Jakmania dengan baik.
"Terima kasih Pulau Dewata. Terima kasih seluruh elemen supporter Bali United atas segala bentuk keramahtamahan dan kebaikannya. Sampai jumpa di Jakarta ya," tulis Diky dalam postingan Instagramnya pada Minggu (24/7/2022).
Dalam kesempatan itu, Diky Soemarno juga menyemangati Persija untuk menatap lebih baik lagi ke laga-laga selanjutnya.
Ketua Umum The Jakmania itu pun juga memberikan catatan kepada PSSI.
"Dear Persija, yuk bisa yuk. Dear @pssi kualitas wasitnya ya diperbaiki
Sekian dan terima kasih," tulis Ketum The Jakmania.