Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak

Setelah Kadiv Propam, Karo Paminal dan Kapolres Jaksel, Jenderal Satu Ini Juga Diminta Dinonaktifkan

Editor: Acos Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangis Irjen Ferdy Sambo di pelukan Kapolda Metro Jaya Muhammad Fadil Imran. Istri Irjen Sambo diduga dilecehkan Brigadir J. Momen itu terekam dalam sebuah video berdurasi 24 detik.

TRIBUNJAKARTA.COM, SEMANGGI - Kapolri Listyo Sigit Prabowo setidaknya sudah menonaktifkan tiga pejabat Polri untuk kepentingan penyidikan kasus tewasnya ajudan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.

Ketiga pejabat Polri itu adalah Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo; Karo Paminal Divisi Propam Polri, Brigjen Hendra Kurniawan; dan Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto.

Namun, ada satu pejabat Polri berpangkat jenderal lagi yang diminta dinonaktifkan lantaran juga berpotensi terjadi konflik kepentingan terkati penanganan kasus tewasnya Brigadir J.

Jenderal tersebut yakni Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran.   

Hal ini disampaikan oleh pengamat Kepolisian Bambang Rukminto, menyoroti pertemuan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran dengan Irjen Ferdy Sambo beberapa waktu lalu.

Baca juga: Pengacara Keluarga Brigadir J Datangi Rumah Irjen Ferdy Sambo Setelah Prarekonstruksi

Menurut Bambang, pertemuan kedau jenderal itu akan berdampak pada objetif penyelidikan dan penyidikan kasus tewasnya Brigadir J.

Belum lagi, laporan kasus dugaan pelecehan seksual istri Ferdy Sambo terkait tewasnya Brigadir J juga kini ditangani Polda Metro Jaya.

"Secara etika memang tidak bisa dibenarkan seorang penyidik utama dan penanggung jawab penegakan hukum bertemu dengan seseorang yang terlibat dalam sebuah kasus pidana," ujar Bambang, Minggu (24/7/2022).

Sopir pribadi sekaligus anggota Propam Polri, Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tewas ditembak ajudan pribadi, Bharada E, di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan. Mabes Polri sebut Brigadir Yosua sempat memasuki kamar istri Irjen Ferdy Sambo hingga menodongkan senjata api.  (Kolase TribunJakarta/Facebook/Ist)

Diketahui, sempat viral video tentang Irjen Pol Fadi Imran sempat mendatangi ruang kerja Kadiv Propam Polri dan memeluk Irjen Ferdy Sambo.

Diketahui kedatangan Fadil Imran adalah bentuk dukungan atas apa yang terjadi pada Ferdy Sambo. Fadil Imran dikethui merupakan lulusan Akpol 1991, sementara Ferdy Sambo adalah lulusan Akpol 1994. 

Pertemuan kedua jenderal itu terjadi setelah Brigadir J tewas yang menurut Polri ditembak Brigadir E diduga dipicu melakukan pelecehan seksual terhadap istri Ferdy Sambo.  

Menurut Bambang, Jika pertemuan itu hanya sebatas memberi simpati kepada Irjen Ferdy Sambo, tidak dilakukan secara resmi di ruang mantan Kadiv Propam Mabes Polri.

Apalagi, pertemuan itu diabadikan dan viral di sosial media hingga jutaan pasang mata menyaksikan bagaimana kedekatan Fadil dan Ferdy Sambo.

"Klarifikasi Kapolda Metro setelah itu yang menyebut bahwa pertemuan itu hanya sekedar support personal tentunya sangat naif bila diterima begitu saja," tegasnya.

Baca juga: Buntut Kasus Tewasnya Brigadir J, Kapolri Nonaktifkan Kapolres Jaksel dan Karo Paminal Polri

Bambang juga meminta agar Kapolda Metro Jaya dinonaktifkan demi proses penegakan hukum yang objektif.

Halaman
12

Berita Terkini