TRIBUNJAKARTA.COM, SEMANGGI - Kapolri Listyo Sigit Prabowo setidaknya sudah menonaktifkan tiga pejabat Polri untuk kepentingan penyidikan kasus tewasnya ajudan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.
Ketiga pejabat Polri itu adalah Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo; Karo Paminal Divisi Propam Polri, Brigjen Hendra Kurniawan; dan Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto.
Namun, ada satu pejabat Polri berpangkat jenderal lagi yang diminta dinonaktifkan lantaran juga berpotensi terjadi konflik kepentingan terkati penanganan kasus tewasnya Brigadir J.
Jenderal tersebut yakni Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran.
Hal ini disampaikan oleh pengamat Kepolisian Bambang Rukminto, menyoroti pertemuan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran dengan Irjen Ferdy Sambo beberapa waktu lalu.
Baca juga: Pengacara Keluarga Brigadir J Datangi Rumah Irjen Ferdy Sambo Setelah Prarekonstruksi
Menurut Bambang, pertemuan kedau jenderal itu akan berdampak pada objetif penyelidikan dan penyidikan kasus tewasnya Brigadir J.
Belum lagi, laporan kasus dugaan pelecehan seksual istri Ferdy Sambo terkait tewasnya Brigadir J juga kini ditangani Polda Metro Jaya.
"Secara etika memang tidak bisa dibenarkan seorang penyidik utama dan penanggung jawab penegakan hukum bertemu dengan seseorang yang terlibat dalam sebuah kasus pidana," ujar Bambang, Minggu (24/7/2022).
Diketahui, sempat viral video tentang Irjen Pol Fadi Imran sempat mendatangi ruang kerja Kadiv Propam Polri dan memeluk Irjen Ferdy Sambo.
Diketahui kedatangan Fadil Imran adalah bentuk dukungan atas apa yang terjadi pada Ferdy Sambo. Fadil Imran dikethui merupakan lulusan Akpol 1991, sementara Ferdy Sambo adalah lulusan Akpol 1994.
Pertemuan kedua jenderal itu terjadi setelah Brigadir J tewas yang menurut Polri ditembak Brigadir E diduga dipicu melakukan pelecehan seksual terhadap istri Ferdy Sambo.
Menurut Bambang, Jika pertemuan itu hanya sebatas memberi simpati kepada Irjen Ferdy Sambo, tidak dilakukan secara resmi di ruang mantan Kadiv Propam Mabes Polri.
Apalagi, pertemuan itu diabadikan dan viral di sosial media hingga jutaan pasang mata menyaksikan bagaimana kedekatan Fadil dan Ferdy Sambo.
"Klarifikasi Kapolda Metro setelah itu yang menyebut bahwa pertemuan itu hanya sekedar support personal tentunya sangat naif bila diterima begitu saja," tegasnya.
Baca juga: Buntut Kasus Tewasnya Brigadir J, Kapolri Nonaktifkan Kapolres Jaksel dan Karo Paminal Polri
Bambang juga meminta agar Kapolda Metro Jaya dinonaktifkan demi proses penegakan hukum yang objektif.