"Saya enggak berani (kepada P dan A)," imbuhnya.
Baca juga: Ayah Kandung Sebut Anaknya yang Dirantai Berkebutuhan Khusus, Kok Beda dengan Pengamatan Kak Seto?
Supenah kemudian menjelaskan, P dan A tega merantai R karena bocah tersebut dituding mencuri makanan.
Padahal menurut Supenah, R tak akan mungkin mencuri, apabila perutnya sudah kenyang.
Sayangnya selama ini, P dan A membatasi makanan bahkan minuman yang dikonsumsi R.
Hingga akhirnya tubuh R tersisa kulit dan tulang, bahkan masuk dalam kategori gizi buruk.
"Anak itu kalau kenyang enggak berani nyolong, kenapa dia berani nyolong? Karena dia lapar, " kata Supenah.
Tak cuma dirantai dan makananya dibatasi, R rupanya juga kerap dianiaya.
Baca juga: Bocah Ini Dirantai Sampai Alami Luka Tak Wajar di Tubuh, Polisi Gerak Cepat Interogasi 7 Orang Saksi
Supenah mengaku pernah melihat P memukul wajah R berkali-kali.
"Pernah ditampar sama Ayahnya saya jawab, 'kamu jangan terlalu galak, keadaan R diiket, dirantai, lo tega-teganya nabokin anak lo'," ucapnya.
"Kalau R kenapa-kenapa lo masuk penjara,"
"Saya marahin anak saya, enggak tahunya terbukti," imbuhnya.
Lalu pada Selasa 19 Juli 2022, derita yang dirasakan R berakhir. Bocah laki-laki berusia 15 tahun ini berhasil keluar dari rumah.
Saat itu sekira pukul 11.00 WIB, di rumah hanya ada Supenah dan nenek tiri R yakni, ibu dari A.
Baca juga: Kedua Orangtua Ini Tega Merantai Anak Kandung Selama 3 Hari di Rumah, Tetangga Kaget Dengar Rintihan
Nenek Supenah saat dijumpai di kos Pondok Gede, Kota Bekasi, Selasa (26/7/2022). (Yusuf Bachtiar/TribunJakarta.com)
Seperti biasa, R ditinggal di dalam kamar dengan posisi terikat saat kedua orangtuanya pergi bekerja.