Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak

Istri Ferdy Sambo Terguncang karena Pelecehan, Tak Lihat Tembak-tembakan Brigadir J Vs Bharada E

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto Brigadir J, istri Ferdy Sambo Putri Chandrawati dan Bharada E. Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawati masih terguncang karena pelecehan yang dilakukan Birgadir J. Ia tak melihat tembak-tembakan di rumah dinas itu.

Arman lalu menjelasakan lokasi kejadian tembak-tembakan antara Brigadir J dan Bharada E berada di rumah dinas bukan kediaman pribadi Ferdy Sambo.

Ia pun menyinggung sikap Irjen Ferdy Sambo kepada para ajudannya.

"Setahu saya itu kan di rumah singgah ya, itu bukan di rumah kediaman klien saya. Artinya Apakah ada orang bisa masuk ke dalam atau berkeliaran ya pada saat itu ya selama ini yang saya tahu, perlakuan klien kami terhadap yang bekerjasama dia itu yaitu diperlakukan sama, dianggap semua semua adalah saudara, keluarga. Itu yang saya ketahui," jelas Arman.

Sementara itu, pengacara keluarga Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak menolak adanya peristiwa tembak-menembak.

Ia menyampaikan alasannya menolak pernyataan tembak-menembak.

Baca juga: Sosoknya Disorot, Bharada E Akui Tembak Mati Brigadir J, Cerita Detil Insiden di Rumah Ferdy Sambo

Terlebih, setelah dirinya melihat prarekonstruksi kasus tewasnya Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo yang dilakukan oleh Polri.

"Kenapa saya menolak? Karena, pertama rencana pembunuhan itu sudah terucap sejak bulan Juni atau pembunuhan berencana," imbuh Kamarudin.

"Yang kedua hingga di hari terakhir, di tanggal 7 Juli 2022, tepatnya di Magelang, ancaman pembunuhan itu masih nyata. Sehari kemudian, barulah dia dibunuh. Itu yang pertama dan itu fakta dan ada rekaman jejak elektronik," lanjutnya.

Kamarudin menjelaskan pernyataan tembak-menembak antara Brigadir J dan Bharada E yang disebut terjadi dari lantai dua ke lantai satu rumah tersebut harus berhadap-hadapan.

Tim khusus (Timsus) bentukan Kapolri mendatangi rumah dinas Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (1/8/2022). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

"Tetapi yang kena adalah dari belakang kepala, tembus ke hidung, berdasarkan laporan dokter yang ikut mengotopsi dalam hal autopsi atau visum et repertum kedua pada tanggal 27 Juli 2022 di Sungai Bahar, Jambi, sana," ungkap Kamarudin.

Kamarudin juga menjelaskan tembakan yang mengenai tubuh Brigadir J.

Dimana, tembakan itu berasal dari bawah leher, tembus ke bibir kiri bawah.

Kemudian, tembakan berikutnya yakni di tangan kiri, di pergelangan bawah, tembus juga dari bagian perut tangan lengan bawah ke kiri

Lalu ada pula tembakan dari depan datar dada kiri tembus ke belakang.

"Itu tembakan empat peluru. Di luar tembakan empat peluru ini masih ada luka lain atau lubang lain. Misalnya, pertama itu di bawah mata kanan ada beberapa robekan kemudian di atas mata. Kemudian selain itu masih ada di sebelah kanan bahu ada luka terbuka yang juga diambil sampelnya oleh dokter forensik untuk diuji. Yang berikutnya rusuk kiri maupun rusuk kanan di dekat dada. Itu membiru atau diduga lebam-lebam," ujar Kamarudin.

Halaman
1234

Berita Terkini