Sisi Lain Metropolitan

Cerita Pengobatan Mak Erot di Sudut Jakarta Timur: Khasiat Melegenda Bikin Artis Hingga WNA Datang

Penulis: Bima Putra
Editor: Jaisy Rahman Tohir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cucu Mak Erot, Muhammad Akmal saat menunujukan ramuan herbal untuk pasien di Kramat Jati, Jakarta Timur,

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Zaman boleh berkembang, tapi nama Mak Erot sebagai ahli pengobatan alat vital pria hingga kini tumbuh dan tetap melekat di hati masyarakat.

Tersebar dari mulut ke mulut hingga media massa, khasiat pengobatan Mak Erot untuk mengatasi masalah ukuran dan 'kemampuan' alat vital kondang di seluruh lapisan masyarakat.

Mak Erot yang pertama membuka praktik pengobatan di kampung halamannya Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat kini memang telah tiada, namun kemampuannya dijaga oleh keturunannya.

Tempat pengobatan di wilayah RT 07/RW 10, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur yang dijalankan Muhammad Akmal selaku cucu Mak Erot di antaranya.

Pria yang karib disapa Aa Akmal membuka praktik pengobatan alat vital di Jakarta sejak sekitar akhir tahun 1999 dan hingga kini sudah tidak terhitung jumlah pelanggan yang sudah ditangani.

Baca juga: Melegenda Sejak Lama, Ini Cerita Keturunan Penerus Mak Erot Yang Teruskan Usaha Leluhurnya

"Paling banyak itu (pasien dengan masalah) ejakulasi dini terus loyo seperti impoten. Untuk (penanganan) pasien itu satu hari di maksimalin 10-15," kata Akmal di Jakarta Timur beberapa waktu lalu.

Lokasi rumah tempat Akmal membuka praktek yang berada di tengah permukiman dan harus menyusuri gang tidak menyurutkan niat pasien untuk datang berobat.

Meski tanpa spanduk atau pelang penunjuk jalan, sudah banyak pasien yang datang berkunjung dan menjajal langsung pengobatan Mak Erot demi keharmonisan hubungan rumah tangga.

Di tempat praktek Akmal terdapat bingkai pigura yang menunjukkan garis keturunan anak-anak Mak Erot hingga cucunya yang memiliki hubungan darah, bukti tempat pengobatan asli.

Bingkai pigura yang menunjukkan garis keturunan anak-anak Mak Erot hingga cucunya yang memiliki hubungan darah, Kramat Jati, Jakarta Timur

Sebelum di Jakarta, sekitar tahun 1990 Akmal awalnya membuka praktik pengobatan sebagai cucu Mak Erot di Pelabuhan Ratu, kemudian pindah ke Papua, Balikpapan.

Akmal termasuk satu dari keturunan Mak Erot yang menjaga kemampuan pengobatan alat vital pria.

Ilmu ini memang hanya diturunkan kepada yang memiliki hubungan darah.

Semasa Mak Erot hidup Akmal belajar langsung seluruh teknik, dari memijat untuk memperbaiki saraf terkait alat vital hingga meracik ramuan alami yang diberikan kepada pasien.

"Semua anak (Mak Erot) dikasih ilmunya, turun dari ke anak ke cucu sampai sekarang ke saya. Tapi tidak semuanya buka praktek. Di Jakarta ada tiga tempat praktek, salah satunya saya," ujarnya.

Akmal menuturkan untuk belajar ilmu pengobatan alat vital pria ala Mak Erot sebenarnya tidak membutuhkan waktu lama karena hanya kisaran tujuh hari, yang terpenting menguasai doa.

Tapi karena diwariskan berdasar garis keturunan memiliki hubungan darah tidak semua orang dapat belajar ilmu pengobatan Mak Erot yang seluruhnya menggunakan bahan alami pilihan.

"Kita di sini mah tradisional, cara pemakaiannya juga pertama kita pasti ngurut dulu baru kita kasih minyak buat di olesin," tuturnya.

Cucu Mak Erot, Muhammad Akmal saat menunujukan ramuan herbal untuk pasien di Kramat Jati, Jakarta Timur,

Akmal mencontohkan ketan diberikan kepada pasien, disebut Ketan Huma yang bahan dasarnya hanya tumbuh di pinggir hutan dan dapat dipanen setiap enam bulan sekali.

Kemudian terong panca rasa punya rasa pahit, manis, asem, asin, pedas, dan ketir yang diambil hanya pada waktu tertentu seperti di bulan Maulid, dan bahan lain yang tidak bisa dipublikasikan.

"Takut ada yang niru kalau disebutkan nama-namanya tapi yang jelas ini semua dari kampung. Ini semua juga berfungsi untuk meningkatkan stamina kebugaran vitalitas," lanjut Akmal.

Hasil pengobatan ini disebut manjur, bahkan satu pasien Akmal yang sebelumnya tidak dapat ereksi dan tidak ingin menikah karena masalah dialami kini sudah berkeluarga dan memiliki anak.

Baca juga: Ingat Mak Erot Sang Legenda Pembesar Alat Vital? Ini Wujud Alat & Ramuan Khusus untuk Pengobatannya

Buktinya sejumlah artis yang secara ekonomi mampu mengakses pengobatan modern di rumah sakit lebih memilih datang ke Akmal karena khasiat sudah melagenda.

"Artis beberapa ada yang datang, satu bulan sekali mah ada. Biaya variatif, tergantung keluhan. Bisa dikoordinasikan, tapi di kisaran ratusan ribu sampai jutaan biasanya," sambung dia.

Mayoritas pasien diklaim cukup satu kali datang untuk merasakan perubahan, tak heran pasien pengobatan bahkan berasal dari luar negeri seperti Amerika, Malaysia, dan Uni Emirat Arab.

Pamor khasiat pengobatan ini membuat banyak pihak tidak bertanggung jawab yang mencoba meraup untung membuka tempat praktek dengan mencatut nama Mak Erot.

Kini bahkan berseliweran penipu mengatasnamakan pengobatan Mak Erot dengan menjual obat secara online, padahal keturunan asli seperti Akmal tidak melayani secara online.

Pasalnya dalam ilmu yang diturunkan Mak Erot pengobatan diawali dengan mencari titik saraf penyebab masalah pada tubuh pasien, sehingga harus dilakukan secara langsung.

"Harus diperiksa dulu gejalanya apa ininya (masalah), baru bisa dikasih obat. Jadi kita enggak pernah buka lewat online. Itu mah sudah terlalu hebat belum ketemu malah langsung menyimpulkan," kata Akmal.

Padahal bila berkaca pada sejarah, Mak Erot awalnya tidak menggunakan kemampuan pengobatan yang dimiliki demi meraup untung semata dari orang-orang.

Akmal menuturkan kemampuan pengobatan ini awalnya dimiliki sosok Mak Layi yang tidak lain ibu dari Mak Erot, tapi ilmu tersebut tidak lantas digunakan membuka pengobatan.

Mak Erot baru menggunakan ilmu dimiliki setelah sempat sakit dalam waktu lama, ketika itu Mak Erot sembuh usai mendapat 'petunjuk' menggunakan kemampuannya untuk menolong orang.

"Alhamdulillah nilai ilmu seperti itu, akhirnya ya sudah dipakai. Berdirinya (pengobatan) sebelum tahun 1945," ujar Akmal.

Berita Terkini