"Ini menjadi pembelajaran bagi kami semuanya untuk lebih berhati-hati dalam berkomunikasi di ruang publik."
"Tidak boleh lagi 'terpeleset' atau 'slip of tounge' menyampaikan sesuatu yang berpotensi menimbulkan kontroversi, resistensi, atau kesalahpahaman di ruang publik," tutur Arsul.
Selain meminta maaf, PPP juga memohon doa dan nasihat para alim ulama dan kiai, agar lebih istiqomah dalam memperjuangkan ajaran Islam dan melakukan amar ma’ruf nahi munkar di bidang politik, sesuai tugas partai politik.
"Ke depan memperjuangkan kebijakan dan legislasi yang tidak melanggar atau merugikan ajaran Islam akan makin berat, karena itu partai Islam seperti PPP perlu tetap eksis," papar Arsul.
Sebelumnya, dalam kegiatan pembekalan antikorupsi kepada para pengurus PPP, Suharso Monoarfa menceritakan pengalaman pribadinya saat berkunjung ke pondok pesantren besar, guna meminta doa dari beberapa kiai yang menurutnya juga kiai besar.
"Waktu saya Plt. Ini demi Allah dan Rasul-Nya terjadi. Saya datang ke kiai itu dengan beberapa kawan, lalu saya pergi begitu saja."
"Ya, saya minta didoain kemudian saya jalan. Tak lama kemudian saya dapat pesan di WhatsApp, 'Pak Plt, tadi ninggalin apa enggak untuk kiai?" Cerita Suharso.
Suharso yang merasa tidak meninggalkan sesuatu di sana, sempat menduga ada barang cucunya yang tertinggal di pesantren tersebut.
"Kata orang yang mengirim pesan ke dia, bukan barang yang tertinggal."
"Setelah dijelaskan harus ada pemberian untuk kiai dan pesantren," ujar Suharso.
Dia bahkan sempat menyebutkan tidak membawa sarung, peci, Alquran, atau lainnya.
Baca juga: Internal PPP Disorot, Para Senior dan Eks Ketua Pertanyakan Kepemimpinan Suharso Monoarfa
“Kayak enggak ngerti aja Pak Harso ini, gitu Pak Guru. I've provided one, every week.""
"Dan bahkan sampai saat ini, kalau kami ketemu di sana, itu kalau salamannya enggak ada amplopnya, Pak, itu pulangnya itu, sesuatu yang hambar," bebernya. (*)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Ucapan Suharso Monoarfa di KPK Soal Amplop Dianggap Menghina Kiai, PPP Minta Maaf dan Amplop Kyai Berbuntut Panjang, Massa FKPP PPP Demo di Kantor PPP Tuntut Suharso Monoarfa Mundur