Ferdy Sambo menjadi sutradara, penulis skenario, sekaligus aktor, juga penentu para tokoh dari orang-orang di circle terdekat berikut skripnya.
Bahkan, Ferdy Sambo penyedia properti untuk eksekusi seperti pistol dan peluru, dan perekrut pemeran figuran dari orang-orang di luar circle utamanya.
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengakui, tak semua pertanyaan disodorkan karena Ferdy Sambo memilih to the point dan meminta emosinya dipahami.
"Pak, sudah. Saya akui semua, pak. Memang saya yang merekayasa. Saya otaknya," jawab Ferdy Sambo lugas seperti ditirukan Taufan di YouTube Narasi yang tayang 18 Agustus 2022.
Selain mengotaki pembunuhan berencana Brigadir J, Ferdy Sambo juga merancang obstruction of justice atau menghalang-halangi penyidikan.
"Misalnya mengubah TKP, menghilangkan beberapa barang bukti seperti decoder CCTV, alat-alat komunikasi dan lain-lain," ungkap Taufan.
Ferdy Sambo termasuk mengkondisikan orang-orang yang menjadi saksi kunci memberikan keterangan sesuai skenario, seperti seolah-olah istrinya Putri Candrawathi korban pelecehan Brigadir J di rumah dinas.
"Setelah itu pun dia yang menghilangkan barang bukti, menelepon siapa, misalnya petugas-petugas Provos dan lain-lain itu," ungkap Taufan.
Pemeran figuran ini melibatkan berbagai personel dari divisi dan kesatuan di antaranya Propam Polri, Bareskrim, Polda Metro Jaya, Puslabfor, hingga Polres Metro Jakarta Selatan.
Mereka dilibatkan oleh Ferdy Sambo setelah Brigadir J tewas ditembak di rumah dinas.