Anies Baswedan Cerita Soal Kampung Susun Kunir: Unik, Ada Museumnya!

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan melihat ruangan di Kampung Susun Kunir yang dijadikan sebuah galeri peninggalan bersejarah, Taman Sari, Jakarta Barat pada Sabtu (10/9/2022).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, TAMAN SARI - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meresmikan Kampung Susun Kunir yang berada di Jalan Kemukus No.2, Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat pada Sabtu (9/9/2022) sore.

Anies ditemani sang istri, Fery Farhati sempat berkeliling di sekitar kampung susun itu.

Ia sempat menengok salah satu kamar calon penghuni lalu berjalan melihat-lihat galeri di bagian bawah kampung susun.

Perancang bangunan tersebut, Akmal mengatakan saat penggalian ditemukan sejumlah situs arkeologi di sana. 

Tempat ditemukannya benda bersejarah itu kemudian dibuat menjadi sebuah galeri.

Baca juga: Anies Datangi Kampung Susun Kunir Taman Sari, Emak-emak Teriak: RI 1! Tanggung Pak!

Terlihat benda bersejarah bernama Umpak dipajang di galeri tersebut.

Umpak adalah unsur bangunan konstruksi kayu yang memiliki fungsi sebagai alas tiang. Umpak biasanya terbuat dari batu, bata, ataupun material seperti krikil, pasir dan kapur.

Anies mengatakan kampung susun ini unik.

"Kita memiliki kawasan yang unik karena ini berada di kawasan peninggalan sejarah kawasan heritage. Karena proses pembangunannya mempertimbangkan warisan sosial, budaya, ekonomi kultural masa lalu yang dibawa ke masa ini. Jadi tidak ada perumahan susun lain yang di dalamnya ada museum," kata Anies dalam sambutannya sebelum meresmikan.

Momen Anies Baswedan saat menyambangi Kampung Susun Kunir diteriaki Presiden di Taman Sari, Jakarta Barat pada Sabtu (10/9/2022). (Satrio Sarwo Trengginas/TribunJakarta.com)

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta, Sarjoko mengatakan pembangunan ini turut melibatkan warga Kampung Kunir.

Pembangunan ini juga turut mendukung pelestarian cagar budaya.

"Serta memenuhi kaidah teknis keandalan bangunan yang berwawasan lingkungan dan sesuai dengan kebutuhan warga sebagai penghuni," pungkas Sarjoko.

 

Berita Terkini