Anies Baswedan Lakukan Groundbreaking MRT Fase 2A: Buka Kembali Kota Tua, Target Selesai 2028

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana pembangunan MRT Jakarta fase 2A paket kontrak atau CP 203 Glodok-Kota terparkir di lokasi ditemukannya rel trem di Glodok, Jakarta, Selasa (28/12/2021). Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan melakukan Groundbreaking Contract Package 202 (CP202) MRT Jakarta Fase 2A. Target selesai tahun 2028.

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan melakukan Groundbreaking Contract Package 202 (CP202) MRT Jakarta Fase 2A.

Hal ini dilakukan berbarengan dengan pembukaan kembali kawasan Kota Tua, Jakarta Barat pada Sabtu (10/9/2022).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengatakan, proses pembangunan MRT akan berjalan terus seiring pembukaan kembali kawasan tersebut.

Terutama di area yang telah dihuni selama lebih dari empat abad tersebut.

"Jakarta sebagai kota modern yang nantinya menjadi pusat kegiatan perekonomian bukan hanya Indonesia, tapi juga kawasan Asia Tenggara. Kita harus menyiapkan transportasi massal yang bisa menjangkau seluruh wilayah di Jakarta (termasuk Kota Tua). Alhamdulillah, perkembangan selama ini dengan mengintegrasikan transportasi umum massal, 92 persen wilayah Jakarta telah terjangkau oleh kendaraan umum," ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip TribunJakarta.com, Minggu (11/9/2022).

Baca juga: Bapak Ini Sampai Dibuatkan Kamar Khusus oleh Anies Baswedan di Kampung Susun Kunir

Berangkat dari hal ini, Anies mengklaim sudah banyak warga lebih memilih untuk menggunakan kendaraan umum.

Sehingga, pembangunan fasilitas kendaraan umum modern harus terus berjalan dan satu diantaranya MRT.

"Kita mengharapkan ini nantinya akan bisa memastikan kawasan Lebak Bulus ke kawasan Kota Tua tersambungkan (oleh MRT.) Menurut proyeksi, diperkirakan tahun 2028 ini semua akan selesai di Kota Tua. Nanti di tempat ini akan diperkuat dengan fasilitas sepeda, untuk kendaraan bebas emisi, untuk pejalan kaki, di antara berbagai gedung bersejarah di sini," lanjutnya.

Baca juga: Cerita Anies Ingat Sebelum Kampung Susun Kunir Berdiri: Bekas Tempat Sampah hingga Bedeng-bedeng

Sementara itu, Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda), Mohamad Aprindy menjelaskan pembangunan Fase 2A, khususnya CP202 memiliki sejumlah tantangan, mulai dari teknis hingga sosial-budaya.

“Paket proyek ini memiliki karakteristik yang unik dengan lahan pembangunan terbatas dan jalur yang dibelah oleh kanal. Oleh karena itu, stasiun dan terowongan yang ada dalam paket kontrak ini, akan dibangun bertumpuk empat atau istilahnya stacked station dan stacked tunnel. Selain tantangan teknis tersebut, lokasi pembangunan yang berada di kawasan bersejarah Jakarta yang banyak dikelilingi oleh bangunan cagar budaya membuat kami harus benar-benar memperhatikan aspek ini, termasuk banyak bekerja sama dan berkoordinasi intensif dengan instansi terkait, baik dari pemerintah maupun perguruan tinggi," ungkapnya.

Adapun waktu pengerjaan paket CP202 akan membutuhkan waktu 89 bulan.

“Kami juga membuka dua visitor center, yaitu di area Taman Monas dan di dalam Stasiun Kota/Beos, yang berisi informasi tentang perkembangan pembangunan Fase 2A seperti infografik, maket stasiun Monas dan Kota, temuan arkeologi, hingga area foto dengan latar terowongan bawah tanah," pungkasnya.

Berita Terkini