TRIBUNJAKARTA.COM, JAMBI - Keluarga sampai kekasih Brigadir J berkumpul di Mapolda Jambi, Minggu (25/9/2022) siang.
Keberadaan mereka turut didampingi oleh tim kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, Nelson Simanjuntak, dan Martin Simanjuntak.
Melansir Tribun Jambi, keluarga Brigadir J yang hadir ke Mapolda Jambi mulai dari keluarga inti yakni Samuel Hutabarat, Rosti Simanjuntak, Yuni Hutabarat, Devi Hutabarat, dan Reza Hutabarat.
Serta bibi Brigadir J yakni Rohani Simanjuntak, Roslin Simanjuntak, serta kekasih almarhum Yosua, Vera Simanjuntak, Sangga Sianturi, dan 2 orang perawat.
Kedatangan mereka untuk memenuhi panggilan dari Bareskrim Polri.
Baca juga: Ada Bintara sampai Perwira, Ini Data Penumpang Jet Pribadi Bareng Brigjen Hendra ke Rumah Brigadir J
Kamarudin menjelaskan, kedatangannya saat ini untuk mendampingi pihak keluarga dalam memperbanyak lembar BAP sebelumnya, dan meminta tanda tangan 11 saksi atas kasus pembunuhan berencana Ferdy Sambo.
"Iya, ini untuk menandatangani perbanyakan BAP yang dulu, terkait kasus tersangka Ferdi Sambo dan kawan-kawan, tentang pasal 340 KUHP, Jo Pasal 338 KUHP, Jo Pasal 55 & 56 KUHP," kata Kamarudin, saat selesai mendampingi pihak keluarga, Minggu (25/9/2022).
"Kami datang mendampingi penyidik dan saksi," katanya.
Ia menjelaskan, berkas perkara kasus pembunuhan berencana Ferdi Sambo sudah masuk P21 pada pekan depan.
Kamarudin menjelaskan, saat ini jaksa membutuhkan BAP yang asli, karena di awal, hanya ada beberapa BAP yang dikirim
"Jadi kalau ditotal tadi ada sekira 110 BAP baru yang dibuat dan ditanda tangani basah," kata Kamarudin.
Pemeriksaan ini berlangsung di Ruang Restorative Justice Ditreskrimum Polda Jambi, Lantai III, Gedung Lama Mapolda Jambi.
Kamarudin menjelaskan, ini merupakan rangkaian proses pelengakapan berkas perkara P21.
Ibu Brigadir J Kenang Sosok Almarhum
Baca juga: Tak Sesakti di Kasus Ferdy Sambo, Kak Seto Dilarang Petugas Lapas Temui Ibu yang Dipenjara Bawa Bayi
Sebelumnya, ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak menangis saat mengingat sosok sang anak, Nofriansyah Yoshua Hutabarat yang tewas ditembak di rumah dinas Ferdy Sambo.
Hati Rosti Simanjuntak hancur berantakan saat mendengar kabar Brigadir J tewas pada Juli lalu.
Hingga kini, Rosti masih sulit menerima kenyataan Brigadir J sudah berpulang.
"Kalaupun diceritakan, sangat berat, mungkin kalau saya ceritakan, antara percaya enggak percaya," kata Rosti diwawancarai di sebuah kafe di Jambi, pada Sabtu (24/9/2022)
Air mata Rosti pun tidak terbendung mengingat Brigadir J merupakan harta paling berharga miliknya.
Baca juga: Jeritan Hati Ibu Brigadir J di Hari ke-78, Menangis Ingat Hartanya yang Berharga Diambil Ferdy Sambo
Rosti mengungkapkan sang anak selalu menuruti perintah orangtuanya.
"Semenjak kecil, memang anak ini dititipkan Tuhan, merupakan harta yang berharga di keluarga kami, terlebih saya ibunya yang sudah melahirkan, membesarkan, mandiri mengajarinya," ujar Rosti Simanjuntak dikutip dari Youtube Bonapasongit Studio.
Dalam keadaan apapun, Brigadir J tidak pernah mengeluh atau membantah ucapan sang ibu.
"Apapun penderitaannya, dia (Yosua) menerima dan tidak pernah berkata apapun saking penurutnya, dan patuhnya, itu kelebihan di antara mereka berempat," kata Rosti Simanjuntak.
Mengenang sosok Brigadir J, Rosti menyebut putranya bisa mengerjakan semua pekerjaan.
Tak hanya itu, almarhum Brigadir J juga diakui Rosti Simanjuntak adalah anak yang peka.
"Dia dari kecil diberi Tuhan suatu feeling, instingnya luar biasa, yang bisa mengerti kondisi mamanya, bahkan kakak dan adiknya," akui Rosti Simanjuntak.
Lantaran hal tersebut, Rosti sangatlah dekat dengan Brigadir J.
Baca juga: Brigjen Hendra Kurniawan Saksi Kunci Obstruction Of Justice Kasus Brigadir J, Kapan Sidang Etiknya?
Semasa hidupnya, Brigadir J selalu menelepon Rosti Simanjuntak setiap hari.
Dalam obrolannya, Rosti selalu memberikan nasihat agar Brigadir J jadi sosok baik hati dan bisa memegang kepercayaan.
"Saya bertanya setiap hari dan memberikan saran kepada dia, agar dia melakukan yang baik. Tidak boleh berlaku walaupun kita sudah dikasih orang kepercayaan, kita jangan sampai membuat orang tidak percaya. Saran itu, itulah yang diingatnya, anak ini sangat patuh dan penurut," pungkas Rosti Simanjuntak.
Mengenang kematian sang putra kesayangan, Rosti Simanjuntak meminta doa kepada khalayak.
Sadar kasus anaknya mulai meredup, Rosti Simanjuntak meminta publik untuk mengawal kasus kematian Brigadir J.
"Mohon bantu kami, bapak ibu, untuk mengungkap kasus ini, agar kasus ini terungkap dengan kebenaran dan keadilan dari Tuhan, dengan bantuan bapak dan saudara semua," pinta Rosti Simanjuntak.
Terkait kasus sang putra, Samuel Hutabarat turut geram.
Terlebih pembunuh utama Yosua, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi bak tak ingin mengakui perbuatan kejinya.
Seperti diketahui, pihak Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo terus menggaungkan isu pelecehan seksual di balik kematian Brigadir J.
"Anak kita sudah meninggal dunia, yang pertama, sudah difitnah, yang di Duren Tiga, ini lagi di Magelang difitnah lagi. Sudah mati, difitnah lagi. Fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan," kata Samuel Hutabarat.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Kamarudin Dampingi Keluarga Yosua Tanda Tangani 110 BAP Kasus Pembunuhan Berencana oleh Ferdy Sambo,