Sebab, satu pekan sebelumnya, sejumlah siswa MTSN 19 Jakarta berenang di tengah banjir.
"Satu minggu sebelumnya sekolah kami juga banjir dan anak-anak berenang. Sekarang makan korban," tutur Sri.
Baca juga: Tembok Maut MTS 19 Pondok Labu, Rekan Korban: Dengar Suara Retak hingga Tak Kuasa Lihat Kondisinya
Menurutnya, guru piket sudah melarang siswa untuk bermain di area lapangan ketika hujan deras melanda.
Setelah guru piket mengeluarkan larangan, Sri kembali ke ruang TU untuk menyelamatkan barang-barang agar tidak hanyut terbawa arus saat banjir.
Tak berselang lama, terdengar suara dentuman keras dibarengi luapan air yang menghantam kaca ruang guru hingga pecah.
"Saya dengar sendiri suara retakan kaca. Di bawah kaki seperti gempa, sampai kami dan guru ucap Allahuakbar," ujar Sri.
Sementara itu, polisi akan segera menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait peristiwa robohnya tembok MTsN 19 Pondok Labu.
Saat olah TKP nanti, Polres Metro Jakarta Selatan akan melibatkan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri.
"Iya, dalam olah TKP saat ini identifikasi masih bekerja dan kami akan berkoordinasi dengan Puslabfor," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary di lokasi, Kamis malam.
Namun, Ade belum dapat memastikan kapan olah TKP bakal digelar.
Ia menyebutkan saat ini pihak kepolisian masih fokus untuk mengamankan TKP dan aset sekolah.
"Kita bersama-sama semuanya mengamankan TKP, kemudian ada barang-barang sekolah dan aset milik sekolah sama-sama kita amankan bersama. Kami berharap kerjasama dari semua pihak," ujar dia.
Detik-detik Tembok MTS 19 Pondok Labu Roboh Tewaskan 3 Siswa
Peristiwa robohnya tembok MTSN 19 Jakarta, Cilandak, Jakarta Selatan, juga terekam kamera ponsel seorang siswa.
Tembok yang berbatasan langsung dengan permukiman warga itu roboh akibat diterjang banjir pada Kamis (6/10/2022) sekitar pukul 14.30 WIB.
Baca juga: Hasil Kaji Cepat BPBD DKI: Buruknya Sistem Drainase jadi Penyebab Tembok MTS 19 Pondok Labu Roboh