TRIBUNJAKARTA.COM - Selain penyebab kematian, yang masih jadi misteri di kasus satu keluarga tewas membusuk di Kalideres adalah kapan waktu kematian keempat penghuni rumah itu.
Hasil pemeriksaan sementara diketahui identitas keempat penghuni rumah di Perumahan Citra Garden Extension Blok AC5 Nomor 7, Kalideres yakni Rudyanto Gunawan (71) dan istrinya Renny Margaretha Gunawan (68), anak mereka Dian (40) dan Budyanto Gunawan (63) ipar dari Rudyanto.
Saat jasadnya ditemukan pada Kamis (10/11/2022) petang ada yang kondisinya sudah mengering dan ada yang masih proses pembusukan.
Polisi belum bisa memastikan kapan waktu pasti keempat korban itu meninggal dunia.
"Kami bersama tim kedokteran dan labfor, melaksanakan olah TKP ulang untuk mencari bukti materil tambahan atau petunjuk tambahan terkait peristiwa ini," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi saat ditemui di Perumahan Citra Garden Extension, Kalideres, Jakarta Barat, Minggu (13/11/2022).
Baca juga: Keluarga yang Tewas Membusuk Sudah Lama Tinggal di Kalideres, Warga Tak Kenal Sosok Adik Ipar
Beda Dugaan Versi Tetangga
Para tetangga korban memiliki versinya masing-masing terkait dugaan kematian korban.
Salah satu tetangga korban yang rumahnya bersebelahan langsung, mengaku sudah mencium aroma tidak sedap sejak Februari menuju Maret 2022.
Karenanya ia menduga ke 4 orang satu keluarga itu sudah meninggal sejak saat itu.
"Duh bau banget. Itu yang pertama, saya sudah cium, tapi yah waktu bulan Februari ke Maret. Pernah bau juga, cuma baunya enggak begitu nyengat kayak begini, mungkin karena ada empat kali ya," ujar Tio, tetangga sebelah rumah korban saat ditemui, Sabtu (12/11/2022).
Tio mengaku, bau semakin menyengat tatkala angin berembus masuk. Namun saat itu, ia mengira, bau tersebut berasal dari bangkai binatang. Sehingga, Tio tak ambil pusing.
Kemudian, ia meminta ke salah seorang kuli bangunan untuk mengecek gentengnya, barangkali ada tikus mati.
"Saya kan enggak tahu bau mayat. Diperiksa lah itu sama tukang, di atas sini (genteng). Kan saya tadi ada batu bata, ‘enggak ada bu di got juga,' kata tukangnya gitu " jelas Tio.
Lalu, kata Tio, tukang tersebut mengatakan, jika memang bangkai tikus, akan hilang apabila sudah lama dan hancur.
Namun, Tio justru mendapati bau yang lebih pekat dan menyengat hingga masuk ke dalam kamar, membuatnya tak tahan lagi.
"Lalu saya lapor RT, 'Pak RT tolong yah berunding sama RW, ini rumahnya (korban) bau nih’, begitu saya bilang. Saya minta dicek, karena suami saya sakit, tidur di ranjang pakai selang," ujar Tio.
Baca juga: Misteri 1 Keluarga Tewas di Kalideres, Apa Benar Jadi Pengabdi Sekte? Polisi Mau Ungkap Penyebabnya
Ketika dilakukan pengecekan, Tio terkejut sebab didapati empat mayat sekaligus dalam satu rumah.
Pasalnya, ia mengira seluruh keluarga tersebut sudah pindah, hanya sisa sang anak saja.
Selain itu, kata Tio, pada lebaran China, sang anak yang bernama Dian, menegaskan jika ibunya sudah pindah rumah.
"Ya itu, sama anak perempuannya, saya tanya ‘kemana mamanya?’ Bapaknya jawabin ‘pindah’" ujar Tio.
Masih Berkomunikasi September 2022
Sementara itu, Dessi yang juga tetangga korban menyebut bahwa penghuni rumah itu masih mengirim pesan kepada warga pada 19 September 2022.
Kala itu, sang penghuni rumah, Margaretha tak memperkenankan kader jumantik untuk datang dan masuk ke rumahnya.
Kata Dessi, ucapan dari Margaretha itu disampaikan melalui whatsapp kepada kader jumantik pada pertengahan September 2022 atau dua bulan sebelum satu keluarga di Kalideres itu ditemukan tewas membusuk.
"Tanggal 19 September kader jumantik dapat whatsapp dari istrinya (Margaretha) kirim foto lagi periksa air (kamar mandi).
Dia bilang kamu gausah datang lagi ke sini karena sudah kirim foto, selanjutnya cukup tanda tangan aja," ujar Dessi.
Menurut Dessi, satu keluarga di Kalideres itu baru terlihat gelagat anehnya sejak Agustus 2022 lalu.
"Terakhir interaksi dengan kaer jumantik sekitar awal Agustus.
Kader jumantik datang ke rumahnya dan ditemui suaminya ga boleh masuk," kata Dessi.
Saat melarang kader jumantik untuk masuk ke rumahnya, Dessi menyebut berdasarkan informasi dari kader jumantik bahwa suami Margaretha raut wajahnya begitu murung.
"Ketemu suaminya awal Agustus seperti orang murung dan stres," kata Dessi.
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Tetangga Duga Satu Keluarga Tewas Membusuk di Kalideres Sudah Meninggal Sejak Maret 2022