Dian berjalan di depan ayahnya.
"Terus tukang bubur ini nanya ke saya, "itu Dian kan mba?" "Iya kata saya". "Kok, diam aja ya." Iya ya," cerita R saat berbincang dengan tukang bubur.
R merasa ada sesuatu yang janggal lantaran biasanya Dian menyapanya.
"Biasanya kan negor. Mba.., gitu," kata R lagi.
R pangling melihat wajah Dian sudah pucat seperti orang sakit.
"Pucat, pak. Pokoknya beda lah. Kayak orang sakit, orang yang tadinya gemuk, gede, tinggi, putih, cantik, badannya sampai kecil banget. Turun," katanya.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News