Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Penanggung jawab Reuni 212 Yusuf Martak mengungkap alasan pihaknya memilih menggelar acara tersebut di Masjid At-Tin Jakarta Timur ketimbang Monas.
Sebagai informasi, Persaudaraan Alumni (PA) 212 biasanya menggelar reuni akbar di kawasan Monas.
Namun selama masa pandemi Covid-19 kemarin, reuni akbar digelar secara virtual lantaran adanya pembatasan aktivitas masyarakat.
Pada tahun 2021 lalu, PA 212 sejatinya ingin menggelar acara reuni akbar di kawasan Patung Kuda Arjunawiwaha, namun aksi tersebut urung terlaksana lantaran dihalau aparat kepolisian.
Untuk tahun ini, Yusuf Martak menerangkan, acara reuni 212 difokuskan pada kegiatan doa bersama.
Baca juga: Panitia Pastikan Tak Undang Anies Baswedan Ikut Reuni 212: Kami Tak Undang Tokoh Politik
"Kami tidak hanya mengandalkan perjuangan, tapi kami butuh juga kekuatan doa. Maka dari itu, acara diadakan di sini sesuai dengan manfaatnya, yaitu kami berdoa dan bermunajat," ucapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (1/11/2022).
Sebagai informasi, acara yang menurut rencana bakal digelar dari subuh ini akan mengusung tema 'Munajat Akbar dan Indonesia Bersalawat untuk Keselamatan NKRI'
Dalam kesempatan ini, massa PA 212 juga akan turut mendoakan para korban gempa di Cianjur, Jawa Barat.
"Kita berdoa mengetuk pintu langit agar doa kita dikabulkan demi keselamatan saudara kami yang ada di Cianjur yang terkena musibah gempa dan demi keselamatan negara tercinta RI," ujarnya.
Sebagai informasi, Persaudaraan Alumni (PA) 212 berencana menggelar reuni di Masjid At-tin, Taman Mini Indonesian Indah (TMII), Jakarta Timur pada Jumat (2/12/2022) mendatang.
Kegiatan yang bertemakan 'Munajat Akbar, Indonesia Bersholawat untuk keselamatan NKRI' dibenarkan oleh Sekretaris Majelis Syuro PA 212, Slamet Maarif.
"Iya benar kita akan melaksanakan agenda itu," kata Slamet saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (30/11/2022).
Dalam poster yang tersebar, terdapat gambar sejumlah ulama yang ditempel termasuk eks Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.
Slamet hanya meminta doanya agar Habib Rizieq sendiri bisa menghadiri langsung dalam kegiatan reuni tersebut.